oleh

9 Langkah Untuk Melatih Peserta Didik  Dalam Berkarya Seni Rupa Dengan Gagasan Mandiri

Oleh: Heri Suhendri, S.Sn. (Guru Seni Budaya di SMP Negeri 6 Tasikmalaya)

SEPERTI pada umumnya sebuah karya seni, keaslian gagasan karya menjadi suatu faktor yang sangat menentukan nilai karya itu sendiri yang muncul dari keunikan yang dimilikinya. Gagasan mandiri dalam berkarya seni rupa mengacu pada kemampuan seorang seniman untuk menghasilkan ide atau konsep kreatif yang unik dan orisinal. Ini mencakup kemampuan untuk mengembangkan konsep seni yang tidak hanya mencerminkan kemampuan teknis, tetapi juga mengekspresikan pandangan pribadi, pemahaman, atau interpretasi terhadap dunia. Gagasan mandiri ini mencerminkan eksplorasi kreatif dan pemikiran yang mendalam oleh seniman.

Seorang seniman dengan gagasan mandiri dapat menghasilkan karya seni yang memiliki keunikan, keaslian, dan daya ungkap yang kuat. Mereka tidak hanya mengikuti tren atau konvensi yang sudah ada, tetapi mampu menciptakan sesuatu yang baru dan orisinal. Gagasan mandiri ini dapat muncul dari berbagai inspirasi, pengalaman pribadi, atau refleksi terhadap isu-isu sosial dan budaya.

Karya seni yang orisinil seringkali memiliki daya tarik estetika yang kuat. Kreativitas dan keaslian gagasan dapat menciptakan pengalaman visual yang menginspirasi pengamatnya.

Dengan kata lain, berkarya seni rupa dengan gagasan orisinil bukan hanya tentang menciptakan objek visual, tetapi juga mengenai eksplorasi diri sendiri, membangun karakteristik seni tersendiri, yang pada akhirnya akan memberi sumbangsih pada perkembangan seni secara keseluruhan

Dalam konteks pendidikan seni budaya di SMP Negeri 6 Tasikmalaya, peserta didik sudah mulai dibimbing untuk menghargai nilai-nilai orisinalitas dari setiap karya seni yang mereka buat sebagai pemenuhan tugas-tugasnya. Melatih peserta didik untuk berkarya seni rupa dengan menggunakan gagasan orisinil mereka sendiri merupakan suatu proses kreatif yang membutuhkan pendekatan terencana. Ada sejumlah upaya yang bisa dilakukan untuk tujuan tersebut, antara lain:

  1. Stimulasi Kreativitas:

Kreatifitas peserta didik perlu di stimulasi dengan terlebih dahulu mengenali minat dan kecenderungan masing-masing peserta didik, bisa melalui pengamatan terhadap beberapa hasil karya yang dibuatnya atau melalui wawancara langsung dengan peserta didik yang bersangkutan. Jika memungkinkan, karya-karya yang mereka buat tersebut dapat dipamerkan kepada peserta didik lain untuk mendapat apresiasi, saran serta masukan. Beberapa saran dan masukkan yang disampaikan peserta didik lain, akan sangat berguna dalam memunculkan gagasan kreatif yang lebih baik lagi.

  • Pemahaman Konsep Dasar:

Dalam beberapa kesempatan, sebaiknya guru memberikan pemahaman tentang beberapa konsep dasar seni rupa kepada peserta didik, menyangkut beberapa unsur rupa seperti garis, bentuk, warna, tekstur, dan ruang. Dengan memahami konsep unsur rupa tersebut, peserta didik akan memiliki kepekaan terhadap komposisi serta proporsi yang baik pada karya seni rupa yang dibuatnya. Bagaimanapun juga untuk mewujudkan sebuah karya rupa yang baik, peserta didik perlu memiliki dasar pengetahuan ini agar dapat mengaplikasikannya dalam karya orisinil yang mereka buat.

  • Pengembangan Keterampilan Teknis:

Tidak hanya pengetahuan mengenai konsep unsur rupa, peserta didik juga harus memiliki kemampuan dan keterampilan teknis tentang tata laksana dan tatacara menggunakan alat dan bahan yang digunakan saat melukis. Guru sebaiknya memberikan bimbingan pelatihan keterampilan teknis yang diperlukan sesuai dengan media atau teknik yang mereka pilih. Sebagai contoh misalnya saja tentang cara penggunaan pensil, cat air, cat minyak, atau bahkan dengan memanfaatkan teknologi sehingga menghasilkan seni lukis digital, sesuai dengan minat mereka sendiri.

  • Berikan Tantangan Kreatif:

Berikan tantangan atau proyek-proyek dengan panduan seperlunya untuk merangsang imajinasi mereka. Contohnya, Anda bisa memberi tugas untuk menggambar atau membuat instalasi dengan tema tertentu, tetapi memberi kebebasan penuh dalam pendekatan dan eksekusinya. Peserta didik perlu dibimbing dalam proses kreatif mereka, serta mengajak diskusi mengenai gagasan mereka secara individual dan berikan umpan balik yang membangun dan memotifasi.

  • Keterbukaan terhadap Kesalahan:

Guru harus memberikan pengertian kepada peserta didik, bahwa apabila ada kesalahan atau sesuatu yang masih dianggap salah, itu merupakan bagian dari proses perbaikan bagi karya yang mereka buat. Beri juga pengertian bahwa kegagalan adalah bagian dari proses kreatif. Ini dapat membantu pesereta didik untuk belajar dari kesalahan dan terus mengembangkan ide-ide mereka.

  • Evaluasi yang Konstruktif:

Berikan evaluasi yang konstruktif terhadap karya mereka, fokus pada apa yang berhasil dan bagaimana mereka dapat meningkatkan kualitas karya mereka di masa depan.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat membantu peserta didik mengembangkan kemampuan seni rupa mereka dengan menggunakan gagasan orisinil mereka sendiri

  • Fasilitasi Eksplorasi Diri:

Dorong peserta didik untuk lebih mengenal diri mereka sendiri. Ini dapat dilakukan melalui kegiatan refleksi pribadi, diskusi kelompok, atau tugas-tugas kreatif yang mendorong mereka menggali ide dan nilai-nilai pribadi.

Berikan Kebebasan Ekspresi:

Berikan ruang bagi peserta didik untuk mengekspresikan ide dan perasaan mereka melalui seni rupa. Hindari memberikan batasan yang terlalu ketat, sehingga mereka dapat mengeksplorasi berbagai konsep dan teknik.

  • Promosikan Kreativitas:

Ajak peserta didik untuk berpikir lebih unik dan kreatif dalam memaknai sebuah rupa sehingga muncul bentuk rupa baru yang berbeda dengan apa yang dipikirkan orang pada umumnya. Dengan cara seperti ini diharapkan peserta didik akan memiliki pemikiran yang sangat terbuka bagi berbagai gagasan yan muncul sekaligus juga memberikan aprisiasi pada keberagaman gagasan yang ada.

  • Gunakan Teknologi:

Manfaatkan teknologi sebagai alat untuk memfasilitasi proses kreatif. Penggunaan perangkat lunak desain atau platform kolaboratif online yang dapat membuka lebih banyak peluang untuk eksplorasi.

Demikian beberapa langkah yang bisa ditempuh seorang guru dalam upaya membantu peserta didik untuk lebih percaya diri dalam pengungkapan gagasan mandirinya , baik dalam bentuk konsep maupun karya nyata nya. (****