Pangandaran, LINTAS PENA – Hadapi isu megathrust ,Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) kabupaten Pangandaran mengadakan kegiatan simulasi potensi megathrust ,Kamis 05/09/2024.
Sebagai wilayah pesisir pantai yang potensinya tsunami jika terjadi adanya gempa, maka banyak hal yang harus dilakukan dari mulai simulasi hingga memastikan pendeteksi gempa ,early warning system harus berfungsi dengan baik.
Kepala BPBD Pangandaran Untung Saeful Rokhman mengatakan, pihaknya terus meningkat sistem keamanan mengumpulkan informasi dari BMKG Jawa Barat , pengecekan berkala early warning system atau yang dikenal dengan sistem peringatan dini tsunami , mengingat alat tersebut sangat penting karena alat itulah yang menampung informasi dari dasar laut apabila terjadi gempa.” Itu automatis akan termonitor oleh satelit dan langsung tersampaikan ke kantor BMKG kemudian akan merilis sebuah informasi ” tegasnya.
Untung Saeful Rokhman menambahkan,”Kabupaten Pangandaran memiliki 5 alat tersebut yang terpasang di pinggiran pantai termasuk di wilayah pantai Pangandaran serta di edukasi setiap tanggal 26″ . ungkapnya lagi.
Selain itu Pusdalops standby 1 kali 24 jam secara terus-menerus menerima informasi dari pusat layanan BMKG untuk selanjutnya di sampaikan ke masyarakat .Dan saat ini sedang berjalan dengan pemasangan 900 rambu arah evakuasi yg tersebar di berbagai desa di 6 kecamatan yang berada di pesisir pantai yang mana memiliki panjang 93 km pesisir Pangandaran
Pelatihan mitigasi edukasi tentang kebencanaan terus dilakukan dengan melibatkan para pengusaha hotel “Maka dari itu diharapkan kepada seluruh lapisan masyarakat, mulai pengunjung atau wisatawan yang hendak bermain ke Pangandaran untuk tenang dan santai saja.Insyaallah Pantai Pangandaran aman. namanya bencana itu bukan kita yang menginginkan tapi itu kehendak Allah SWT,” kita berusaha dan berupaya untuk mengetahui tanda tandanya , waspada dan berdoa juga penting. pungkasnya.(EL)***
