oleh

Anton Charliyan Mengutuk Keras Aksi Bom Bunuh Diri di Markas Polrestabes Medan

Kota Tasik,LINTAS PENA

Sebuah ledakan keras di Markas Polrestabes Medan  Sumatera Utara yang diperkirakan disekitar Bagian Operasional. membuat heboh Petugas Polrestabes Medan dan Pengunjung yang ada disekitar area, Rabu (13/11) sekitar pukul 08.45 WIB.Ledakan diduga bom bunuh diri yang dilakukan oleh pelaku dengan menggunakan jaket ojek online  Hal tersebut mengakibatkan para petugas dan pengunjung Polrestabes Medan berhamburan keluar dari ruangan.

Dengan adanya peristiwa tersebut, mantan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol (Purn) Dr.H.Anton Charliyan,MPKN mengutuk keras terhadap aksi bom bunuh diri di Medan tersebut.  “Saya mengutuk keras terhadap aksi bom bunuh diri di Markas Polrestabes Medan tersebut. Peristiwa ini lebih  membuka mata bahwa Radikalisme, Terorisme jelas-jelas  merupakan ancaman nyata bagi bangsa Indonesia. “ujarnya.

Anton Charliyan menegaskan, bahwa saat ini jangan ada lagi yang berkata bahwa isu  intoleransi, radikalisme, dan terorrisme adalah sebuah pengalihan isu  untuk menutupi kelemahan kelemahan pemerintah. “Siapapun yang berkata dan berasumsi demikian, justru mereka-merekalah yang ingin menghancurkan dan memecah belah bangsa. Jika memang bom bunuh diri dianggap sebagai pengalihan isu , saya jadi penasaran ingin cari di Buka Lapak,  biro jasa mana yang terima jasa bom bunuh diri untuk mengalihkan semua isu-isu yang ada. Saya harap masyarakat Indonesia bisa lebih arif dan cerdas lagi dalam berpikir dan bersikap.  Ini jelas merupakan ancaman nyata yang ada didepan mata yang sudah terjadi puluhan kali.. Kantor polisi saja sebagai aparat negara yang dipersenjatai, mereka berani nge-bom, apalagi kantor pemerintah , instansi lain yang tidak bersenjata. Bom bunuh diri ini semata mata, sebaga sebuah PESAN   untuk men-TEROR, untuk menakut nakuti masyarakat dan bangsa Indonesia. Apakah kita akan berdiam diri saja ? Untuk itu, mulai saat ini mari kita seluruh masyarakat Indonesia baik dari komunitas Agama, Budaya, Adat, Intelektual , Ormas dll, bersama sama menyatukan tekad dan sikap untuk memerangi intoleransi, radikalisme, dan terorisme secara total di bumi Nusantara ini.. Kami tidak akan pernah takut sedikitpun dengan terorisme…Stop Intoleransi, Stop Radikalisme, Stop Terorisme dari NKRI.. Karena itulah musuh nyata saat ini yang harus kita hadapi sebagai sebuah bangsa..merdeka”papar tokoh masyarakat konsisten menyerukan untuk memerangi intoleransi, radikalisme, dan terorisme secara total di bumi Pertiwi

Jenderal polisi yang suka blusukan ke pondok pondok pesantren ini menambahkan, Silahkan … berbicara terorisme radikalisme bukan sebuah teori basi bukan hanya ranah & tanggung jawab Aparat keamanan semata, tapi ini ranah bersama tanggung jawab seluruh masyarakat  Indonesia, “Aparat tidak akan mampu tanpa bantuan masyarakat, tanpa adanya kebersamaan sikap dan tekad. Untuk itu jangan beri ruang sekecil apapun untuk mereka, di mulai dari gejala dan bibit yang paling kecil yaitu sikap Intoleran , yang berkembang kepada sikap radikal sampai dengan  ke Terorisme. Sepertinya masalah ini tidak pernah selesai di Indonesia.Saya rasa tidak akan pernah selesai tanpa adanya kebersamaan sikap dan tekad seluruh bangsa, Al itihadu Quatun, kekuatan ada dalam kebersamaan, dan ini merupakan PR dan tantangan bagi KAPOLRI baru dan jajaran Kabinet Baru terkait baik Menkopolhukam, Menhan termasuk Menteri Agama.. Tantangan yang harus kita jawab bersama.. Mampukah Kapolri dan Kabinet Baru yang masih gres ini menyelesaikan masalah klasik Intoleransi , Radikalisme dan Terorisme di Indonesia ???”pungkas Anton Charliyan kepada Tim Media LINTAS PENA MEDIA Group. (REDI MULYADI)***

Komentar