oleh

                                            “Sampahnya Sampah”

By: Mr. UJ)

SAMPAH adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah seringkali mengacu kepada material sisa yang tidak diinginkan atau tidak bermanfaat bagi manusia setelah berakhirnya suatu kegiatan atau proses domestik kegiatan rumah tangga

Apabila diklasifikasikan, terdapat beberapa jenis sampah diantaranya adalah

  1. Berdasarkan sumbernya, sampah terdiri dari sampah alam, sampah manusia (human waste) dan sampah konsumsi.
  2. Berdasarkan materi penyusunya, terdiri dari sampah organik – dapat diurai (degradable) dan sampah anorganik – tidak terurai (undegradable)
  3. Sampah bahan berbahaya dan beracun (B3). Sampah B3 merupakan limbah dari bahan-bahan berbahaya dan beracun seperti limbah rumah sakit dan limbah elektronik, dan sisa olahan industry lainya.
  4. Berdasarkan sifatnya, terdiri dari sampah padat dan sampah cair

Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.

Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambanganmanufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang hamper sebanding dengan jumlah konsumsi.

Jika semua jenis sampah tidak dikelola dengan baik, maka sudah barang tentu akan berdampak buruk bagi kehidupan, terutama bagi kehidupan manusia itu sendiri. Dampak terhadap kesehatan akan timbul oleh lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat, kecoa, dan tikus yang dapat menimbulkan penyakit.

Dampak negatip lain akan terjadi terhadap lingkungan ataukeberlangsunganekosistem, baik di perairan (sungai, danau, laut) maupun pada ekosistem daratan.

Terhadap Sosial dan Ekonomi[sunting | sunting sumber]

  • Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana.
  • Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.
  • Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas).
  • Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.
  • Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.

Seperti apapun jenisnya, yang namanya sampah bila tidak terkelola dengan semestinya sudah barang tentu akan menjadi masalah. Contoh “klasik” adalah ketika orang yang membuang sampah disembarang tempat, sampai menumpuk dan berserakan kemana-mana, sehingga sering menimbulkan masalah yang sangat kompleks dan menjadi “domino efek” akan timbulnya permasalahan yang lain.

Pemanfaatan sampah yang utama itu bukan didaur ulang…tapi buanglah pada tempatnya.

Sebab barang yang dapat didaur ulang berati masih memiliki nilai guna, alias bukan sampah.

Orang yang buang sampah sembarangan itu biasanya karena tidak ada tempat untuk membuangnya.

Tapi bila TPS itu masih tidak digunakannya juga alias malas berarti, orang tersebut sudah “penuh sampah” hatinya.

Cacing itu sangat peduli terhadap sampah, sehingga bisa bikin subur tanah

Bila ada orang yang tidak peduli terhadap lingkungannya, bisa jadi orang tersebut sedang “cacingan”.

Hidup ditengah-tengah tumpukan sampah bagaikan berenang-renang di air comberan

Bagi umat Islam, kebersihan adalah sebagian dari iman. Oleh karena itu, setiap muslim diwajibkan untuk senantiasa menjaga kebersihan, mulai dari kebersihan diri sendiri, kebersihan lingkungan sekitar, dan lainnya.

Dengan menjaga kebersihan, maka kita tidak mudah terserang penyakit sebab kuman, virus, dan bakteri enggan hidup di lingkungan yang bersih

“Kebersihan adalah Sebagian dari Iman.”

“Agama dibangun di atas kebersihan.”

“Bersihkanlah karena Islam itu bersih.”

Agama Islam telah mengajarkan tentang kebersihan dengan sangat detail dan jelas. Kebersihan mempunyai peranan yang besar dalam syariat, tidak hanya sekadar kebersihan saja, tetapi Islam juga mengajarkan tentang kesucian yang derajatnya lebih tinggi dari kebersihan.

Sepertinya agama atau adat budaya manapun mengajarkan dan mengisyaratkan tentang pentingnya kebersihan Lalu, apa kita masih ada rasa peduli kah..