oleh

Penggunaan Media Planel Board Dalam Pembelajaran Membaca Menulis Permulaan

Oleh : Aliansyah Nurrahman , Andhita Dwi Rahma, Selimah, Shopie Apiatul Shifa ( Mahasiswa UPI Tasikmalaya )

                                               

MEMBACA dan menulis merupakan keutamaan yang harus dikuasai oleh peserta didik secara keseluruhan. Dengan membaca maka peserta didik akan mengetahui berbagai macam pengetahuan dan dengan menulis peserta didik akan dapat mencurahkan berbagai ide, perasaan, pengalaman dalam kehidupannya.

Peserta didik di SDN 2 Gunungpereng  tepatnya yaitu  kelas 1 dan 2 setelah diteliti masih terdapat sebagian kecil yang memiliki keterbatasan mengenai kemampuan dasar dalam membaca dan menulis, seperti kesulitan dalam mengenal huruf, membaca kata-kata, dan menulis kalimat yang jelas. Ini merupakan permasalahan yang harus dicari solusinya.

Untuk mengatasi permasalahan diatas, guru harus memiliki empati dan dukungan terhadap siswa, terutama bagi mereka yang mengalami kesulitan dalam membaca dan menulis. Dengan demikian, pendidik dapat membantu peserta didik mengatasi kesulitan dan meningkatkan kemampuan mereka, salah satunya dengan cara menggunakan media pembelajaran agar peserta didik dapat berpartisipasi aktif ketika proses pembelajaran sedang berlangsung.

Flanel Board (Papan Flanel) merupakan salah satu media pembelajaran yaitu lebih tepatnya adalah sebuah alat peraga yang dapat mengatasi kesulitan peserta didik dalam belajar membaca dan menulis.  Adapun manfaat alat peraga tersebut diantaranaya adalah :

1. Mengoptimalkan Proses Pembelajaran : Papan flanel dapat mengoptimalkan proses pembelajaran dengan cara memudahkan pendidik dalam menjelaskan materi pelajaran dan memudahkan peserta didik dalam memahami konsep pembelajaran

2. Meningkatkan Motivasi Belajar : Penggunaan papan flanel dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik dengan cara membuat proses pembelajaran lebih menyenangkan dan interaktif. Contohnya, flanel board dapat digunakan untuk belajar dan bermain yang mendukung proses pembelajaran, seperti menyusun kalimat, kata, suku kata, sampai ke huruf dengan menggunakan SAS

Untuk  alat peraga planel board tentunya harus disiapkan beberapa bahan, diantaranya :         

  1. Kain Spunbond
    1. Papan styrofoam
    1. Velcro perekat
    1. Lem tembak
    1. Double tipe
    1. Gunting
    1. Gambar + teks

Metode Pembelajaran yang mendukung alat peraga planel board adalah  metode SAS. Metode  SAS merupakan singkatan dari Struktural Analitik Sintetik. SAS merupakan salah satu jenis metode yang biasa digunakan untuk proses pembelajaran membaca dan menulis permulaan bagi siswa pemula. Pembelajaran MMP dengan metode ini mengawali pelajarannya dengan menampilkan dan mengenalkan sebuah kalimat utuh. Mula-mula anak disuguhi sebuah struktur yang memberi makna lengkap, yakni struktur kalimat. Hal ini dimaksudkan untuk membangun konsep-konsep kebermaknaan pada diri anak. Akan lebih baik jika struktur kalimat yang disajikan sebagai bahan pembelajaran MMP dengan metode ini adalah struktur kalimat yang digali dari pengalaman berbahasa si pembelajar itu sendiri.

MMP dimulai dengan pengenalan struktur kalimat. Kemudian, melalui proses analitik, anak-anak diajak untuk mengenal konsep kata. Kalimat utuh yang dijadikan tonggak dasar untuk pembelajaran membaca permulaan ini diuraikan ke dalam satuan-satuan bahasa yang lebih kecil yang disebut kata. Proses penganalisisan atau penguraian ini terus berlanjut hingga sampai pada wujud satuan bahasa terkecil yang tidak bisa diuraikan lagi, yakni huruf-huruf. Dengan demikan, proses penguraian/penganalisisan dalam pembelajaran MMP dengan metode SAS, meliputi:

1. Kalimat menjadi kata-kata

2. Kata menjadi suku-suku kata

3. Suku kata menjadi huruf-huruf

Pada tahap selanjutnya, anak-anak didorong untuk melakukan kerja sintesis (menyimpulkan). Satuan-satuan bahasa yang telah terurai tadi dikembalikan lagi kepada satuannya semula, yakni dari huruf-huruf menjadi suku kata, suku-suku kata menjadi kata, dan kata-kata menjadi kalimat. Dengan demikan, melalui proses sintesis ini, anak-anak akan menemukan kembali wujud struktur semula, yakni sebuah kalimat utuh.

Setelah melakukan observasi, maka hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Peningkatan Kemampuan Berbahasa : Pembelajaran MMP dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa, terutama dalam hal membaca dan menulis. Dengan menggunakan berbagai metode dan strategi, siswa dapat memahami struktur kalimat dan meningkatkan kemampuan komunikasi mereka.

2. Peningkatan Hasil Belajar : Pembelajaran MMP dapat meningkatkan hasil belajar siswa, terutama dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat, siswa dapat menggunakan waktu seefisien mungkin dan memahami pelajaran dengan lebih baik

3. Peningkatan Motivasi Belajar : Pembelajaran MMP dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar, terutama dengan menggunakan metode yang menarik dan interaktif. Dengan demikian, siswa dapat lebih aktif dan terlibat dalam proses belajar

            Semoga dengan adanya penelitian ini, minat membaca dan menulis peserta didik akan semakin meningkat sehingga peserta didik akan lebih bisa mengekspolrasi dan berkreasi serta bermuara  membangun peradaban yang lebih maju.(****

Komentar