Oleh: Anton Charliyan (Pemerhati Sosial, Budaya dan Sejarah)
BILA kita Cermati Isi Prasasti Geger Hanjuang yang berada di kec Leuwisari Galunggung Tasikmalaya berbunyi :
” Tra ba i Guna apuy na
Sta gomati sakakala ru matak
Disusuk ku Batari Hyang pun “
Yang Terjemahanya al :
Pada tahun 1033 Saka ( 1111 M )
Ibukota Rumantak digali Parit untuk memperkuat pertahanan oleh Batari Hyang sebagai Raja Galunggung . Disini tersirat jelas bahwa Sang Batari Hyang sebagai seorang Raja di Galunggung telah Nyusuk menggali Parit untuk memperkuat sistem pertahanan ibukota , sekaligus sebagai saluran pengairan untnk mencegah banjir. Jika seorang raja bisa membuat parit pada masa itu merupakan sebuah prestasi yang luar bisa. Makanya seorang raja sebagai penguasa , baru berani buat tulisan peringatan prasasti batu, jika sudah mampu buat parit yang bisa dibanggakan. Kebetulan pada zaman itu Parit Galunggung merupakan parit paling besar dan paling fenomenal yg pernah dibuat. sehingga sangat dihormati para Raja Sunda Galuh bahkan raja Nusantara setelahnya..
Hal ini bisa kita simak sebagaimana yang terulis dalam naskah lontar Amanat Galunggung yang ditulis oleh Raja Penerusnya Prabu Darmasiksa sekitar Thn 1175 M yang berbunyi ;
” Tetaplah mengikuti ucapan orang tua para leluhur , MELAKSANAKAN AJARAN YG MEMBUAT PARIT GALUNGGUNG..agar unggul dalam perang . agar lama berjaya.. dst ”
( jaga isos di Carek nu Kwalwat , Ngalalwakon Agama nu Nyusuk na Galunggung. Jaya Prang. Heubeul Nyewana….dst )
Disini tersurat jelas ” ikuti ajaran yang membuat Parit Galunggung ” artinya Parit Galunggung itu diakui sebagai parit paling besar dan paling luar biasa yang pernah ada di Tatar Sunda. Makanya ajaran ajaran yang dibuat di Kabuyutan Galunggung ( merupakan amanat amanat yg ditulis diatas daun lontar dikenal sebagai Amanat Galunggung ) merupakan Penghormatan kepada Sang Raja sebagai pembuat parit yang dianggap paling sakral dan paling fenomenal, yang mana selanjutnya ajaran ajarannya tsb dijadikan pedoman para raja2 sbg acuan dlm berprilaku dan bernegara di Tatar Sunda Galuh .
Kemudian Berbicara Parit yang disebut dalam Prasasti Geger Hanjuang.. muncul pertanyaan bagaimana wujudnya dan dimana parit tsb berada ? .., Dari hasil penelusuran beberapa tim expedisi dan dari ceritra rakyat disekitar kawasan Galunggung.. yang diduga sebagai Ujung Parit Tsb Adalah BATU AMPAR yang ada di Desa Linggawangi Kec Leuwisari. Berupa lempengan batu yang terhampar luas lebar sekitar 10 M sd 15 M..tinggi bervariasi tergantung kontur alam mulai 5 M sd 100 M , Panjangnya sampai ke Dinding Ari Puncak Galunggung sekitar 15 sd 20 Km.. Adapun menurut salah seorang ahli Geolog Ir Abdul Rahman bahwa batuan tsb merupakan Gletser yang berusia sekitar 6.500 Th SM…Itulah yang diduga kuat sebagai Parit Galunggung. Parit itupun berdasarkan tim Expedisi tidak hanya satu ,tapi ada sekitar 7 parit besar yang muaranya dari Kawah Purba,menyatu kembali di Batu Ampar Curug Mana Wah..
Adapun Fungsi dari Parit tsb sudah jelas yaitu ;
* Disamping sebaga Parit Pertahanan Perang, berfungsi juga untuk menyalurkan air bila terjadi hujan besar.. sehingga bisa mencegah bahaya banjir .disamping itu bisa juga berfungsi untuk menghubungkan sumber mata air, sebagai irigasi utk sawah dan tanaman palawija, fungsi lain yang tidak kalah penting adalah untuk menggali beraneka tambang ygan ada di dasar bumi, sehingga bisa membuat negara kaya akhirnya disegani dihargai dan dihormati oleh rakyatnya , oleh para raja , negara dan lain yg ada dibuana ini..(***))