Oleh: Juniadi
(Guru SDN 06 Ladang Padi Surian Kab. Solok. SUMBAR)
PENGEMBANGAN karir guru merupakan sebuah polemik dalam proses kenaikan pangkat guru dilapangan. Hal ini terjadi karena adanya persyaratan yang harus di penuhi guru agar bisa naik kepangkat yang lebih tinggi. Sesuai dengan buku 4 tentang pedoman kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru pembelajar. Yang dikeluarkan oleh pedoman kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru pembelajar pada tahun 2016 menjelaskan bahwa untuk bisa naik ke golongan yang lebih tinggi guru harus melaksanakan kegiatan pengembangan diri dan publikasi ilmiah.
Aturan ini diberlakukan agar guru-guru yang ada mampu meningkatkan profesioanlisme nya dalam melaksanakan tugas sehari-sehari demi memberikan pelayanan pendidikan yang lebih baik bagi anak bangsa. Sebagai mana harapan dari pemerintah tentang mamfaat kegiatan ini dilaksanakan yang dituangkan dalam buku 4 agar Guru dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta memiliki kepribadian yang kuat sesuai dengan profesinya; sehingga selama karirnya mampu menghadapi perubahan internal dan eksternal dalam memenuhi kebutuhan belajar peserta didik untuk menghadapi kehidupan di masa datang.
Kendala yang terjadi dilapangan mengingat jumlah guru yang cukup banyak, serta masih minimnya kemauan guru untuk berubah sehingga masih banyak guru yang terkendala untuk bisa naik golongan secara berkala sesuai dengan aturan yang berlaku. Berdasarkan pengamatan dilapangan untuk kegiatan pengembangan diri yang menyangkut dengan kegiatan diklat masih terbatasnya kegiatan yang dilaksanakan dilapangan. Hal ini terjadi karena dana yang tersedia masih minim. Serta kesadaran guru akan pentingnya kegiatan ini dilaksanakan demi meningkatkan kualitas pembelajaran juga masih rendah. Sedangkan untuk kegiatan publikasi ilmiah guru-guru masih terkendala dengan rendahnya kemampuan guru dalam kegiatan menulis karya ilmiah.
guru-guru harus membuka diri dan merubah pola pikir kearah yang lebih maju untuk memperbaiki kulitas pendidikan di Indonesia dalam menyonsong kehidupan global. Ketika guru telah merubah pola pikir maka kendala-kendala yang dihadapi akan bisa diatasi. Karena saat ini banyak lembaga-lembaga pemerintah dan swasta yang peduli dengan pendidikan memfasilitasi guru untuk kegiatan pengembangan diri dan publikasi ilmiah. Tinggal bagai mana guru memamfaatkan hal tersebut sebaik mungkin demi meningkatkan profesionalisme mereka dalam bekerja.
Kegiatan guru pembelajar sejati nya harus dipandang oleh guru sebagai sarana untuk meningkatkan kulitas pribadinya sebagai agen pembawa perubahan dalam dunia pendidikan di indonesia. Ketika kegiatan ini dipandang sebagai suatu kebutuhan maka dengan sedirinya keiatan guru pembelajar akan sukses dan guru-guru akan memiliki kompetensi sesuai dengan apa yang diharapkan.
Keberadaan teknelogi saat ini merupakan sarana pendukung yang sangat membantu kegiatan pengembangan karir guru. Banyak kegiatan-kegiatan pengembangan karir guru yang dilaksanakan secara online dengan memamfaatkan teknelogi yang secara modern dikenal dengan literasi digital. Sehingga yang perlu dibina adalah kesadaran guru untuk mau memamfaatkan fasilitas yang ada untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.
Salah satu lembaga yang membantu pengembangan karir guru adalah Sekolah Guru Indonesia (SGI). SGI merupakan sebuah yayasan peduli pendidikan yang danaungi oleh dompet peduli duafah pada bidang pendidikan. SGI memfasiltasi guru-guru di seluruh indonesia dengan berbagai kegiatan pengembangan karir guru baik yang dilaksanakan secara daring ataupun luring. Salah satu kegiatan daring yang dilaksanakan adalah Reaserch Teacher Comunity (RTC). Sebuah kegiatan dalam membimbing para guru dalam melakukan kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK). Yang dilaksanakan secara online selama 1 bulan dengan memamfaatkan grub cathing whatsapp. Dalam kegiatan ini guru-guru dibimbing oleh para mentor yang berpengalaman dalam bidang PTK. Kegiatan ini sangat membantu para guru karena pelaksanaannya yang tidak menggangu proses belajar mengajar karena dilaksanakan pada malam hari. Pada kegiatan ini guru-guru bukan hanya diberikan teori semata tapi betul-betul pada penerapan PTK langsung kedalam kelas guna memperbaiki kualitan pembelajaran yang ada.
Seameo Qitep In Match juga memberikan pelatihan dengan program Seamolec Open course. Suatu pelatihan online yang bisa diakses menggunakan android. Pelatihan ini memberikan porogram tentang HOTS dalam pembelajaran matematika kelas 5 SD dan kelas VIII untuk tingkat SMP. Dalam kegiatan ini kita diberikan materi tentang bagai mana menyajikan pembelajaran matematika dengan menekankan bagai mana berfikir tingkat tinggi dalam pembelajaran matematika di sekolah. Serta bagaimana pengaplikasiannya dilapangan.
Berdasarkan pemaparan tersebut guru bisa memamfaatkan teknelogi informasi untuk kegiatan pengembangan diri dan publikasi ilmiah dalam meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Guru diharapkan mampu menggunakan gedjed untuk kepentingan pengembangan karir guru karena banyak hal bermamfaat yang bisa di mamfaatkan dengan android yang kita miliki untuk memperbaiki kualitas kiata sebagai agen pembawa perubahan dalam dunia pendidikan. (****)
Komentar