Banjar,LINTAS PENA—Pemerintah Kota Banjar kembali meraih Penghargaan Adipura Kategori Kota Kecil dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Penghargaan diserahkan secara langsung oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup Indonesia, Drs. Alue Dohong, M.Sc, Ph.D., kepada Penjabat Wali Kota Banjar, Dr. Hj. Ida Wahida Hidayati, S.E., S.H., M.Si., bertempat di Auditorium Dr. Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti Kantor Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (05/03/2024).
Kegiatan tersebut dihadiri secara langsung oleh Wakil Presiden RI, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia beserta Jajaran Kementrian LHK.
Penghargaan ini merupakan Penghargaan Adipura Ke tujuh yang diraih Kota Banjar, dimana Kota Banjar juga telah meraih penghargaan Adipura selama enam kali berturut-turut, yaitu tahun 2013-2018. Pada kurun waktu 2019-2021 tidak ada penilaian Adipura serta pada tahun 2023 dilakukan Penilaian adipura, dan Kota Banjar kembali meraih penghargaan Adipura yang Ke-7 kalinya.
Adipura sendiri merupakan sebuah penghargaan dari Pemerintah Indonesia (Kementerian Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia), yang diberikan kepada kabupaten atau kota yang dinilai berhasil dalam mengelola kebersihan dan lingkungan perkotaan secara berkelanjutan. Program Adipura merupakan salah satu instrumen pemerintah untuk mendorong penyelesaian berbagai isu lingkungan hidup dengan dua aspek utama yang menjadi dasar penilaian Adipura, diantaranya Kondisi fisik, yaitu kebersihan dan keteduhan lingkungan perkotaan serta Kondisi non fisik, yaitu mengenai institusi, manajemen, dan daya tanggap dalam mengelola lingkungan perkotaan.
Pada ajang penghargaan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) ini, Wapres menyoroti masalah pengelolaan sampah yang saat ini menjadi salah satu perhatian utama pemerintah.
“Di tahun 2025, kita menetapkan target Kebijakan dan Strategi Nasional (Jakstranas) pengurangan sampah sebesar 30%, dan penanganan sampah sebesar 70%. Selain itu, Pemerintah juga menargetkan Nol Sampah Nol Emisi di tahun 2050,” sebut Wapres.
Lebih lanjut, Wapres menyampaikan bahwa persoalan pengelolaan sampah menjadi isu yang semakin kompleks dan terus berkembang. Bahkan menurutnya, pengelolaan sampah di Indonesia tidak bisa lagi dilaksanakan secara konvensional, sehingga memerlukan dukungan teknologi modern.
“Saya minta pemerintah daerah agar dapat melaksanakan kegiatan penanganan sampah yang terintegrasi dari hulu ke hilir, dengan menerapkan prinsip ekonomi sirkular dan berbasis teknologi ramah lingkungan,” pintanya.
Sementara itu, Ditemui Seusai penyerahan penghargaan, Pj. Wali Kota mengaku bersyukur atas raihan penghargaan Adipura yang hari ini diterima. Dalam kesempatan tersebut, Pj. Wali Kota Banjar juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh masyarakat Kota Banjar yang telah berperan aktif dalam menjaga kebersihan.
“Kesuksesan meraih penghargaan Adipura hari ini tidak terlepas dari partisipasi serta kerjasama semua pihak dalam menjaga kebersihan lingkungan, termasuk masyarakat serta sektor swasta yang banyak memberikan dukungan.” Ujar Pj. Wali Kota.
Masih pada moment yang sama, Pj. Wali Kota menyampaikan bahwa Penghargaan Adipura menjadi bukti nyata dari komitmen Pemerintah Kota Banjar dalam menjaga lingkungan serta menciptakan Kota Bersih yang nyaman bagi seluruh warga.
“Penghargaan ini menjadi penyemangat serta motivasi bagi kita untuk terus menjaga lingkungan tetap bersih, hijau, dan lestari. ” pungkasnya.(AJAT SUDRAJAT)****
Komentar