Oleh : KRT H. Parno Wibagsa, C.NSP, C.PS (Budayawan, Penulis, Spiritualis, Ketua Pambimaya Jawa Timur)
BULAN Ramadhan dikenal sebagai bulan yang penuh berkah, di mana setiap amal perbuatan dan doa memiliki keberkahan yang berlipat ganda. Bulan ini memungkinkan umat Islam untuk mendapatkan ampunan, keberkahan, dan ketentraman jiwa.
10 hari pertama Ramadhan namanya adalah Tahapan Rahmat. Orang yang menjalankan puasa di 10 hari pertama bulan Ramadan akan mendapatkan berkah dan keberuntungan. Ia juga akan selalu dalam lindungan Allah SWT selama bulan Ramadan serta selalu berada dalam petunjuk-Nya.
Ada tiga tahapan di bulan suci Ramadhan, yaitu 10 hari pertama disebut Rahmat, 10 hari kedua disebut Maghfiroh, dan 10 hari terakhir disebut Iqtum Minannaar. hari pertama di bulan Ramadhan memberikan rahmat (awwaluhi rahmah). Artinya Allah SWT akan memberikan limpahan pahala dari berbagai amalan yang kita lakukan di bulan suci Ramadhan.
10 hari pertama di bulan suci Ramadhan adalah tahapan terberat, karena tubuh kita akan berusaha untuk beradaptasi menjalankan ibadah dengan kesabaran dan kekhusyukan. Allah akan membukakan pintu rahmat yang sebesar-besarnya. Bagi hambanya yang menjalankan ibadah puasa di bulan ini. Rahmah terbagi menjadi dua yaitu Rahmah Khusushiyyah dan Rahmah Dzaatiyyah.
Rahmah Khusushiyyah adalah kasih sayang Allah yang diberikan kepada hamba-hamba pilihannya. Sedangkan, Rahmah Dzaatiyyah adalah kasih sayang dan anugerah yang diberikan oleh Allah kepada semua makhluk-Nya.
Bentuk kasih sayang yang diberikan oleh Allah SWT kepada hambanya yang bertaqwa, beriman, hingga berpuasa di bulan suci Ramadhan. Allah akan menyediakan salah satu pintu surga, yang tidak bisa dilalui kecuali oleh hambanya yang ahli berpuasa.
“Sesungguhnya disurga ada salah satu pintu yang dinamakan Rayyan, masuk dari pintu tersebut ahli shaum/puasa di hari kiamat, tidak ada yang masuk dari pintu tersebut kecuali ahli shaum.
Lalu diserukan “Manakah ahli shaum?” maka berdirilah para ahli shaum. Apabila mereka sudah masuk maka pintu surga akan segera ditutup dan tidak seorang pun diperbolehkan masuk setelah merek,” (H.R. Bukhari dan Muslim). Itulah makna Rahmat bagi umat muslim yang menjalankan ibadah puasa, pada 10 hari pertama di bulan suci Ramadhan.
1. Tahapan Rahmat
Tahapan Rahmat berlangsung selama 10 hari pertama bulan Ramadhan. Tahapan Rahmat dianggap sebagai Tahapan yang berat. Umat Islam diajak mulai melakukan perubahan, penuh ujian untuk mencapai ketakwaan.
Meski begitu,Tahapan ini adalah yang paling berlimpah pahala. Pintu rahmat terbuka lebar sehingga jadi momen yang tepat untuk banyak berbuat kebaikan.
Fa may ya’mal miṡqāla żarratin khairay yarah. wa may ya’mal miṡqāla żarratin syarray yarah.
Artinya: “Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat [balasan] nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat [balasan] nya.” (Surah Al Zalzalah ayat 7 dan 8)
2. Tahapan Ampunan Dari Allah SWT
Pada 10 hari kedua, bulan Ramadhan memasuki Tahapan magfirah atau ampunan dari Allah SWT. Di momen ini, umat diajak untuk mengejar ampunan dari Allah SWT. Perbanyaklah melakukan sholat malam, berdoa , tilawah quran, dan berdzikir karena pada 10 hari kedua Ramadhan ini merupakan kesempatan yang diberikan oleh Allah SWT untuk mengurangi dosa-dosa yang telah kita perbuat.
3. Tahapan Pembebasan Dari Api Neraka
Pembagian Tahapan di bulan Ramadhan “Adalah bulan Ramadhan, awalnya rahmat, pertengahannya magfirah, dan akhirnya pembebasan dari api neraka.”Tahapan pembebasan dari api neraka adalah di 10 hari terakhir Ramadhan. Sebaiknya, Ramadhan diakhiri dengan kebaikan. Sangat dianjurkan untuk meningkatkan amal ibadah.
Dalam sepuluh hari terakhir Ramadhan di duga turunnya lailatul qadar, karena lailatul qadar bisa juga turun pada bulan Ramadhan secara keseluruhan.
Amalan yang sering dilakukan oleh Rasulullah SAW pada 10 hari terakhir adalah memperpanjang salat malam. Rasulullah SAW menghidupkan malam-malam tersebut untuk beribadah, salat, zikir, dan lain-lain hingga waktu fajar. Memberikan sedekah pada 10 hari terakhir bulan Ramadan memiliki keutamaan yang besar.
Tahapan 10 hari terakhir di bulan Ramadhan ini jadi malam-malam Rasulullah SAW. Rasulullah selalu membangunkan keluarganya untuk salat malam dan mengencangkan gamisnya atau menghindari tempat tidur dengan memisahkan diri dengan istri-istrinya. (***
Komentar