oleh

Burung Perkutut dan Jejak di Pasir 

Di sebuah desa yang terletak di pesisir pantai, seorang pemuda bernama Bayu merasa hidupnya tidak memiliki tujuan. Ia sering berjalan sendirian di sepanjang pantai, mengamati jejak-jejak kaki yang tertinggal di pasir, yang dengan cepat terhapus oleh gelombang laut. Bayu merasa hidupnya sama seperti jejak di pasir, seolah tidak meninggalkan bekas yang berarti. 

Suatu pagi, saat Bayu duduk di tepi pantai, mendengarkan suara ombak yang tenang, ia mendengar suara burung perkutut yang merdu. Burung itu terbang rendah, mendekati Bayu, dan hinggap di cabang pohon kelapa di dekatnya. Dengan suara lembut, burung perkutut itu berkata, “Bayu, hidupmu seperti jejak di pasir. Meskipun tampak hilang, setiap langkahmu meninggalkan pengaruh yang tak terlihat.” 

Bayu tertegun mendengar kata-kata burung itu. Ia merasa hidupnya sering kali sia-sia, tanpa meninggalkan sesuatu yang berarti. Namun, kata-kata itu membuatnya berpikir. Apakah benar setiap langkah yang ia ambil, meski tampak kecil, memiliki arti?

Hari-hari berikutnya, Bayu mulai memperhatikan setiap hal kecil yang ia lakukan. Ia membantu tetangga yang membutuhkan, merawat tanaman di kebun, dan mulai mengajarkan anak-anak desa untuk membaca. Meskipun tidak ada yang besar atau spektakuler, Bayu merasa ada kepuasan dalam setiap tindakannya. Jejak yang ditinggalkannya mungkin tidak terlihat lama, tetapi ia menyadari bahwa pengaruhnya ada, meskipun hanya dalam hidup orang-orang di sekitarnya.

Suatu hari, Bayu kembali ke pantai tempat ia pertama kali bertemu dengan burung perkutut itu. Ia melihat jejak kakinya yang tertinggal di pasir, tetapi kali ini ia tidak merasa kecewa. Ia tahu bahwa meskipun jejak itu akan segera hilang oleh ombak, langkah-langkah yang ia ambil tetap berharga.

Burung perkutut itu terbang di atasnya, berkata, “Jejak di pasir memang sementara, tetapi setiap langkah yang kau ambil menciptakan perubahan, meskipun itu kecil. Itulah yang membuat hidup berarti.”

Bayu tersenyum, menyadari bahwa hidupnya tidak perlu menjadi sesuatu yang besar dan megah untuk memiliki arti. Setiap langkah, sekecil apapun, meninggalkan jejak yang penting.

#

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata

Komentar