oleh

Anton Charliyan Mengapresiasi Kepada UNPAD Yang Berani Tindak Dosen, eks HTI. Tidak Menutup Kemungkinan Menyusup Juga di Kampus-kampus

Kota Tasik,LINTAS PENA

Pada hari Senin (4/1/2021) dikediamannya Jln. Kapten Naseh Simpang Lima, mantan Kapolda Jabar Irjen Pol (Purn) Dr.H.Anton Charliyan,MPKN kepada awak media ini mengungkapkan,bahda dia mengppresiasi yang setinggi-tingginya terhadap  Rektor UNPAD dan jajaranya yg sudah berani bersikap tegas  terhadap Wakil Dekan.Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan ( FPIK ) . Dr  AAH yang diduga terlibat organisasi HTI sebagai  salah satu organisasi yang sudah dilarang di Indonesia.

“Saya secara pribadi mengacungkan kedua jempol tangan untuk Rektor UNPAD yang telah bertindak tegas terhadapsalah seorang dosen yang diduga terpapar paham radikalisme kelompok HTI,”ujar Abah Anton, panggilan akrabnya.

Abah Anton menjelaskan,bahwa  organisasi Hizbur Tahrir ini merupakan organisasi international yang senantiasa menjual agama dengan sistem khilafah untuk membentuk sebuah negara berdasarkan syariat islam. Sehingga lebih banyak bergerak di negara Muslim, terutama di negara negara Asia, Afrika ,Timur Tengah dan Eropa. Karena di negara negara  tsb pergerakanya dianggap membahayakan dan mengancam eksistensi negara tsb, maka sampai dengan  saat ini aktivitas & pergerakanya sudah dilarang di hampir 21 negara. Karena hampir ditiap-tiap  negara terlibat  gerakan gerakan  ; provokasi & intoleransi. kekerasan, penculikan, pembunuhan. kudeta, radikalisme & terorisme

“ Bahkan di Timur Tengah terang-terangan berafiliasi dengan  ISIS, Ikwanul Muslimin,  Jamaah Islamiah dll.yang dikenal sebagai  organisasi terorisme dan radikalisme, dimana di negara asal kelahiranya saja yordania dianggap sbg organisasi yg terlarang dan berbahaya. Maka langkah yang diambil oleh Rektor UNPAD tsb merupakan sebuah langkah yang sangat tepat. “Karena bila hanya organnya atau wadahnya saja yang dibubarkan, tapi manusia manusia sebagai   penggeraknya tidak ditindak, sama saja dengan  bohong. alias negara ini tidak serius dalam mengambil langkah tsb. Padahal sudah jelas dan nyata di 21 negara  dinyatakan sebagai organisasi terlarang dan berbahaya. Terutama karena penyebaran jaringan sel-selnya yang sangat rapi ,terstruktur masif & militan serta indokrinasinya yang sangat kuat. “jelas mantan Kadiv Humas Polri ini.

Anton Charliyan menambahkan, sehingga bila kita cermati pengalaman dari negara negara tsb di Indonesiapun seharusnya   bisa ditangani dengan super serius, seperti penanganan terhadap  eks G30S/PKI   dizaman orde baru. bila tidak ingin negara ini runtuh seperti ysng terjadi di Suriah, Afganistan, Libya. Iraq  dll.

“Sikap dan tindakan yang Dilakukan di UNPAD  inipun , sebaiknya bisa diikuti oleh universitas universitas  dan perguruan tinggi lainya,, Juga seharusnya tidak hanya berlaku bagi yang punya jabatan saja, tapi walau hanya sebagai dosen atau guru pengajar biasa saja, sebaiknya sama harus ditindak tegas . Harus betul betul diteliti. dilitsus atau screening dg ketat. Karena kedudukan sebagai seorang Guru Pengajar itu, secara phisicologis akan punya pengaruh yang sangat kuat dan.nyata terhadap murid murid atau mahasiswa sebagai  anak didiknya. Bahkan bisa lebih kuat dari pengaruh teman, saudara atau orang tua sekalipun. “tegas dia

Sementara ini, lanjut Abah Anton,  sebagaimana kita ketahui bersama gerakan gerakan  seperti HTI, ISIS, JI sesungguhnya bukan hanya sebagai sebuah  aktivitas gerakan keorganisasian secara struktural semata,  tapi lebih merupakan suatu gerakan yang bersipat  iedologis dan indoktrinasi yang diperkuat dengan dogma dogma agamis. Sehingga untuk  memeranginya atau memadamkanyapun perlu adanya gerakan gerakan serupa yang bersipat  ideologis & agamis, dan aktivitas tsb sangat cocok diperankan oleh seorang guru pengajar.

Dia menjelaskan,   salah satu target operasi binaan gerakan2 semacam HTI ini adalah :  dosen dan guru pengajar, disamping tentunya struktur struktur vital lain yang bisa disusupi di setiap lini, baik di pemerintahan maupun di swasta. Bahkan tidak menutup kemungkinan di Indonesia pun sudah banyak institusi-institusi  yang sudah tersusupi. Sbgaimana belum lama ini di ketahui ada di BUMN. Kementerian  Agama. MUI. sekarang dunia Pendidikan…,   Besok-besok  dimana lagi ?…. ,

“Untuk itu dengan diketahui adanya Wak il Dekan UNPAD yang terlibat HTI tsb, Walaupun sesungguhnya sudah agak terlambat sudah saatnya , mulai saat ini juga , dunia kampus , dunia pendidikan dan negara mulai bersih bersih diri dari pengaruh iedologi yang sangat berbahaya ini, yang nantinya apabila terus dibiarkan dan tidak ditindak lanjuti dengan  serius dan seksama, akan menjadi ancaman laten yang sangat berbahaya yang bisa menghancurkan bangsa dan negara. Jangan sampai kita belajar sejarah, tapi tidak pernah belajar dari sejarah. Sekalipun itu sejarah negara lain..,  Bila kita semua masih sayang NKRI,  Mari kita Selamatkan Bangsa dan Negara ini, mumpung masih belum terlambat… “pungkas, Anton Charliyan mengakhiri obrolan. (REDI MULYADI)***