oleh

Awas Virus Menulis Ada di Seminar Nasional 2

Oleh : Peti Priani Dewi, S.Pd.

 

SELAMA dua hari, Selasa-Jumat, (7   10 November 2017)  telah berlangsung kegiatan Seminar Nasional 2 bagi Guru Pendidikan Dasar yang merupakan ajang berbagi ilmu dan pengalaman para guru seluruh Indonesia dari Sabang hingga Merauke  selama mereka mengajar. Kegiatan seminar diawali dengan acara pembukaan pada Kamis sore pukul 16.00 WIB dan dibuka langsung oleh M. Anas Adam dan beliau berpesan agar seluruh peserta dapat melaksanakan seminar secara profesional sehingga para peserta dapat memperoleh pengalaman secara optimal sesuai tema seminar yaitu “Membangun Guru Pendidikan Dasar yang Profesional dan Berkarakter”.

Presentasi makalah dan poster berlangsung pada hari Rabu, 8 November 2017 dari pagi hingga malam hari. Peserta dibagi menjadi empat kelas terdiri atas 56 s.d. 60 peserta/ kelasnya. Ada 23 pemakalah dan 34 presenter poster. Tema peningkatan mutu pembelajaran merupakan tema yang banyak dipilih oleh peserta  disusul dengan tema pendidikan karaker dan  literasi dasar. Tema literasi digital merupakan tema yang paling sedikit dipilih oleh peserta seminar.

Ada hal yang menarik, pada seminar kali ini hari Kamis, 9 November 2017. Sebelum diadakan seminar utama yang terdiri atas pemakalah utama yaitu Prof. Dr. Siti Masitoh, M.Pd.   Guru Besar Universitas Negeri Surabaya, Prof. Dr. Abdurrahman Ghani, M.Si,    Guru Besar Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA, serta Prof. Dr. Agus Suyatna, M.Si.   Guru  Besar Universitas Lampung, serta di kelas C  salah satu peserta terbaik Irvan Kristivan, M.Pd. dari Kota Tasikmalaya berbagi pengalaman menulisnya kepada peserta. Kebiasaan menulis yang telah dirintisnya 7 tahun yang lalu, telah berhasil meningkatkan kompetensi guru-guru di SDN Sukamulya tempatnya bertugas. Selain untuk publikasi karya ilmiah, beberapa karya para guru pun dimuat di media lokal dan nasional baik secara cetak ataupun online.

Menurutnya, sistem yang dikembangkan dalam memotivasi guru-guru untuk menulis yaitu terinspirasi dari metode Multi Level Marketing (MLM). Bagaimana membangun jaringan dalam menulis sehingga “virus menulis” dapat tersebar secara meluas kepada guru-guru di SDN Sukamulya. Jika satu orang telah berhasil menulis, maka ia akan mengajak dan membimbing rekan lainnya untuk menulis, demikian seterusnya. Dengan penerapan sistem ini, hampir 50% guru di SD Sukamulya sudah berkarya dan karyanya dimuat dalam sejumlah media cetak dan online baik lokal maupun nasional.

Selain Irvan, semangat menulis pun ditularkan penulis kepada rekan-rekan guru lainnya walaupun hanya melalui tanya jawab dan diskusi di luar forum resmi. Melalui beberapa karya yang telah dihasilkan dan beberapa peserta didik binaannya, ia membagikan pengalaman menulis dan pembuatan antologi cerpen atau puisi kepada peserta seminar lainnya. Pengalaman penulis dalam menumbuhkan budaya literasi dasar atau budaya baca tulis di sekolah tempat penulis mengabdi dikembangkan melalui 4R + 1W. Kegiatannya dilakukan melalui ReadingTime, Reading Diary, Review the Book, pemberian reward, dan writing. Melalui metode yang telah diaplikasikan selama ini, SMPIT Raudhatul Jannah telah berhasil menerbitkan antologi cerpen atau puisi setiap tahunnya. Tips dan trik yang telah dibagi menjadi bekal bagi peserta lainnya saat pulang ke daerah masing-masing, tentunya disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang ada.

Seminar ini sangat baik dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menulis dan unjuk kreativitas para guru. Ada banyak hal yang diperoleh selama mengikuti seminar. Selain menjadi ajang untuk sharing ilmu dan pengalaman, kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi guru-guru. Presentasi dan berbagai karya yang ditampilkan menjadi “buah tangan” bagi penulis untuk berbagi saat kembali ke daerah asal. Semangat menulis yang menggelora menjadi motivasi awal untuk menumbuhkan minat menulis dan berkarya teman-teman.

Dengan demikian, kegiatan ini perlu diadakan secara rutin dan berkesinambungan untuk menjadikan guru yang kreatif, profesional, dan berkarakter.  Semoga tahun mendatang penulis diberi kesempatan lagi untuk mengikuti kegiatan ini sehingga “virus menulis” dan berkarya dapat terpatri dalam diri dan menyebar luas ke seluruh penjuru negeri.(***)

Tentang Penulis

 

Peti Priani Dewi, lahir di Garut pada 29 September 1982. Setelah  menamatkan Madrasah Aliah, ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Saat ini, ia mengajar di SMPIT Raudhatul Jannah Cilegon Banten. Ia pun turut berkarya bersama peserta didiknya melalui antologi cerpen, “Antara Aku, Guru, dan Mereka” (2010), “Sajadah di Langit Baduy” (2014), dan “Sang Penjelajah Waktu” (2015).

Komentar