Oleh: Hari Nurman, S.S. (Guru Bahasa Sunda SMAN 4 Tasikmalaya)
CUKUP menarik memperhatikan perkembangan Bahasa Sunda di kalangan remaja sampai saat ini terutama di kalangan siswa menengah atas (SMA).Ada beberapa pertanyaan yang cukup menohok apakah anak SMA masih tertarik dengan Bahasa Sunda! Atau apakah Bahasa Sunda masih dipergunakan di kalangan remaja (SMA)!lebih tragisnya apakah Bahasa Sunda akan punah di tanah kelahirannya sebagai bahasa Ibu di Jawa Barat!. Ketiga pertanyaan tersebut cukup sulit untuk dijawab,namun bisa dirasakan dan dilihat di kalangan remaja dilingkungan sekolah SMA dan juga ilingkungan tempat komunitas mereka berinteraksi atau berkumpul.
Dalam kehidupan sehari-hari,para remaja tidak lepas dari bahasa,sejak dari bangun tidur,bermain,berkumpul, berinteraksi,dalam melakukan berbagai kegiatannya,hingga tidur lagi para remaja menggunakan bahasa,karena bahasa itu sendiri merupakan alat komunikasi yang sangat penting untuk mengungkapkan rasa,keinginan,ataupun pikirannya ke orang ain, baik secara lisan,tulisan, atau menggunakan media sosial.
Bahasa Sunda merupakan salah satu bahasa yang digunakan di kalangan remaja dalam berkomunikasi walaupun ada kecendderungan bahasa yang dipergunakan bahasa “loma” atau bahasa gaul di kalangan remaja dan itu masih dikatakan wajar karena dipergunakan diantara sesama remaja.Kemudian ada kecenderungan sebagian menggunakan bahasa kasar pada saat-saat tertentu para remaja berkomunikasi misalnya dalam keadaan marah.walaupun demikian para remaja dapat berkomunikasi dengan baik secara keseluruhan menggunakan bahasa Sunda terutama dengan guru bidang studi bahasa Sunda.Dengan demikian bisa ikatakan bahwa Bahasa Sunda masih dipergunakan di kalangan remaja terutama anak SMP dan SMA.
Pertanyaan selanjutnya adaah apakah anak remaja dalam hal ini anak SMA masih tertarik dengan bahasa Sunda! Berkurangnya minat para remaja (siswa SMA) terhadap bahasa Sunda,budaya Sunda,sastra Sunda ada beberapa alasan diantaranya para remaja ada kekhawatiran salah dalam meggunakan bahasa Sunda,atu cukup sulit dalam memilih kosa-kata Bahasa Sunda yang benar sehingga lebih cenderung menggunakan Kosa-kata Bahasa Indonesia.alasan selanjutnya para remaja banyak yang belum menguasai undak-usuk bahasa Sunda.selain itu masih ada sebagian keil yang gengsi menggunakan bahasa Sunda dalam berkomunikasi. Untuk menjawab semua permasalahan itu pemerintah sudah tepat engan memasukkan pelajaran bahasa Sunda di tingkat SD,SMP,dan SMA di sekolah-sekolah yang ada di lingkungan Provinsi Jawa barat. Bahkan Pemerintah Provinsi Jawa barat pada waktu yang lalu mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan menggunakan bahasa Suna setiap hari rabu dengan program “Rebo nyunda” di lingkungan kantor-kantor baik sewasta maupun pemerintah dan juga di lingkungan sekolah.
Pertanyaan selanjutnya adalah apakah bahasa Sunda akan punah di tanah kelahirannya sebagai bahasa ibu di jawa barat! Jawabannya cukup sederhana walupun agak sulit melaksanakannya,yaitu selama manusia Sunda atau masyarakat jawa barat masih menggunakan bahasa Sunda mulai dari pmberian nama anak,pemberian nama jalan, menggunakan kosa-kata Sunda dan masih berkomunikasi dalam bahasa Sunda di antara masyarakat Jawa barat i semua tingkatan dan semua kalangan maka kecenderungan Bahasa Sunda akan punah waktunya masih cukup lama Namun sebaliknya apabila masyarakat Sunda tidak menggunakan Bahasa Sunda dalam berkomunikasi maka waktu kepunahannya tinggal menunggu waktu.
Komentar