Irjen Pol (Purn) Dr.H.Anton Charliyan,MPKN selalu bikin gebrakan baru dan pantang menyerah. Betapa tidak! Setelah gagal menduduki kursi Wakil Gubernur Jawa Barat pada Pilgub 2018 yang lalu, pria kelahiran Tasikmalaya yang nyantri ini tidak berdiam diri, melainkan lebih agresif. Kali ini, dia sebagai inspirator Gerakan Nasional #J2P Jokowi 2 Periode, dan “blusukan” road show ke tiap daerah untuk mendeklarasikan #J2P ini. Apalagi Jokowi kini sudah punya Cawapresnya yakni Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin.
“Sebuah pasangan Capres dan Cawapres yang ideal,”ungkap Anton Charliyan saat deklarasi #J2P Jokowi 2 Periode di Rumah Makan “IDAMAN” jln.Ciamis – Cirebon, tepatnya di Dusun Manis Desa Sinyasag Kec.Panawangan pada hari kamis, (9/8/2018).
Setelah fix-nya pasangan Capres-Cawapres ini, bahkan Anton Charliyan tampaknya makin bersemangat untuk mendeklarasikan Gerakan Nasional #J2P Jokowi 2 Periode ke berbagai pelosok di tanah air untuk memenangkan pasangan Jokowi-KH.Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 mendatang.
Pada deklarasi Gerakan Nasional #J2P di Ciamis tersebut mendapat respon yang bagus, karena diikuti pengurus partai, ormas, cendekiawan, budayawan dan lapisan masyarakat lainnya “Gerakan ini memang diaspirasi oleh rakyat. Masyarakat menyambut baik dengan menggambarkan hal ini sebagai suara rakyat untuk Jokowi,” tutur Anton Charliyan.
Mantan Kapolda Jawa Barat ini mengatakan, bahwa. gerakan nasional ini akan dipopulerkan melalui dua cara. Lewat deklarasi seperti sekarang ini, dan dengan memanfaatkan media sosial.“Ini adalah gerakan yang ketujuh. Kebersamaan ini akan menjadi semangat rakyat untuk menjadikan Pak Jokowi sebagai pemimpin dua periode,” tambahnya.
Selanjutnya Anton Charliyan menegaskan, alasan dibuatnya tanda pagar #J2P adalah sebagai bentuk dukungan untuk Jokowi pada Pilpres 2019. Dilandaskan oleh kepuasan terhadap kinerjanya selama 4 tahun terakhir menjabat.“Hal ini sebagian dari bukti kepuasan masyarakat melihat kriteria yang terpenuhi olehnya. Apalagi kini berpasangan dengan sosok ulama yang sangat berpengaruh, dan satu-satunya ulama Nusantara yang pernah menjadi Imam Besar Masjidil Haram” pungkasnya. (REDI MULYADI/ ADVERTORIAL)***
Komentar