“SEPASANG pengantin itu, kalau sudah didudukkan berdampingan begini, jangan dikira cuma dilihat banyak orang di alam dunia saja. Sepasang pengantin nanti di akhirat juga akan didudukkan berdampingan, bersama-sama masuk ke dalam surga,” ujar Mbah Moen.
Hanya istri dari alam dunia saja yang bisa mendampinginya duduk di bangsal kencana di surga suaminya nanti. Sedangkan bidadari, mereka tidak. “Istri itu ibarat makanan pokok,” lanjut Kiai Maimoen, “sedangkan bidadari cuma snack. Kalau dia butuh bidadari, maka bidadari baru dapat melayani. Jika tidak butuh, maka bidadari tidak bisa dekat-dekat dengannya,” terangnya.
Jadi, orang-orang yang meninggal dunia sampai belum sempat menikah, maka keadaan mereka tidak sama dengan yang sudah menikah. “Bidadari itu ibarat jajan-jajanan. Kamu kok sama sekali tidak makan nasi, dan hanya makan jajanan-jajanan saja, maka tidak bisa kenyang. Perut malah bisa kembung,” hadirin tertawa.
Mendengar petuah Mbah Moen itu, ketika pulang resepsi, Habib Husain langsung menikah. Ia menikah dalam usia setua itu karena takut kalau nanti di surga dirinya malah cuma dapat kembungnya saja, seperti dawuhnya Mbah Moen tersebut.
Kurang dari dua tahun setelah itu, Habib Husain wafat dalam keadaan sempurna alias sudah beristri di dunia. Harapannya tentu agar tidak sakit kembung di surga nantinya.
Nah, Anda yang masih ada kesempatan, masih muda, mampu memberikan nafkah lahir batin namun belum berpasangan, segeralah menikah. Niatkan mencari istri dunia akhirat. Soal dapat bidadari-bidadari, itu adalah bonus jika Anda tidak melakukan bom bunuh diri atas nama jihad konyol.
Jika belum menikah dalam keadaan jomblo sempurna, belum sempat berkeluarga, maka Anda akan seperti orang yang hanya mendapatkan bonusannya saja namun tidak mendapatkan hadiah utama. Yang membaca postingan akan mendapatkan jodoh secepatnya. Bagi yang menyebarkannya, cepat dijemput sang jodoh nya. [dutaislam.com)
#SenimanNU #NU #KalamUlama #MbahMaimunZubair #MaimunZubair #TokohNU #NahdlatulUlama #Aswaja #Ahlussunnahwaljamaah #Islam #IslamNusantara #Nahdliyin #Indonesia #NKRI
Komentar