oleh

Acep Sutrisna,M.Si,Ak: “PJBN Tasikmalaya Raya Siap Menggelar Festival Seni Budaya Sunda Yang Spektakuler”

Tasikmalaya,LINTAS PENA

Paguron Jalak Banten Nusantara (PJBN) DPD Tasikmalaya Raya pimpinan Acep Sutrisna,M.Si,Ak berencana menggelar Fesvital Seni Budaya Sunda yang spektakuler, karena akan dikemas sedemikian rupa dengan menampilkan syiar Islam dengan mengundang Watimpres Habib Lutfi bin Yahya. Lokasinya pagelaran di Kecamatan Ciawi

“Ya, jika tidak aral melintang. Pada bulan Juni-Juli 2021 mendatang, PJBN DPD Tasikmalaya Raya akan menggelar Festival Seni Budaya Sunda yang spektakuler, berbeda dengan pagelaran lain.”ujar Acep Sutrisna,M.Si,Ak kepada LINTAS PENA

Adapun yang dimaksud dengan kata spektakuler dan berbeda dengan yang lain, menurut mantan anggota DPRD Kab.Tasikmalaya ini, Fesvital Seni Budaya Sunda itu nantinya akan dikemas sedemikian rupa; menampilkan seni budaya Sunda buhun mengkolaborasikannya dengan “dakwah” syiar Islam, mengundang tokoh seni/seniman/budayawan se Jawa Barat dan Banten, bahkan mengundang Watimpres Habib Lutfi bin Yahya untuk memberikan tausiyah, para pejabat tinggi negara dan lainnya. Juga akan mendekorasi panggung yang “wah….”.

“Walaupun rencana tempatnya di Ciawi, kami akan menggelar  Fesvital Seni Budaya Sunda yang spektakuler, agar dunia tahu bahwa seni budaya Sunda itu masih ada, masih hidup.”jelasnya.

Supaya pagelarannya tidak menoton dan berbeda dengan yang lain, lanjut Acep Sutrisna, panitia akan menampilkan berbagai ragam seni budaya Sunda warisan leluhur dari 48 kecamatan (10 kecamatan di Kota Tasikmalaya dan 39 kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya).”Kami akan mengusahakan, masing masing kecamatan menampilkan seni budaya yang berbeda. Tidak hanya pencak silat saja. Karena di Tasikmalaya itu entah berapa puluh jenis seni budaya Sunda yang tempo dulu hidup seperti lais, calung, calung sered, calung renteng, calung tarawangsa, angklung,angklung sered, angklung landung, angklung betot,  degung, rampak kendang, bajidor, marawis, tagoni/ kasidah rebana, wayang golek, reog dogdog, tarawangsa, tutunggulan, kacapi suling, lengser, ronggeng gunung, sintren, jaipong, tari ketuk tilu, aseuk hatong, lodong gejlig, rarangken huma, rarangken sawah, terbang sejak,siiran, pantun beton, rudat, jaipong, tari sulintang, tari Galunggung Ngadag Tumenggung, tari gondang dan sebagainya.”Tiap kecamatan bisa saya mengirimkan 2-3 jenis kesenian untuk tampil, asalnya berbeda dengan kecamatan lainnya.”jelas dia.

Adapun maksud dan tujuan digelarnya Fesvital Seni Budaya Sunda, lanjut Acep Sutrisna, bahwa PJBN DPD Tasikmalaya Raya turut berperan aktif dalam melestarikan seni budaya Sunda warisan leluhur. Namun pada festival kali ini, dia akan mengemasnya  dalam bentuk syiar dakwah dan seni budaya agar lebih menarik minat masyarakat. (REDI MULYADI/SUNAR/LUKMAN NUGRAHA)***

 

Komentar