oleh

ANTRIAN SOLAR: PSI Minta Pemerintah Bongkar Skandal Distribusi BBM di Beberapa Daerah

Jakarta,LINTAS PENA—Faktanya telah terjadi antrian solar bersubsidi di beberapa daerah. Menurut laporan beberapa media antrian panjang terjadi di Sulawesi Selatan, Lampung, Bengkulu dan Jambi. Bahkan mungkin masih terjadi juga di beberapa daerah lain.

“Kalau menurut Pertamina bahwa pasokan solar bersubsidi itu cukup, mengapa masih terjadi antrian panjang di beberapa daerah? Ini khan faktanya di lapangan. Terus terang saja ini mencurigakan, di titik mana permasalahannya? Usut segera dengan tuntas!,” ujar Andre Vincent Wenas, juru bicara bidang ekonomi dari DPP Partai Solidaritas Indonesia.

Bukankah distribusi BBM itu lebih terkendali dibanding pola distribusi minyak goreng misalnya. Karenanya Andre mempertanyakan, “BBM itu khan distribusinya dari kilang dan/atau ratusan terminal BBM (tanki timbun) milik Pertamina di berbagai daerah. Lalu oleh agen penyalur diteruskan ke Stasiun Pengisian Bahan-bakar Umum (SPBU), Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN), Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Bunker (SPBB) atau ke industri dan kapal yang jumlahnya belasan ribu itu.”

Lalu, “Yang jadi persoalan khan yang di SPBU, kemana solar bersubsidi itu? Di titik mana macetnya? Atau mungkin dimana bocornya? Ini khan jadinya mencurigakan. Janganlah rakyat dipermainkan terus!,” ujar Andre.

Pertamina sebagai korporasi milik negara yang bertugas untuk mewujudkan kedaulatan energi hingga ke pelosok negeri mesti fokus pada upaya untuk memastikan ketersediaan energi nasional yang inklusif berdasarkan prinsip availability, accessibility, affordability, acceptability dan sustainability. Ini mesti terus dikawal.

“Kita berharap Menteri BUMN Pak Erick dan Dirut Pertamina Bu Nicke bisa segera turun tangan membereskan kisruh distribusi BBM solar bersubsidi di berbagai daerah ini, koordinasilah dengan aparat kepolisian dan pihak terkait. Kita mesti jaga bersama momentum pertumbuhan ekonomi yang sedang merambat naik ini, kalau ada skandal segeralah bongkar dan tangkap pelakunya,” pungkas Andre.(REDI MULYADI)