Maumere, LINTAS PENA
Dikalangan para wartawan yang bertugas di Kabupaten Sikka Flores NTT sosok Agustinus Nong adalah wartawan yang unik. Apa nian? Didalam mengejar berita dengan berjalan kaki atau menggunakan ojek dan hanya bermodalkan notes, dan sebuah HP Nokia bekas, ayah dua anak dari keluarga petani ini terus mencari berita untuk memuaskan para pendengar. Hal ini dia buktikan menjadi reporter RRI dari tahun 2008.”Meski sering dijuluki wartawan buta teknologi (butek) oleh rekan pers lainnya, saya tetap percaya diri. Soal mengoperasi laptop dan internet saya kalah jauh tetapi soal isu dan info terkini saya peroleh dari relasi saya dan sumber terpercaya,”ujar mantan Ketua Komsos Paroki St. Ignasius Loyola Sikka sekaligus Pengasuh Majalah Paroki Warta Ignasiano.
Pemilik moto “Hidup apa adanya dan jagalah kepercayaan” mulai tertarik dengan dunia jurnalistik sejak dibangku terakhir SMA. Setelah belajar otodidak dalam dunia pers selama 5 tahun suami dari M. Avia da Gomez diterima menjadi koresponden beberapa majalah dan koran seperti Sadhana, Busos, SKM Dian, Flores Pos dan Mingguan Hidup. Setelah mengikuti Kursus Jurnalistik Jarak Jauh tahun 1997 di Grobogan Jawa tengah, ayah dari Asti dan Ivan ini resmi diterima sebagai wartawan Harian NTT Ekspres dan Surya Flores di tahun 2000.
Sejak tahun 2003, jebolan FKIP Undana Kupang jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia mendalami Jurnalis Radio dengan mengikuti Kursus di Radio 68 H Jakarta. Kemudian menjadi reporter Radio Cakram Maumere. Agus juga tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan karena mampu mendirikan radio berita pertama di Flores yakni RAMA FM.”Bagi saya jurnalistik telah menjadi istri kedua. Walaupun dalam keterbatasan saya tetap eksis. Karena saya tahu Tuhan akan membuka jalan bagi manusia yang berkekurangan,”ujar mantan Kontributor majalah Cakrawala NTT.
Namun kecintaan Agus untuk menekuni dunia jurnalistik dan mengasah dirinya terus menerus sebagai pewarta ini mengantar dia hingga menduduki jabatan sebagai pemimpin redaksi surat kabar EKORA NTT KSP Pintu Air Maumere yang dicetak di kota Maumere ini.*** (Yuven Fernandez)
Komentar