PADA zaman dahulu, di sebuah kampung kecil di tepi hutan, hiduplah seorang anak bernama Jaya. Ia adalah anak yang ceria, tetapi sering merasa iri pada burung-burung yang bebas terbang di langit. Setiap kali ia melihat burung melayang di udara, ia bermimpi memiliki sayap agar bisa menjelajahi dunia yang luas.
Suatu pagi, Jaya berjalan ke hutan untuk mencari buah-buahan. Ia mendengar suara merdu burung Perkutut yang sedang bernyanyi di dahan pohon besar. Tertarik oleh suara itu, Jaya mendekati pohon dan melihat burung Perkutut yang indah bertengger dengan anggun.
“Wahai burung Perkutut,” kata Jaya, “aku ingin memiliki sayap sepertimu. Aku ingin terbang tinggi dan melihat dunia yang luas. Hidup di sini terasa membosankan. Tidak ada yang menarik di kampung kecil ini.”
Burung Perkutut itu menoleh dan tersenyum bijak. “Mengapa kamu ingin terbang jauh, anak muda?” tanya burung itu.
“Aku ingin menemukan tempat yang lebih baik,” jawab Jaya. “Di sini, aku hanya melakukan hal yang sama setiap hari. Aku ingin kebebasan dan petualangan seperti yang kamu miliki.”
Burung Perkutut tertawa kecil. “Wahai Jaya, tahukah kamu bahwa aku sering terbang melintasi tempat-tempat yang indah, tetapi selalu kembali ke hutan ini? Kebebasan tidak selalu berarti pergi jauh, dan petualangan tidak selalu ada di tempat yang baru. Kadang-kadang, keajaiban tersembunyi di tempat yang paling dekat, jika kamu mau melihat dengan hati.”
Jaya terdiam, tidak mengerti apa yang dimaksud oleh burung Perkutut. Melihat kebingungan anak itu, burung Perkutut melanjutkan, “Cobalah mencari keajaiban di sekitarmu. Perhatikan hal-hal kecil yang selama ini kamu abaikan. Kadang, kebahagiaan bukan berasal dari tempat yang jauh, tetapi dari cara kamu melihat dunia di sekitarmu.”
Setelah berpikir sejenak, Jaya memutuskan untuk mencoba nasihat burung itu. Ia mulai memperhatikan hutan tempat ia bermain setiap hari. Ia melihat bagaimana embun di pagi hari memantulkan cahaya matahari, bagaimana bunga liar mekar dengan warna yang cerah, dan bagaimana suara angin bercampur dengan kicauan burung menjadi musik yang indah.
Hari demi hari, Jaya mulai melihat dunianya dengan cara yang berbeda. Ia merasa bahwa kampung kecilnya, yang dulu ia anggap membosankan, ternyata penuh dengan keajaiban yang menakjubkan. Ia tidak lagi bermimpi memiliki sayap, karena ia telah menemukan kebebasan dalam hatinya—kebebasan untuk bersyukur dan menikmati apa yang ada di sekitarnya.
Burung Perkutut itu terus bernyanyi dari pohon besar, menjadi pengingat bahwa kebahagiaan sejati tidak selalu ada di tempat yang jauh, tetapi sering kali sudah berada di depan mata, menunggu untuk ditemukan.
KESAN DAN PELAJARAN:
Cerita ini mengajarkan bahwa kebahagiaan dan keajaiban tidak selalu harus dicari di tempat yang jauh. Terkadang, hal-hal kecil di sekitar kita menyimpan keindahan yang luar biasa, hanya saja kita sering luput untuk menyadarinya. Dengan melihat dunia dengan hati yang terbuka, kita bisa menemukan kebahagiaan sejati di mana saja.
#Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata
#burung #burungperkutut #cerita #kisah #dongeng #cerpen #tahunbaru #akhirtahun #tahun2024 #sorotan #literasi #inspiratif #tahun2025
Komentar