oleh

Bermain adalah Hak Anak

Oleh: D. Lukman Nul Hakim, S.Pd

(Guru PJOK SD Negeri 1 Angkasa Kota Tasikmalaya)

SAAT ini waktu belajar siswa di Sekolah maupun di luar sekolah cukup menyita waktu anak terutama waktu bermain. Biasanya setelah pulang sekolah formal anak dihadapkan dengan kegiatan lainnya misal sekolah agama, les belajar ataupun berbagai privat kesenian dan cabang olahraga pilihan.

Karena kegiatan-kegiatan tersebut bisa berlangsung lama bahkan sampai sore atau malam hari dan itu sangat menyita waktu, maka menurut penulis dalam hal ini para orang tua secara tidak langsung merampas hak anak untuk bermain. Bermain sangat penting untuk tumbuh kembang dan meningkatkan kreativitas anak. Jadi jangan sampai anak kehilangan waktu bermain mereka.

Mendorong anak untuk menjadi siswa yang hebat di bidang akademik atau menjadi seorang anak yang mempunyai keahlian tertentu memang hal yang baik tetapi jika itu dilakukan oleh anak dengan rasa keterpaksaan maka anak tersebut akan merasa jenuh dan berpengaruh buruk terhadap mental mereka. Jangan paksa anak jika meraka sudah merasa tidak nyaman, sekali-kali beri anak keleluasaan dalam mengatur waktu meskipun dalam kontrol orang tua. Contohnya beri waktu mereka untuk bermain bersama kawannya.

Jika orang tua tidak memaksakan kehendak mereka terhadap anak dan memberikan waktu jeda pada saat tertentu untuk menyegarkan kembali pikiran mereka, menurut penulis itu sangat bagus dan berpengaruh baik terhadap perkebangan mental anak. Anak dapat mengeksplor kreatifitas melalui kegiatan bermain. Bermain dengan teman sebayanya dapat melatih mereka berbagai banyak hal yang dibutuhkan dalam kehidupan mereka di masa mendatang.

Sedikit ulasan dari penulis yang berperan juga sebagai orang tua dari 2 orang putri yang berharap mempunyai anak-anak yang berkualitas dikehidupan mereka. Berkualitas dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial di lingkungan mereka kelak. (***)

 

 

 

 

Komentar