oleh

“Whole Language” dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas 1 SDN 1 Manangga

Oleh : Ai Nia Kurniasih, S.Pd. (Guru Kelas 1 SDN 1 Manangga Kota Tasikmalaya)

DOKUMEN 1 Kurikulum SDN 1 Manangga saat ini masih mengacu pada konsep kurikulum nasional (kurikulum 2013), yakni pembelajaran dirancang berbasis model yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, pembelajaran dikelola dan disampaikan secara tematik dengan menggunakan pendekatan saintifik serta penilaian autentik. Disamping itu pembelajaran harus bermakna dan kaya akan Pendidikan serta penanaman karakter bagi peserta didik. Konsep pembelajaran tematik memberikan pemahaman bahwa pembelajaran dilaksanakan secara menyeluruh secara terpadu antar muatan pelajaran dan diikat oleh jarrng tema serta disatukan dan dihubungkan oleh muatan pelajaran Bahasa Indonesia untuk setiap tema. Dalam hal ini fungsi Bahasa Indonesia memiliki peranan penting, disatu sisi sebagai muatan pelajaran disisi lain juga pengikat muatan-muatan pelajaran lain yang dipadukan dalam jaring tema.

Muatan Bahasa Indonesia dengan keunikannya menggelitik saya selaku guru kelas 1 SDN 1 Manangga untuk mengelola pembelajaran di kelas secara tepat sehingga peserta didik benar-benar paham dan mahir. Persepsi saya, muatan Bahasa Indonesia di kelas 1 itu tidak hanya membutuhkan pemahaman peserta didik akan tetapi menuntut kecakapan atau keterampilan peserta didik dalam berbahasa, seperti kita ketahui bahwa kecakapan berbahasa itu ada empat yakni, mendengarkan atau menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa itu wajib kita ajarkan kepada peserta didik.

Mengingat pola berfikir peserta didik kelas 1 SDN 1 Manangga masih bersifat kongkret, dalam memandang persoalan atau sesuatu hal masih bersifat menyeluruh / holistik, maka saya meramu dan mengelola pembelajaran muatan Bahasa Indonesia di kelas 1 SDN 1 Manangga melalui pendekatan “Whole Language”. Brown (1990 : 20) berpendapat bahwa, “Whole Language adalah suatu teori atau pendekatan terhadap pembelajaran Bahasa secara utuh”. Sesuai pedapat tersebut, pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas 1 SDN 1 Manangga saya sampaikan secara utuh, artinya dilaksanakan secara kontekstual, logis, kronologis dan komunikatif serta menggunakan setting yang real dan bermakna.

Langkah-langkah yang saya lakukan dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas 1 SDN 1 Manangga dengan menggunakan “Whole Language Approach” adalah sebagai berikut :

  1. Memahami secara utuh bahwa konsep “Whole Language” dalam pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan sudut pandang pemikiran yang mewajibkan aspek-aspek kebahasaan disampaikan secara utuh, sehingga dalam mengelola pembelajaran pun kita wajib menyentuh empat keterampilan berbahasa secara utuh dan saling berkaitan begitu pula dengan proses evaluasinya serta keseluruhannya harus terikat oleh jarring tema dengan muatan pembelajaran lainnya.
  2. Dalam tahap persiapan, kita wajib menganalisis kompetensi dasar yang diinginkan muatan pelajaran Bahasa Indonesia tersebut baik KD pengetahuan maupun KD keterampilan yang dimunculkan dalam jaring tema tersebut.
  3. Dalam tahap pelaksanaan, saya mengelola pembelajaran tematik terpadu dengan muatan Bahasa Indonesia selain sebagai materi pelajaran juga merupakan penghubung dan pengikat muatan-muatan pelajaran lain dalam konsep tematik. Secara sederhana, dalam setiap pembelajaran ada aktivitas siswa menyimak, berbicara, menulis dan membaca begitu juga dalam tahap evaluasi.

“Whole Language” dalam pembelajaran muatan Bahasa Indonesia di kelas 1 SDN 1 Manangga bisa terlihat dalam moment pembelajaran saat saya mengelola pembelajaran Bahasa Indonesia Tema 1 tentang diriku tentunya dengan kompetensi mengenal anggota tubuh, pertama saya tampilkan video klip dan lagu “Dua Mata Saya” kemudian peserta didik menyimaknya, setelah itu menyanyikan lagu tersebut sambil diperagakan, lalu menuliskan anggota tubuh yang ditunjukkan tadi ketika menyanyi, setelah itu peserta didik membacakan anggota tubuh yang sudah ditulis, tahap terakhir peserta didik dengan bimbingan guru saling mengoreksi hasil kerjanya dan menarik kesimpulan dengan memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang fungsi dan cara merawat anggota tubuh tadi sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. (***

Komentar