KI DIHASRAMU adalah salah seorang spiritualis sekaligus pimpinan “PAGUYUBAN SEGORO MACAN” di Jl. H. Nur No.22 Rt 11 Rw 03 Desa Sugihwaras Kec.Candi Kab.Sidoarjo Jawa Timur yang sudah tidak asing lagi di dunia spiritual dan supranatural. Karena selama ini, Ki Dihasramu banyak menerima pasien dengan berbagai problem, baik yang langsung ke rumahnya maupun jarak jauh melalui paket kiriman ke berbagai daerah hingga keluar negeri.
Demi menjaga marwah dunia spritual dan supranatural, Ki Dihasramu suka blak-blakan soal ageman asli dan “kaleng kaleng” palsu yang kini banyak diperjualbelikan secara terbuka terutama melalui medsos, sehingga merugikan masyarakat yang benar benar membutuhkan jasa pertolongan dari sesama spiritualis.
Pada kesempatan kali ini, Ki Dihasramu hendak mengupas tunas ilmu “pelet” pengasihan Semar Mesem, termasuk keris mungil “Semar Mesem” yang diproduksinya dan menjadi favorit bagi mereka yang membutuhkannya.
“Pelet merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut ilmu pengasihan.Tak jauh berbeda, ajian Semar Mesem juga merupakan mantra pengasihan. Tujuannya untuk menaklukan hati wanita atau pria pujaan.Banyak kalangan mewanti-wanti untuk tidak menggunakan ajian ini secara sembarangan lantaran memiliki konsekuensi yang cukup berat. Nah, ajian Semar Mesem ini ada yang digunakan dengan cara diwirid/dibaca dengan lelaku tertentu, dan juga diisikan khodam Semar Mesem itu ke suatu benda seperti Keris Semar yang wujud gambarnya Ki Semar,dan benda lainnya.”jelas Ki Dihasramu.
Sebenarnya, lanjut Ki Dihasramu, bahwa ajian Semar Mesem bukan ilmu hitam sebagaimana banyak disangka orang. Dia bahkan bisa dianalisa secara ilmiah. Karena dari namanya saja Semar Mesem. Lihat saja di dunia pewayangan, Kiai Semar digambarkan sebagai sosok yang bersahaja dan mudah bergaul. Tipikal ”manusia” rendah hati yang bisa mengorangkan orang, memanusiakan manusia dan tahu betul fungsi dirinya : ”wakil” Tuhan untuk menebar benih cinta di bumi. Semar tidak pernah mengkafir murtadkan orang yang tak sepaham dengan beliau. Jangan kata meledakkan mercon di tengah jalan protokol ibu kota, menghemat senyum saja beliau tak berani. Semar adalah pecinta tanpa imbalan dan pamrih. ”Manusia” pemilik kasih sayang universal. Apalagi, ajian ini dinamakan Semar Mesem, sudah berkepribadian sejuk masih tersenyum pula.
Muallif ajian Semar Mesem, kita yakin bukan orang sembarangan. Buktinya beliau begitu arif membumikan ajaran Kanjeng Nabi tentang keampuhan sebuah senyum. Kita mengenal ajian Semar Mesem sebagai ilmu pengasihan tingkat tinggi. Ilmu mahabbah yang bisa membuat seseorang mabuk kepayang. Bisa mendem dan edan ”oleh pengaruhnya”. Orang bisa tunduk, memberikan segenap cinta, harta benda bahkan kehormatan karena kendalinya, bukan karena ajian ini dilengkapi oleh energi mistis apalagi melalui campur tangan sang Ifrit. Tidak!. Ini ilmu putih kok. Al Qur’an dan hadits malah menganjurkan setiap orang mengamalkan ajian ini. ” Cintailah saudaramu layaknya engkau mencintai dirimu sendiri” kata hadits.
Perang di belahan dunia mana pun takkan pernah terjadi seandainya setiap orang memiliki ajian ini. Pedagang akan memiliki banyak pelanggan, pemimpin disegani, guru bisa mendidik dengan lebih baik, agamawan semakin dianut, menantu akan mendapat warisan lebih banyak, mertua bisa dianggap sebagai orang tua kandung dan politisi tak memerlukan banyak uang ketika mencalonkan diri dalam pemilu seandainya mengamalkan ajian Semar Mesem. Begitu juga, seandainya pegawai- pegawai pemerintah yang bertugas melayani kita semurah senyum para kasir bank dan costumer service perusahaan swasta, para polisi pengamankan demontrasi seraya tersenyum, korlap demontrasi juga tersenyum, DPR beradu argumen seraya tersenyum, ormas agamis berdakwah dengan senyum, tak lantas menggusur dan merazia tanpa didahului oleh dialektika senyum, negeri kita takkan seseram ini.
Semar Mesem adalah ajian pamungkas di dunia percintaan. Secadas apapun hati manusia akan luluh oleh pengaruhnya. Seangkuh apapun seseorang akan cair terhadap si empunya ajian ini. Bahkan binatang pun, akan luluh dan takluk oleh pengaruhnya.
“Karena itu, saya heran juga ketika banyak produk mustika terutama keris Semar Mesem yang diperjualbelikan, dengan promosi isian khodam Semar Mesem untuk pelet atau pengasihan, setelah saya terawang koq yang khodamnya beraura negative seperti ada jin ifrit, genderewo, tuyul dan lainnya.Katanya keris Semar Mesem untuk pelet, koq beraura negative, yang dapat merugikan pemakainya.”jelas Ki Dihasramu.
Untuk menjaga nama baik para spiritualis sejati yang berkecimpung di dunia spiritual dan supranatural, maka Ki Dihasramu pun menciptakan produk keris mungil “SEMAR MESEM” yang selama ini menjadi andalannya dan banyak diminati.
“Keris mungil SEMAR MESEM yang saya bikin ini bukan kaleng-kaleng, karena tujuannya juga ingin menolong mereka yang membutuhkan, jangan sampai kena tipu untuk kedua kalinya. Adapun manfaat /wasilah :pengasihan akbar,pemikat ,membuat seseorang kantil dan gandrung ,kerejekian,mengunci pasangan agar tidak berpaling ,keselamatan ,mengusik pikiran pacar/pasangan yang hilang kontak,perukun rumah tangga ,makelaran dagangan memutuskan pasangan selingkuh ,masalah asmara,disayang atasan, pacar tambah sayang, teman makin banyak, rumah tangga harmonis, pelarisan dagangan, buat sales, senyuman yang membuat hati seseorang gandrung , dll”paparnya
Jika ada yang berminat piandel keris mungil SEMAR MESEM yang asli bukan kaleng kaleng dan produk piandel lainnya, anda bisa datang langsung ke padepokannya di Jl. H. Nur No.22 Rt 11 Rw 03 Desa Sugihwaras Kec.Candi Kab.Sidoarjo Jawa Timur atau minta barang dikirim setelah transfer *mahar* melalui tlp/WA nomor ini: 0881026763268 Salam rahayu semoga berkah. (REDI MULYADI)***
Komentar