Ambon, – Memasuki Pilkada Serentak yang akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang, Danrem 151/Binaiya Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva, S.IP., M.Han bersama Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Maluku, Daniel E. Indey, S.Sos., M.Si. dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Dr. Paulus Koritelu, S.Sos, M.Si., telah menggelar program Binkom (Pembinaan Komunikasi) Cegah Konflik Sosial, dengan tema “Peran Komponen Masyarakat Dalam Mencegah Konflik Sosial Di Wilayah Maluku”, yang bertempat Baileo Selamet Riyadi Aula Makorem 151/Binaiya, Selasa (15/10/2024).
Kepada wartawan, Danrem 151/Binaiya menjelaskan bahwa, kegiatan Binkom Cegah Konflik Sosial ini bertujuan untuk menyadarkan seluruh masyarakat Maluku agar bisa mencintai tanah air tercinta secara hakiki dan mewujudkan jiwa nasionalisme yang kokoh serta implementasinya berdasarkan UU No.3 tahun 2007, yaitu sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Menurut Danrem, Kesiapan Korem 151/Binaiya dalam rangka menghadapi Pilkada ini sudah sesuai UU No. 34 tahun 2004 bagian ketiga, Tugas, Pasal 79, yaitu membantu tugas pemerintahan di daerah.
Kita telah dapat petunjuk dan perintah dari Panglima TNI untuk membantu Pemerintah Daerah dan aparat Kepolisian guna mengamankan dan menyukseskan Pilkada serentak di wilayah Maluku sehingga diharapkan tidak terjadi konflik dalam bentuk apapun, baik konflik horizontal maupun vertikal.
Dalam kegiatan Binkom tersebut, pertanyaan peserta sangat kritis dan berwawasan luas. Terkait dengan netralitas TNI dalam Pilkada di wilayah Maluku, Danrem menyatakan bahwa berdasarkan UU No. 34 tahun 2004 tentang TNI dalam Bab II Jati Diri, Pasal 2 bahwa Jati Diri Tentara Nasional Indonesia adalah: Sub pasal c. Tentara Nasional, yaitu tentara kebangsaan Indonesia yang bertugas demi kepentingan negara dan di atas kepentingan daerah, suku, ras, dan golongan agama; dan d. Tentara Profesional, yaitu tentara yang terlatih, terdidik, diperlengkapi secara baik, tidak berpolitik praktis dan dijamin kesejahteraannya, serta mengikuti kebijakan politik negara yang menganut prinsip demokrasi, supremasi sipil, hak asasi manusia, ketentuan hukum nasional, dan hukum internasional yang telah diratifikasi.
TNI sebagai Alat Negara tetap berpegang teguh terhadap profesionalisme dan netralitas. TNI tidak boleh terlibat dalam politik praktis, baik secara langsung maupun tidak langsung. TNI harus tetap fokus pada tugas pokoknya, yaitu menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia.
TNI selalu profesional dan proporsional serta berkarya dengan optimal demi kemajuan bangsa dan negara. “Mari kita terus berkarya dan mengabdi kepada bangsa dan negara dengan penuh semangat dan dedikasi. Prajurit dan PNS TNI tetap profesional, berintegritas, dan disegani oleh bangsa lain
Dijelaskan Danrem dengan terselenggaranya program Pembinaan Komunikasi (Binkom) Cegah Konflik Sosial ini, diharapkan dapat menyadarkan seluruh komponen masyarakat Maluku agar memiliki polarisasi dan konstruksi berpikir yang bijaksana, holistik, integratif dan komprehensif sebagai warga negara milenia yang memahami tentang etika politik, pendidikan politik dan wawasan kebangsaan yang hakiki untuk menjamin Maluku yang aman, Maluku yang damai, dan Maluku yang humanis, serta Maluku IS OUR HOME.
Permintaan dari Dekan Bidang Kemahasiswaan Dr. Paulus Koritelu, S.Sos., M.Si. maupun dari Kesbangpol Provinsi Maluku Bapak Daniel E. Indey, S.Sos., M.Si., bahwa kegiatan Binkom Cegah Konflik Sosial ini perlu dilaksanakan lagi tiap bulan sekali dengan metodologi penyajian materi yang variatif dan terpadu dengan tujuan untuk membangun dan meningkatkan kembali jiwa nasionalisme yang tinggi melalui dialog interaktif, pentas budaya, dan kegiatan sosial masyarakat lainnya guna untuk mengeksploitasi kearifan lokal/budaya tradisonal menjadi kekuatan yang tangguh, khusus di bidang kepariwisataan dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional yang kokoh.
Danrem 151/Binaiya, Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva, S.IP., M.Han berjanji akan mendesain kembali tentang modul dan netodologi penyajian materi Binkom Cegah Konflik Sosial yang lebih spektakuler dengan mengundang seluruh komponen masyarakat maluku, tokoh adat, tokoh agama, Raja-raja Maluku, generasi muda, pelaku bisnis, pelaku wisata, mahasiswa, pelajar untuk duduk bersama berdiskusi, berdialog dari mulut ke mulut, dari hati ke hati tentang hal hal positif untuk mengisi kemerdekaan Indonesia tercinta ini menuju Indonesia Emas Tahun 2045 nanti. Maka Diharapkan semua masyarakat akan sadar, kita bersama-sama membawa Maluku ini menuju Maluku yang Humanis dengan motto Dua Raga Satu Jiwa, Ale Rasa Beta Rasa dan We love Maluku Forever.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Kesbangpol Daniel E. Indey menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah Maluku dalam hal ini Kesbangpol tentu sudah melakukan kewajiban-kewajiban untuk menyukseskan Pilkada serentak 2004 ini. Kewajiban Pemerintah Daerah misalnya untuk anggaran, kemudian ketersediaan personil dan juga sarana prasarana itu sudah kita lakukan.
Menurut Kepala Kesbangpol Daniel, untuk anggaran Pilkada telah disalurkan ke Bawaslu dan KPU maupun TNI – Polri, kita sudah salurkan 100 persen. Khusus untuk personil di Kabupaten/Kota itu untuk Linmas semuanya juga sudah disiapkan, sementara sarana prasarana dari OPD terkait misalnya Dinas Perhubungan juga sudah siapkan transportasi baik Darat Laut maupun Udara. Jadi, secara umum untuk kewajiban sudah dilaksanakan oleh pemerintah Daerah.
Daniel juga mengimbau, kepada seluruh masyarakat baik yang sudah beberapa kali memilih dan terutama kepada pemilih pemula, bahkan kepada pemilih yang sudah memenuhi syarat tapi belum terdata, daftarkan diri untuk bisa memilih di saat Pilkada nanti pada saat pencoblosan tanggal 27 November 2024, karena dengan partisipasi masyarakat yang meningkat, itu berarti demokrasi kita juga meningkat. “Itu salah satu indikator keberhasilan kita, yaitu partisipasi masyarakat meningkat sehingga lewat Kesbangpol maupun penyelenggara pemilihan dalam hal ini KPU maupun Bawaslu kita tetap bekerja sama untuk tetap berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat pada pemilihan atau pada Pilkada serentak tahun 2024,” imbau Daniel.
Dekan Dr. Paulus Koritelu juga berharap Pilkada serentak khususnya di konteks Maluku itu bisa berlangsung dengan aman, damai, tapi juga elegan. Ukuran elegasi itu ukurannya adalah sebuah pesta yang terselenggara akan membawa sukacita bagi semua peserta yang ikut dalam pesta tersebut termasuk juga masyarakat yang ada di dalamnya, sebab modal orang Maluku itu luar biasa, ada laut, darat, hutan, udara bahkan bawah tanah juga ada. Karena itu melalui pesta yang semarak ini, kita berharap akan melahirkan satu pasangan pemimpin, apakah pada konteks Gubernur, Wakil Gubernur maupun Bupati, Walikota dan wakil-wakilnya untuk benar-benar mengakumulasi berbagai kapital yang ada, berbagai modal yang ada, apakah modal agamanya, budayanya, modal sumber-sumber daya ekonomi dan sebagainya. “Sebab, ketika kita kaya sumber daya alam, tapi kita salah kelola, saya kira kita akan semakin dekat dengan kemiskinan, tapi jika secara tepat gagasan-gagasan ideal cerdas itu dilakukan dengan goodwill yang tepat maka kemauan politik, kehendak politik yang baik tidak ada alasan sebetulnya untuk kita tidak maju,” tutupnya mengakhiri. (*)
Komentar