Kab.Tasik, LINTAS PENA
Pesta Rakyat Batu Mahpar yang digagas mantan Kapolda Jabar Irjen Pol (Purn) Dr.H.Anton Charliyan,MPKN sudah mulai berlangsung, karena mulai 10 Agustus – 18 Agustus 2019,salah satunya adalah Lomba Kolecer yang diminati masyarakat Kabupaten Tasikmalaya. Bahkan, setiap kampung turut berpartisipasi dalam lomba permainan zaman dulu itu, yang tentu saja masyarakat di perkampungan sudah pada mengenalnya.
“Peminat yang ikut Lomba Kolecer ini cukup banyak dan mendapat respon dari masyarakat Kabupaten Tasikmalaya. Sebelum babak final, kita adakan penilaian di tiap kampung,”jelas Iki, salah seorang penitia Pesta Batu Mahpar
Dalam Lomba Kolecer ini, menurut Iki, awalnya ada babak penyisihan di masing masing kampung, kemudian diambil yang terbaik dari masing masing kampung.” Artinya ada perwakilan dari masing masing kampung.Pada waktu babak penyisihan di masing masing kampung kurang lebih 10 orang peserta tiap kampung. Nah, yang tadi siang dilombakan dibabak final hanya 4 orang sekaligus menghasilkan juara 1 Bapak Misbah, juara 2 Bapak Deden, juara 3 Bapak Didin dan juara favorit Bapak Anwar.”jelasnya.
Iki menambahkan, para juara Lomba Kolecer tersebut akan mendapat hadiah menarik yang diberikan langsung oleh Abah Anton, panggilan akrab Irjen Pol (Purn) Dr.H.Anton Charliyan,MPKN sangat peduli terhadap seni budaya Sunda khususnya pada tanggal 18 Agustus di Taman Wisata Alam Batu Mahpar yang berada di Kampung Tegal Munding Desa Linggawangi Kec.Leuwisari Kab. Tasikmalaya.
Sebagaimana diketahui, Pesta Rakyat Batu Mahpar ini dikemas sedemikian rupa agar menarik minat masyarakat mengikuti event tersebut, dengan menampilkan berbagai lomba di antaranya Rumah Budaya khusus bagi warga masyarakat yang berada di kawasan objek wisata Batu Mahpar. “Penilaian lomba rumah budaya khas Sunda tempo dulu plus dengan kebersihan lingkungan dan tanaman di sekeliling rumah,”ujarnya.
Kemudian ada lomba Bebegig Sawah, Lomba Kumis, Lomba Busana Adat Sunda, Lomba Masakan khas Sunda, Lomba Bikin Cenderamata Batu, Lomba Membuat Kolecer. Lomba Lukis Payung Geulis dan Devile Budaya. (REDI MULYADI)***
Komentar