oleh

Astana Ilmu Jakarta Gandeng SMAK Frateran Maumere Selenggarakan World Mathematics Invitational 2019

Maumere, LINTAS PENA

Sebanyak 116 peserta dari tingkat SD,SMP,SMA dari dua kabupaten yakni Kabupaten Sikka dan kabupaten Ende Flores Nusa Tenggara Timur mengikuti World Mathematics Invitational (WMI) kompetisi matematika internasional bergengsi dimana SMAK Frateran Maumere dipercayakan Astana Ilmu Jakarta (Lembaga Pemerhati Matematika) sebagai penyelenggara sekaligus tuan rumah kompetisi ini berlangsung di SMAK Frateran Maumere Sabtu, 23 Pebruari 2019.

Kepala Sekolah SMAK Frateran Maumere Frater M.Dominikus, BHK pada kompetisi ini mengatakan tujuan lomba WMI adalah menghasilkan ahli matematika dan menjadikan matematika sebagai platform yang luas untuk pertukaran pengalaman dan gagasan. Kegiatan ini yang dapat digunakan untuk meningkatkan minat siswa terhadap matematika dan untuk mengeksplorasi dan membuka potensi siswa.

“WMI memotivasi siswa untuk mengemukakan penalaran logis mereka, memperoleh ketrampilan memecahkan masalah matematika baru. WMI memungkinkan siswa melakukan ini bersama dengan siswa dari negara lain dan wilayah di seluruh dunia,”ujar mantan Provinsial Kongregasi Frater BHK ini.

Frater Domi yang baru dua bulan di SMAK Frateran Maumere menjelaskan Kompetisi matematika internasional bergengsi ini didirikan oleh Math Olympiad Society of America (AS), Asosiasi Evaluasi Siswa Berbakat Korea (Korea Selatan) dan Chinese Mathematics Association (Taiwan). Mereka kata Frater Domi mengumpulkan lembaga dan organisasi dari seluruh dunia yang melakukan upaya untuk mempromosikan dan mempopulerkan matematika.

“Dengan berinteraksi dari elit matematika lainnya di seluruh dunia siswa dapat memperluas pandangan dunia mereka , mengalami budaya yang berbeda, memaparkan pengembangan individu mereka sendiri untuk menghadapi tantangan yang akan datang. Astana Ilmu akan memberikan dorongan pada kualitas pendidikan matematika di Indonesia.”

Ketua Panitia Seleksi Augustinus Syrilus,S.Pd didampingi Sekretaris Maria F. Sumartif S.Pd menjelaskan kompetisi ini diikuti 116 peserta dengan rincian SD 38 orang, SMP 10 orang dan SMA 68 orang. Sedangkan dari Kabupaten Ende diikuti dua sekolah yakni SMPK Frater Ndao dan SMAK Frateran Ndao.

Maria F.Sumartif menjelaskan seleksi nasional dilaksanakan di wilayah masing-masing dan di Flores SMAK Frateran Maumere sebagai tuan rumah penyelenggaraan. Soal matematika kata Maria sebanyak 25 soal pertanyaannya didominasi Bahasa Inggris. “Jika peserta didik meraih nilai 40,60,80 maka finalnya akan dilaksanakan di Fukuawa Jepang. Peluang ini sangat bergengsi khususnya bagi anak NTT agar bisa berkompetisi di ajang internasional,”ungkap Ibu guru Bahasa Jerman SMAK Frateran Maumere ini.

Agnes Sengga peserta didik Kelas 12 SMAK Frateran Ndao Ende usai kompetisi kepada Lintas Pena mengakui soalnya sangat berbobot yang menuntut pemahaman konsep dan mengandalkan logika matematika. “Kalau bahasa Inggrisnya bisa dipahami dengan baik tetapi soal matematika tingkat kesukaran tinggi,”ujar Agnes. Sementara Raymond Christienses Lie dari SDK Ferari Maumere mengatakan bisa memahami soal dan bisa mengerjakannya. “Although it is very difficult but I try to do it,”katanya.   *** (Yuven Fernandez)***

Komentar