Oleh: Redi Mulyadi

JOKOWI panggilan akrab Joko Widodo yang 20 Oktober 2024 lengser sebagai  Presiden Republik Indonesia dan sangat dekat dengan rakyatnya, yang berhasil membangun Indonesia khususnya insfrastruktur di luar Pulau Jawa, juga politikus handal yang sangat luar biasa, sosok negarawan yang mendunia. Jokowi yang hanya bekerja, bekerja dan bekerja tak peduli pada orang yang suka nyinyirin dirinya, bahkan menghina dina hingga oleh seorang anak “ingusan” bau kencur, mahasiswa yang tidak punya etika dan tidak mendapat pendidikan etika di  keluarga maupun lembaga pendidikannya.

Andre Vincent Wenas,MM.MBA., pemerhati masalah-masalah ekonomi dan politik dalam tulisannya yang berjudul Sikap Negarawan Jelas Beda dengan Politisi Baperan” mengungkapkan Fenomena Jokowi ini memang unik. Ia oleh partainya sendiri (PDI Perjuangan) cuma diposisikan sebagai “petugas partai” (walau saat itu posisinya sudah jadi presiden) yang oleh para pendukungnya (Jokowers) ia lebih baik dan lebih tepat disebut “petugas rakyat” ketimbang “petugas partai”. Dalam perbincangan atas “pertarungan politik” diantara para elite ia akhirnya diposisikan oleh komponen petinggi PDI Perjuangan sebagai “pengkhianat”. Namun toh Jokowi tetap punya wibawa sendiri yang dalam pendekatan buku “The Seven Habits of Highly Effective People” karya Steven Covey, tabungan “emotional bank account”-nya sangat besar di hati rakyat Indonesia. Bahkan kredibilitas internasionalnya pun boleh dibilang sangat tinggi. Singkat cerita, Pemilu 2024 lalu membuktikan, kemana arah telunjuk Jokowi mengarah maka kesitu pula mayoritas rakyat Indonesia berpaling. Prabowo-Gibran memenangkan kontestasi dengan 58 persen, ini fakta keras yang tak terbantahkan.

Penulis berpandangan lain, bahkan memprediksi, bahwa Jokowi inilah yang bakal menjabat Sekjen PBB menggantikan António Manuel de Oliveira Guterres, GCC GCL. Inilah karir puncak Jokowi yang selalu mendapat hinaan. Jokowi sosok Sekjen PBB kebanggaan Indonesia hingga negara negara ASEAN dan Asia.

Prediksi itu sudah mulai kentara, setelah ada kabar menggembirakan, dimana Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia,Retno Marsudi ditunjuk sebagai Utusan Khusus Sekjen Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk Isu Air, setelah purnatugas sebagai Menteri.  Penunjukkan ini menjadi sejarah, karena Retno adalah orang Indonesia pertama yang menjadi utusan khusus Sekjen PBB. Retno mengatakan telah mendapatkan dukungan penuh Presiden Joko Widodo   dan Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mengemban tugas tersebut. Padahal, isu kencang yang beredar di medsos Anies Baswedan yang bakal menduduki kursi Utusan Khusus Sekjen PBB tersebut. Anies Baswedan harus menelan pil pahit yang menyakitkan.

            Believe or not (boleh percaya atau tidak) terhadap prediksi penulis. Terserah…!! Namanya juga prediksi,bisa tepat dan bisa tidak, sehingga believe or not saja. Penulis tidak memaksa untuk percaya. Prediksi penulis sendiri berdasarkan realita dari gerak langkah Sang Jokowi yang dibilang “planga-plongo” oleh mereka yang suka nyinyir, ternyata punya prestasi gemilang,hubungan diplomasinya jempol, pemikiran pemikirannya mantap, dan satu-satunya kepala negara yang paling ngetop di dunia, berani mengambil keputusan yang berseberangan (missal, saat Covid 19) yang melanda dunia. Bahkan, beliau menjadi inspirasi bagi kepala negara lain. Sederhana, merakyat, dan anti-korupsi, itulah sosok  Jokowi selama ini.

            Penulis hendak  menjawab nyinyiran beberapa orang yang meragukan kharisma dan kepemimpinan Presiden Joko Widodo,bahkan beliau diprediksi bakal menjadi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) menggantikan  António Manuel de Oliveira Guterres, GCC GCL adalah seorang politikus dan diplomat asal Portugal. Jokowi jadi Sekjen PBB ? Mengapa tidak, karena beliau sangatlah disanjung oleh pimpinan perwakilan negara, dunia usaha internasional, negara  negara besar dan bahkan pemerintah Amerika Serikat!.

            Jika kelak Jokowi menjadi Sekjen PBB, kita patut bangga.,karena beliau menjadi tumpuan harapan bagi seluruh negara dunia, harapan bagi seluruh rakyat dunia. Semua sektor dari A sampai Z.

Setiap kali di group group WA yang suka menghujat Presiden Jokowi, penulis suka membalas dengan bahasa santun,mendo’akan mereka agar mereka sadar bahwa Indonesia memiliki sosok presiden top di dunia yang patut dihargai dan dihormati: bangga punya Presiden Jokowi

Presiden Jokowi diam dalam setiap hujatan dan sindiran orang-orang, namun pancainderanya setiap saat bekerja untuk Indonesia dan untuk kepentingan hampir 280 juta masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Sosok kepemimpinan yang down to earth, namun sangat ‘transformatif’, dalam membawa Indonesia dalam kancah pencaturan global, dan hari ini Indonesia adalah penyeimbang dua kepetingan besar dunia, dan Jokowi hadir membawa harmoni dunia.

            Jangan lupa! Penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20, saat ini tidak lepas dari proses lobi tim yang ditunjuk Presiden. Momen ini sangat penting bagi Indonesia,  karena negara yang tergabung dalam G20, yakni 20 negara-negara dengan kekuatan ekonomi terbesar, mewakili 60 persen Penduduk dunia, 75 perdagangan dunia dan 80 persen PDB dunia, dan 20 negara besar dunia itu akan bertemu dan berkumpul di negara kita: Indonesia pada akhir tahun ini.

Kepopuleran Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak hanya membawanya pada jabatan tertinggi di negara ini. Namanya di mata dunia bahkan telah dipandang sebagai sosok berpengaruh dan ikonik.Survei internasional bahkan menunjukkan bahwa popularitas Jokowi telah membubung tinggi oleh momentum gebrakan pemerintahannya.

Memulai karier sebagai seorang pengusaha mebel, Jokowi dan latar belakangnya telah menjadi kisah yang memotivasi banyak orang dan diteruskan ke generasi selanjutnya. Bagaimana tidak, kini Jokowi telah meyakinkan banyak orang bahwa “semua orang ternyata bisa menjadi presiden”.

Seperti yang diyakini The Royal Islamic Strategic Studies Centre (MABDA) ketika merangkum daftar terbaru 500 Muslim Paling Berpengaruh di dunia untuk tahun ini. Sebagai sosok presiden yang populer atas latar belakangnya tersebut, Jokowi disertakan pada urutan ke-13 dalam daftar tersebut.Dalam daftar yang menyorot para muslim yang memiliki pengaruh signifikan terhadap dunia muslim itu, Jokowi tercatat sebagai sosok yang berpengaruh atas latar belakangnya, yang datang bukan dari golongan elit politik atau militer, namun dipercaya rakyat menjadi presiden.

Jokowi dinilai memberikan pengaruh besar di tengah masyarakat melalui pencapaiannya, dari pengusaha mebel sampai ke jabatan nomor satu se-Indonesia.”Ia membuat orang dapat mengatakan pada anaknya, ‘LihatJokowi, beliau dulu hanya penjual mebel dan tumbuh di lingkungan kumuh. Sekarang, ia menjadi presiden’. Semua orang ternyata bisa menjadi presiden,” demikian kutipan dari themuslim500.com, yang memuat daftar lengkap 500 muslim berpengaruh itu.

Bahkan, kepopuleran Jokowi membuat dirinya kemudian ‘diduplikatkan’ menjadi sebuah patung lilin di Museum Madame Tussauds Hong Kong.Jokowi menjadi orang Indonesia ketiga yang diwujudkan dalam bentuk patung lilin di Museum Madame Tussauds, setelah Presiden RI ke-1 Soekarno dan penyanyi kondang Anggun C Sasmi.

Sederhana, merakyat, dan anti-korupsi, itulah yang membuat  Jokowi dipilih sebagai tokoh yang patut diabadikan di museum itu.

Meski perawakannya kerap dipandang media asing sebagai sosok sederhana dan ramah, berbagai kebijakan dan keputusanJokowi untuk negaranya dinilai telah memperlihatkan sisi tegasnya di mata dunia.Bahkan, Indonesia dikatakan sudah tidak lagi menjadi negara berkembang yang dapat dipandang sebelah mata oleh dunia.

Satu di antaranya adalah kebijakan Jokowi untuk memperkuat sektor maritim dan perikanan Indonesia, yang diramaikan oleh media asing. Jokowi menjadi populer atas ketegasannya dalam menindak aksi pencurian ikan oleh nelayan-nelayan asing di perairan Indonesia.Penangkapan berbagai kapal dan nelayan ilegal dari negara-negara tetangga di wilayah perairan Indonesia, juga sanksi peledakan kapal yang diberikan, menjadi bahan pemberitaan yang ramai di internasional.

Ketegasan juga Jokowi tunjukkan melalui kebijakan eksekusi mati terpidana narkoba, yang sudah dijalankan sejak dirinya menjabat sebagai presiden pada Oktober 2014.Kebijakan tersebut tak hanya memicu kritik dari aktivis HAM, namun juga dunia internasional.Kecaman memuncak saat duo terpidana mati narkoba asal Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, jadi sasaran peluru regu tembak di Nusakambangan. Meski demikian, Jokowidinilai telah membuat Indonesia dipandang tidak main-main dalam memerangi narkoba.

Oleh sejumlah pemimpin negara, Jokowi juga kerap dikatakan sebagai sosok yang fokus dalam berbicara ketika melakukan pertemuan bilateral, sehingga ketegasannya dalam berpendapat dan menanggapi sesuatu dapat terlihat.”Jokowi cenderung fokus dan percaya diri dalam membahas berbagai isu, sehingga diskusi menjadi produktif,” komentar Perdana Menteri Selandia Baru John Key, usai bertemu denganJokowi dalam kunjungannya ke Jakarta, Agustus lalu.

Di samping ketegasannya, Jokowi sempat merebut perhatian publik dan media asing atas respons hangatnya terhadap serangan teror di Jakarta pada Januari lalu.Selain mengecam serangan mematikan itu, Jokowi mengutarakan pernyataannya dengan ungkapan yang dinilai cenderung hangat dan menenangkan.”Negara, bangsa, dan rakyat kita tidak boleh takut. Tidak boleh kalah oleh aksi teror seperti ini,” ujar Jokowi.

Dia memilih untuk bersikap hangat demi menenangkan masyarakat, ketimbang menggemborkan bahwa Indonesia sedang dalam situasi bahaya.Hal ini mendapat pujian dari sejumlah pengamat dan media asing, yang menjadikan Jokowi sebagai contoh baik dalam menanggapi sebuah bencana teror.Pernyataannya kerap dibandingkan dengan pernyataan Presiden Prancis Francois Hollande terhadap serangan teror yang melanda Paris pada 2014 lalu.

Saat itu, Presiden Hollande langsung mendeklarasikan bahwa Prancis dalam status perang dengan teroris. Namun, Jokowijustru dinilai melakukan pendekatan hangat dalam merespons serangan teror di negara ini.”(Jokowi) memilih untuk fokus melawan tujuan utama dari terorisme, yaitu meneror massa dan mengusik pemikiran banyak orang,” demikian The Atlantic mengomentarinya.

Melalui pernyataan hangat itu, Jokowi justru dikatakan lagi-lagi menunjukkan ketegasannya yang selain menenangkan juga membangkitkan percaya diri masyarakat. Terbukti dari menjadi viralnya tagar topik #KamiTidakTakut usai serangan itu terjadi. (sumber: https://www.tribunnews.com/internasional/2016/10/20/jokowi-tenar-di-dunia-internasional )***

Kepemimpinan Global Indonesia Diakui, Presiden Jokowi Terima Penghargaan Bergengsi Global Citizen Award

 “Penghargaan ini saya dedikasikan untuk seluruh rakyat Indonesia”. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam sambutan melalui pesan video pada acara penganugerahan penghargaan bergengsi Global Citizen Award oleh lembaga think tank Amerika Serikat, Atlantic Council (19/09/2022). Sambutan tersebut ditayangkan di hadapan sekitar 600 hadirin, yang terdiri dari tokoh-tokoh kalangan usaha dan masyarakat sipil AS dan internasional serta wakil Pemerintah negara-negara sahabat.​

Presiden Joko Widodo memperoleh penganugerahan atas kepemimpinannya sebagai Presidensi G20, upaya dalam menjembatani dampak perang di Ukraina dan dukungan luas untuk memajukan pemenuhan hak asasi manusia, demokrasi dan arsitektur kesehatan global yang lebih baik.“Merupakan suatu kehormatan bagi saya dapat memperkenalkan Presiden Joko Widodo. Memulai karirnya sebagai pelaku bisnis, lalu menjadi walikota Surakata, Presiden Joko Widodo memasuki ranah politik untuk melayani rakyatnya, bekerja bersama rakyatnya,” ujar Mr. Klaus Schwab, Executive Chairman WEF. “Presidensi Indonesia di G20 terjadi pada saat dunia dihadapkan oleh tantangan multidimensi, dan oleh karena memerlukan pemimpin yang memiliki kemampuan luar biasa, pemimpin yang menginginkan kepercayaan dari semua pihak. President Jokowi bukan hanya pemimpin rakyat Indonesia, tapi pemimpin yang memiliki visi global, mempromosikan perdamaian dan kemakmuran dunia,​” tambah Mr. Klaus Schwab.

Hadir mewakili Presiden RI yaitu Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi yang menerima secara langsung penghargaan untuk Presiden Joko Widodo.  “Presiden Joko Widodo adalah perwujudan dari semangat yang Indonesia ingin proyeksikan kepada dunia, yaitu paradigma kolaborasi, pembangun jembatan (bridge-builder) dan menjadi bagian dari solusi” sebagaimana yang disampaikan Menlu RI.

Acara penganugerahan Global Citizen Award merupakan acara tahunan yang diselenggarakan Atlantic Council di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York. Penghargaan diberikan bagi para tokoh yang dipandang memberikan kontribusi nyata bagi dunia. Sejumlah tokoh dunia yang pernah mendapat penghargaan tersebut termasuk mendiang Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, mantan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.

Selain kepada Presiden RI, penghargaan Global Citizen Award tahun 2022 juga dianugerahkan kepada Presiden Finlandia Sauli Niinistö, Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson,  CEO Google dan Alphabet Sundar Pichai, serta aktor dan UNESCO Special Envoy for Peace and Reconciliation Forest Whittaker.(Sumber: https://kemlu.go.id/portal/id/read/3999/berita/Kepemimpinan%20Global%20Indonesia%20Diakui,%20%20Presiden%20Jokowi%20Terima%20Penghargaan%20Bergengsi%20Global%20Citizen%20Award )

Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mengunjungi sejumlah negara di Asia Timur dan melahirkan berbagai kesepakatan bilateral . Sebelumnya, Jokowi juga menghadiri G7 dan mengunjungi langsung Ukraina dan Rusia untuk meredam konflik. Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Sharwi Chaniago menyebut, langkah Jokowi membuat posisi Indonesia begitu kuat. Sehingga, berbagai kesepakatan bisa dihasilkan, baik dalam pembangunan maupun menekan dampak gejolak global.

Presiden Jokowi Tiba di Tanah Air Usai Lawatan ke Asia Timur Menurut dia, Jokowi saat ini menjadi pimpinan Presidensi G20. Posisi itu, lanjut Pangi, sangat baik untuk meletakkan daya tawar Indonesia di tingkat tertinggi. “Cukup kuat Pak Jokowi berhasil meyakinkan itu dengan pembangunan infrastruktur, kemampuan kita di G20, kemampuan kita untuk tidak resesi,” ujar Pangi di Jakarta, Sabtu (30/7/2022).

Lebih lanjut, Pangi menyebut politik luar negeri yang dijalankan Jokowi patut diapresiasi. Menurutnya, Jokowi telah membawa pesan penting kepada dunia dengan mengunjungi langsung Ukraina dan Rusia, yang membuat Indonesia makin disegani.“Politik bebas aktif yang tidak berpihak ke Ukraina dan Rusia itu sudah pas, tentu kita menjadi negara yang hari ini disegani,” paparnya.

Jokowi baru saja mengunjungi tiga negara di Asia Timur yakni China, Jepang, dan Korea Selatan. Dari kunjungan tersebut, Jokowi membawa berbagai kesepakatan ekonomi. Sebelumnya Jokowi juga telah berkunjung ke Ukraina dan Rusia.

Jokowi adalah sosok yang relatif merupakan “orang luar” dalam sistem yang didominasi oleh golongan elit politik. Menurut perkiraan banyak orang, Jokowi sangat mungkin akan menjadi Presiden Indonesia berikutnya.

Bahkan sebelum dipastikan bahwa dia mencalonkan diri dalam pemilihan presiden, Joko Widodo yang dikenal secara luas dengan nama panggilannya Jokowi, telah mendominasi jajak pendapat selama beberapa bulan.

Dalam masyarakat yang sangat terbagi-bagi berdasar kekayaan yang mencolok, dan dikacau oleh masalah korupsi di mana para tokoh politik jarang terpadu dengan khalayak ramai di luar masa pemilu, pendekatan Jokowi sangat khas.

Tokoh politik   itu terkenal karena sifatnya yang sederhana dan bersahaja, dan menjadi terkenal karena “blusukan”, kebiasaannya turun ke lapangan melakukan pemeriksaan secara mendadak tanpa diumumkan yang membuat para pejabat pemerintah harus berhati-hati.

Endy Bayuni, seorang redaktur surat kabar Jakarta Post mengatakan, pendekatan Gubernur Joko Widodo merebut hati para pemilih di Indonesia.“Saya rasa, yang terpenting adalah kepribadiannya. Dia muncul sebagai seorang yang sederhana, rendah hati, dan jujur, sifat yang tampaknya tidak dimiliki oleh sebagian besar tokoh politik, dan saya rasa, rakyat menyukai hal itu”.

Panggilan berikutnya adalah mewujudkan kontribusi Indonesia sebagai warga dunia yang menjunjung tinggi peri kemanusiaan yang adil dan beradab. Internasionalisme. Jokowi menjadi Jokowisme, semangat meniti langkah dari suatu perserikatan partai-partai menuju perserikatan bangsa-bangsa. Perserikatan yang sejatinya memperjuangkan perdamaian dunia (dan kesejahteraan warganya). 

Sekjen PBB? Mengapa tidak.

Begitulah sedikit gambaran betapa Presiden Jokowi dihargai dan dihormati oleh berbagai pimpinan dunia, dan kalau sebagian warga dari negara yang beliau pimpin, terus-terusan mediskreditkan kepemimpinannya, sementara beliau dihormati di luar sana, penulis sudah tidak mengerti lagi ini fenomena apa sebenarnya ini.

            Mungkin ini fenomena ‘hati’ dan fenomena ‘mental’ saja, yang masih susah mengakui prestasi demi prestasi Presiden Jokowi,  yang menurut saya, harus segera disembuhkan, agar Indonesia yang kita cintai ini bisa segera maju menjadi negara yang kuat dan terpandang di mata global.

            Penulis tak habis pikir kepada mereka yang suka nyinyir ke  Presiden Jokowi, apakah  mereka sudah berbuat untuk Indonesia ? Apa yang mereka lakukan untuk rakyat dan bangsa Indonesia ? Sudah membangun apakah di negeri ini ? Prestasi apa yang diberikan mereka untuk Indonesia ?

Tasikmalaya, 21 Oktober 2024

Komentar