oleh

Anton Charliyan : Icon Geopark Galunggung secara Historis Lebih Tepat Parit Kuno Batu Mahpar

Kab.Tasikmalaya, LINTAS PENA

Gugus tugas panitia pelaksana Pemkab Tasik pada hari Rabu 30 Septrmber 2020 menggelar acara FGD Geopark Galunggung dipimpin langsung Sekda Dr.H.Mohammad Zein di Room Rapat Sekda. Untuk menampung saran dan masukan dari steakholder terkait. Hadir dalam acara FGD tsb Ketua Harian Geopark Drs Safari Agustin. Ketua Kaprodi Universitas Siliwangi . para camat . ka perhutani . seluruh kepala dinas terkait. para tokoh masyarakat dll. Acara berlangsung hidup dan para peserta antusias & interaktif.

Dalam FGD tsb Irjen Pol (Purn) DR H. Anton Charliyan MPKN, tokoh Jawa Barat yang juga aktif sebagai penggiat budaya hadir sebagai nara sumber utama. Dalam kesempatan tsb,Abah Anton panggilan akrab Anton Charliyan menyampaikan pandanganya al : bahwa Geopark Galunggung ini perlu sesegera mungkin menentukan icon yang paling pantas, relevan , unik dan punya nilai jual tinggi, baik dari sisi geoside , budaya maupun hayatinya : Dari sisi geo yang paling relevan sesuai pula dengan naskah-naskah kuno adalah ” Parit Galunggung ” yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Batu Mahpar atau Batu Ampar, sebuah hamparan batu keras semacam granit selebar kira kira 30 meter yang tergelar sepanjang 20 km. “Dari mulai Curug Manawah sampai dengan Dinding Ari. Yang merupakan lempengan bekas gletser ysng usianya menurut catatan geologi diperirakan 6500 SM. Kalau menjual air terjun, sungai. kawah atau air panas, tempat lain juga banyak yang jual ,tapi kalau menjual parit atau Batu Mahpar, maka satu-satunya di dunia hanya ada di Galunggung. “paparnya

Mantan Kapolda Jabar ini menambahkan, untuk budaya Kab Tasikmalaya pun punya Kampung Adat Naga yang  mempunyai budaya buhun yang sangat khas dan unik, selain bisa berkunjung ke tempatnya langsung, bisa juga sebagian di adopsi ke tempat wisata mulai dari bentuk rumah, tradisi upacara upacaranya. serta melestarikan kesenian khasnya.

“Disamping itu di dekat lokasi Batu Mahpar pun ada peninggalan sejarah yang kuar biasa Al Maqom Walahir sebanyak 1700, yang merupakan situs makam terbesar se Nusantara peninggalan Eyang Batara Sempakwaja, pembuka Karesian Kabataraan dan kerajaan pertama di Galunggung.dimana Galunggung pun dimata masyarakat Sunda merupakan salah satu pusat spiritual sejak zaman dahulu kala bahkan dalam naskah kuno Parahyangan dikenal sebaga Tarajuna Jawa Dwipa, pusat paku penyeimbang Jawa Dwipa.”jelasnya

Kemudian terakhir menyangkut Hayati Galunggungpun punya tanaman endemik  sendiri yang sangat khas al : Pohon Berdarah , Angsana , Kiara , angkrek Epifit, Kantong Semar, antanan Gunung , Pala . Kopi , Gaharu dll.Begitu juga dg  hewaninya punya endemik yang Khas pula al.: ular naga hitam, kera berbulu mas , Elang Rajawali dll. Semua ini punya daya jual yang sangat tinggi , bila bisa terakses secara sistemik dan terintegrasi serta dikelola dengan manajemen yang baik dan profesional. (REDI MULYADI)****

 

Komentar