CIAMIS-—Beberapa hari yang lalu telah berlangsung perhelatan bersejarah yang cukup merah di objek wisata situs Karang Kamulyan Ciamis tepatnya di depan Gong Perdamaian Dunia, telah lahir terikrar kembali spirit bersatunya Sunda Kecil dengan Sunda Besar , Sunda Banten dan Bali.
Sejarah lahir tur ngadegna, dugi ka diistrenana Majelis Tritangtu ieu, tujuan utamanya yaitu untuk menyatukan tali silaturahmi para tokoh Sunda Banten Jabar Bali dalam satu ikatan yang benar sesuai dengan adeg-adeg Kasundaan nu saestuna (sesungguhnya), sebagai sebuah sistem yang sudah tertulis sejak dulu, dalam budaya dan tata naskah Sunda maupun Bali untuk menjalankan segala aspek kehidupan, baik kehidupan berbangsa bernegara, beragama, maupun dalam pergaulan hidup sehari hari, yang lebih dikenal sebagai sistem TRITANGTU DI BUANA atau TRITANGTU DIBUMI ( tercatat dalam naskah kuno Amanat Galunggung, Sanghyang Siksa Kanda’ng Karesian , Fragmen Carita Parahyangan, Sanghyang Hayu , Sanghyang Ragadewata, Pantun Bogor dll )
Dengan bersatunya spirit Sunda Kecil dan Sunda Besar tsb maka saat ini KASUNDAAN secara spirit sudah menjadi utuh kembali tidak terpisah ngawujud menjadi satu. Disini artinya untuk membangun spirit Sunda dan Kasundaan secara utuh tsb, tidak hanya berbicara sekitar Jawa Barat saja , tapi harus lengkap dan holistik, termasuk juga Banten Bali bahkan Nuswantara.., Kenapa harus ada Bali ?
Karena kita ketahui bersama dari dulu sudah dikenal ada yang namanya Sunda Besar , ada Sunda Kecil……. Adapun yang dimaksud Sunda Kecil itu kunci pembukanya adalah Bali ke sebelah timur sampai ke Papua. Spirit Sunda baru akan jadi utuh dan nanjeur bila Sunda Kecil dan Sunda Besar ini SUDAH BERSATU….
Alhamdulillah pada Kamis 08 Desember 2022 , disaat puncak Bulan Purnama penuh. perwakilan tokoh tokoh Sunda Banten ,Bali & NTB berkumpul dan berikrar membangun satu ikatan spiritual, lahir dan bathin serta membentuk & mengikrarkan diri MAJELIS TRITANGTU DIBUANA PAJAJARAN SUNDA BANTEN BALI NUSWANTARA.
Yang anggotanya merupakan perwakilan-perwakilan dari berbagai kalangan yakni :
1 Perwakilan dari keraton-keraton al : Keraton Kasepuhan Cirebon hadir Bunda Ratu RR Alexandra, Keraton Kanoman Syeh Arif, Keraton Keprabon Prabu Diaz, Keraton Sumedang Larang Rd Lucky S.& Keraton Banten.& Taruma Nagara Bunda Ratu Rd Okky .
2.Perwakilan Masyarakat Adat al : masyarakat adat Kampung Naga Ki Ade Suherlin, Kampung Kuta Abah Warja dan Kampung Dukuh Mama Uluk.
3.Perwakilanan akademisi dari Dir Pasca Unpad Dr Undang Darsa & Warek Untirta Banten Dr Suherna
4. Perwakilan Generasi Muda dari Ketua MPW Pemuda Pancasila Jabar Dian H, Ketum DPP Lasykar Siliwangi HM Sammy Yusuf dan Ketua Harian DPP PJBN Ratu Ageng Rekawati
5. Perwakilan dari TNI & Polri hadir 5 Jendral al Marsdya TNI (Pur) Dede Rusamsi, Irjen Pol (Purn) Dr. H.Anton Charliyan,MPKN, Mayjen TNI Rido Hermawan, Mayjen TNI , Mayjen ( P ) Erwin Supajo , dan Brigjen TNI I Gusti Putu Wirajana
6. Perwakilan dari ulama Suryalaya KH Bobon, Pontren Subang Abah Maung dan NU Dr Ujang
7.Perwakilan Para Resi & Pedande dari Bali & NTB hadir hampir 150 Pandhita DPP Ida Pedanda Nabe Gede Bang Buruan & Ida Pandita Agung Putra Nata Siliwangi
8.Perwakilan dari para tokoh dan kasepuhan itu sendiri al : Uyut Sani Wijaya, Bunda Ully Sigar, Abah Alam , Mama Mukawa Ali Gadog Bogor, Bunda Sonya, Kang Ir Ocha, dll,
Perwakilan pemerintahan : Bupati Ciamis Dr.Herdiat S, Kadis Pariwisata, Kadisbudpar ciamis, dan Ketua DPRD Kab Tasikmalaya.
Terpilih sebagai Pupuhu Majlis Tritangtu Karatuan Irjen Pol Abah Anton Charliyan , Majelis Karamaan Marsdya Dede R. Rusamsi, Majelis Karesian Ida Pandita Agung Putra Siliwangi.
Acara berlangsung sangat khidmat dan penuh antusias, peserta yang hadir hampir 2000 peserta dari berbagai komunitas seni budaya dan padepokan-padepokan , Acara dilanjutkan dengan Gelar budaya, menampilkan kolaborasi Seni Budaya Sunda Bali dan Banten..
Apa itu Tritangtu , secara singkat merupakan 3 Inti, centra , sumber utama pengendali Kehidupan di Alam Semesta misal : untuk Ketata Negaraan dikenal sebagai : RAMA – RATU – RESI ( Legislatif – Eksekutif – Yudikatif )
Untuk kehidupan sehari-hari ; BAYU – SABDA – HEDAP ( Tenaga – Ucapan – Budi )
Untuk berisikap/ berperang ; WAYAH – WILAYAH – LAMPAH dll.
Yang mana sistem tradisi Budaya Sunda Tritangtu ini terbukti telah mengantarkan Tata Kasundaan sebagai sebuah sistem yang paling lama berjaya sebagai sebuah bangsa yakni selama 14,5 Abad dari tahun 130 M ( Salakanagara ) sd 1600 M ( Cirebon ). mengalahkan Bani Abas yang selama ini dianggap sebagai sistem terlama di dunia yakni hanya 6 abad. Untuk itu kita harus. NYUKRUK GALUR UGA KARUHUN. untuk membangun kembali adeg-adeg Kasundaan…(***