oleh

Aksi Remaja Tewas Hadang Truk Demi Konten, Jubir PSI Joedea Aris Theofilus : “Alarm Keras Untuk Kita Semua, Jangan Sampai Terulang..!”

Jakarta,LINTAS PENA—Menanggapi fenomena maraknya remaja yang menghadang truk di jalan demi konten sosial media hingga memakan korban jiwa, Juru Bicara DPP PSI, Joedea Aris Theofilus menyatakan bahwasannya guna tidak terulang lagi hal serupa, kejadian ini harus menjadi tanggung jawab bersama.

“Ini tanggung jawab kita bersama, bukan hanya supir di kejadian maupun orang tua korban. Kejadian ini sudah terulang yang kesekian kalinya, seharusnya ini jadi alarm keras untuk kita semua, setiap kita harus mengambil bagian dalam menjaga orang – orang terdekat kita agar kejadian yang sama tidak terulang lagi” jelasnya.

“Melindungi dan mengawasi  bisa dengan banyak cara, salah satu nya bisa kasih edukasi serta rekomendasi ke adik – adik kita untuk menciptakan konten – konten sosial media yang tentunya lebih aman dan bermanfaat bagi masyarakat. ada banyak kok yang bisa dilakukan” lanjutnya.

Melalui peristiwa ini, PSI juga mendorong adanya langkah tegas dari para penyedia platform media sosial dan kominfo untuk melarang dibuat serta ditayangkannya konten – konten berbahaya semacam ini.

“Kominfo dan seluruh platform media sosial, harus lebih tegas lagi dalam melarang pembuatan, sampai penayangan konten – konten serupa, harus dibuat himbauan bahkan aturan sistem ketat yang dapat mengkurasi konten – konten berbahaya semacam ini” seru Joe.

Di sisi lain, Joe Theofilus juga menekankan pentingnya Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) tersedia lebih banyak disertai fasilitas hiburan anak yang layak fungsi di area pemukiman masyarakat. Menurutnya, hal ini akan sangat membantu anak – anak serta remaja dapat mengekspresikan dirinya di area yang lebih aman.

“Kalo RPTRA yang layak fungsi diperbanyak, ini bisa jadi salah satu opsi untuk menghindari dan menjaga adik – adik kita bermain dan mengekspresikan dirinya di tempat yang salah” sebutnya.

“Nah, Ini PR pemerintah juga nih, secara kita sama – sama tahu, masih banyak banget RPTRA yang kondisinya rusak dan tidak layak fungsi, bahkan kalo dari jumlah, menurut saya masih kurang dan sulit dijangkau lokasi nya bagi adik – adik kita” tutur Joe.(REDI MULYADI)***