oleh

Anton Charliyan: “Radikalisme Jadi Ancaman Terbesar Yang Harus Diwaspadai”

Bandung, LINTAS PENA

Tokoh masyarakat sekaligus mantan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol (Purn) Dr.H.Anton Charliyan,MPKN mengajak seluruh masyarakat Jawa Barat untuk mencegah paham radikalisme. Sebab, radikalisme kini jadi ancaman terbesar bagi bangsa Indonesia, keutuhan NKRI yang cinta damai

Abah Anton panggilan akrab Anton Charliyan berpesan agar seluruh elemen masyarakat berperan serta dalam menjaga kondusifitas Jawa Barat, terlebih penduduk Jawa Barat dikenal memiliki latar belakang masyarakat yang majemuk.”Masyarakat diharapkan mampu mendeteksi dini dan segera melapor ke aparat keamanan apabila mengetahui gerakan radikalisme dan terorisme. Ini ancaman terbesar setelah narkoba,”ungkapnya seusai menghadiri acara “Istigosah Qubro dan Doa Untuk Bangsa” yang diselenggarakan Pesantren Surya Medar Cibiru   , dengan menghadirkan   Syech As Syarif M Amin Ad Dhuby Al Jaelani Lebanon cicit ke 22 langsung Syech Abdul Qadir Zailani Guru Mursid Tarekat Qidaryah Nasabandiyah.Turki Mesir.

Dia mengakui, bahwa masyarakat Jawa Barat selama ini dikenal santun, ramah tamah dan cinta damai sehingga harmonisasi lintas suku, agama, ras dan antar golongan agar terus berlangsung dan dijaga di Jawa Barat.

Selain itu, lanjut Anton Charliyan yang juga politisi PDI Perjuangan ini, mengharapkan agar generasi milenial harus bisa membedakan dan menghindari paham-paham tersebut, sehingga tidak mudah terpengaruh paham radikalisme yang mengarah kepada tindakan terorisme.”Kami terus mensosialisasikan agar masyarakat dapat membedakan mana ajaran yang benar, mana yang tidak benar dan mana yang harus mereka tolak, terlebih di era digitalisasi ini paham-paham tersebut bisa tersebar dengan mudahnya melalui segala bentuk di media sosial yang tak dapat dipertanggungjawabkan,” tandasnya

Mantan Kapolda Jabar ini bicara soal radikalisme menanggapi insiden penusukan terhadap  Menko Polhukam Wiranto yang  diserang dua orang tidak dikena di Alun-alun Menes usai meresmikan Universitas Mathla’ul Awal di Pandeglang, Banten, pada Kamis (10/10) sekitar pukul 11.55 WIB.Wiranto yang mengalami dua luka tusukan di bagian perut sempat menjalani perawatan di RSUD Berkah Pandeglang, sebelum dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto. Selain Wiranto, pelaku penyerangan juga melukai seorang aparat kepolisian. (REDI MULYADI)***

 

Komentar