oleh

Apa Sih Dampak Positif Utang Luar Negeri Terhadap Perekonomian Indonesia ?

Oleh: Ferra Flourenansyah (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang)

PEMBANGUNAN ekonomi merupakan salah satu tujuan utama suatu negara agar kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya dapat tercapai. Pembangunan ekonomi sendiri dilakukan secara terus-menerus, mengingat tidaklah cukup hanya dengan kurun waktu yang singkat seperti 1 sampai  6 tahun saja pembangunan ekonomi selesai dilakukan. Di beberapa Negara Sedang Berkembang (NSB) salah satunya Indonesia, pembangunan ekonomi tidaklah mudah untuk dilakukan. Hal tersebut terjadi karena ada beberapa faktor yang dapat menghambat kegiatan pembangunan ekonomi. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu ketersediaan modal, Sumber Daya Manusia (SDM), dan Sumber Daya Alam (SDA).

Di Indonesia sendiri faktor utama yang menjadi penghambat jalannya pembangunan ekonomi adalah ketersediaan modal. Di mana rendahnya atau terbatasnya modal yang dimiliki oleh Indonesia, disebabkan karena sumber-sumber modal yang berasal dari dalam negeri seperti tabungan masyarakat dan tabungan pemerintah tidak dapat mencukupi dan tidak mendukung jalannya roda pembangunan. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah akan cenderung mendatangkan  dana dari luar negeri yaitu berupa pinjaman luar negeri.

Dalam jangka panjang pinjaman luar negeri tersebut secara tidak langsung dapat menurunkan cadangan devisa suatu negara. Di Indonesia sendiri Bank Indonesia mencatat bahwa posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2021 mengalami penurunan yang sebelumnya sebesar US$ 145,9 miliar sekitar Rp. 2.086,37 triliun menjadi US$ 144,9 miliar atau sekitar Rp. 2.072,07 triliun. Menurut Kepala Departemen Komuniakasi BI, Erwin Haryono penurunan cadangan devisa tersebut terjadi karena dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Namun Bank Indonesia menuturkan bahwa cadangan devisa tersebut dapat tetap mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan di Indonesia.

Tidak selamanya utang luar negeri akan memberikan dampak negatif seperti menurunnya cadangan devisa, semakin meningkatnya bunga utang, tidak stabilnya nilai tukar rupiah  terhadap dolar atau inflasi dan sebagainya. Utang luar negeri juga memiliki pengaruh yang positif terhadap perekonomian Indonesia, seperti dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi baik dari sisi permintaan maupun sisi penawaran. Tidak hanya itu, dalam jangka pendek utang luar negeri dapat memberikan keuntungan kepada pemerintah dalam membiayai defisit anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) indonesia yang disebabkan oleh besarnya pembiayaan pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan. Dengan demikian laju pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat dilakukan sesuai dengan target yang ditetapka. Selain itu, utang luar negeri lebih baik dari penarikan pajak atau pencetakan uang untuk pembiayaan pembangunan. Sehingga dapat dikatakan jika tidak selamanya utang luar negeri memberikan dampak negatif bagi perekonomian Indonesia.

Komentar