oleh

FPN Menyerukan Muhammadiyah dan NU Kepung Kedutaan AS Untuk Hentikan Bantuan Militer pada Israel

JAKARTA—Sekjen Free Palestine Network (FPN) Furqan AMC menyerukan dua ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdhatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah untuk mengepung kedutaan Amerika Serikat (AS) di Indonesia guna menekan pemerintah Amerika agar menghentikan bantuan militernya terhadap Israel.

“NU dan Muhammadiyah harus bersatu kepung kedutaan Amerika untuk menekan pemerintah Amerika agar menghentikan dukungan militernya terhadap Israel,” tegas Furqan AMC.

“Apalagi Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) dan Presiden Prabowo Subianto sudah menegaskan dukungan Pemerintah Indonesia untuk kemerdekaan Palestina, sebagaimana yang kita saksikan pada saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih di sidang umum MPR 20 Oktober yang lalu” ungkap Furqan.

Lebih lanjut Furqan menegaskan, “Mobilisasi umum untuk mengepung kedutaan Amerika di Indonesia secara bergelombang terus menerus sangat dibutuhkan untuk memecah keheningan global dan ketidakberdayaan lembaga-lembaga internasional menghentikan brutalitas Israel.”

Furqan menjelaskan, selama Amerika Serikat terus menyuplai senjata kepada Israel, selama itu pula genosida Israel di Palestina tidak bisa dihentikan. Bahkan sekarang praktek genosida Israel meluas ke Lebanon.

Kejahatan genosida zionis Israel yang dilakukan terus menerus  di jalur Gaza sepenuhnya didukung oleh pemerintah AS dan beberapa negara barat sebagaimana dikonfirmasi oleh Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB untuk Hak Azazi Manusia di wilayah Palestina.

Menurut Furqan, Israel telah menjatuhkan 70.000 ton lebih bom di jalur Gaza sejak Oktober tahun lalu, melebihi jumlah bom yang digunakan selama perang dunia kedua. 80% bangunan di gaza sudah hancur sebagaimana yang diungkap oleh PBB. Tidak hanya rumah, juga fasilitas kesehatan, sekolah/kampus, fasilitas industri, masjid, gereja, dan heritage yang dihancurkan Israel.

Kementerian kesehatan Gaza mencatat sudah 42 ribu lebih korban gugur dan 100 ribu lebih terluka. Mayoritasnya anak-anak dan perempuan.”Butuh berapa puluh ribu lagi korban untuk bisa membuat semua  bersatu bangkit menghentikan kebiadaban zionis Israel?” tanya Furqan satir.(REDI MULYADI)***

Komentar