oleh

BJ Habibie Meninggal Dunia, Indonesia Berduka Cita

Innalillahi wa innailaihi roji’un, kabar duka datang dari Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie. Presiden ke-3 Republik Indonesia ini meninggal dalam usia 83 tahun.Habibie meninggal dunia pukul 18.05 WIB, Rabu 11 September 2019. Kabar tersebut disampaikan Thareq Habibie dan cepat menyebar ke belahan bumi pertiwi, bahkan seantero dunia. Tak mengherankan bila ucapan bela sungkawa pun terus mengalir dari para kokoh di Indonesia maupun internasional, termasuk dari Presiden Joko Widodo yang melayat langsung.

“Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun…Atas nama rakyat Indonesia kami menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Bapak BJ Habibibe. Beliau kita kenal sebagai ilmuan, bapak teknologi Indonesia, beliau juga adalah Presiden RI Ketiga,” kata Jokowi. Presiden Jokowi bersama dengan istrinya saat ini berada di RSPAD.

Kabar meninggalnya BJ Habibie menjadi duka yang mendalam bagi seluruh rakyat Indonesia.

Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie atau lebih populer dengan nama B.J. Habibie menjadi Presiden RI ke-3 pada usia 62 tahun. Lahir di Parepare, Sulawesi Selatan 25 Juni 1936, merupakan anak ke empat dari delapan bersaudara, orangtuanya bernama Alwi Abdul Jalil Habibie dan Raden Ajeng Tuti Marini Puspowordjojo. Ayahanda Habibie adalah ahli pertanian dari Gorontalo yang memiliki darah dari Bugis. Sedangkan sang ibunda merupakan anak dokter spesialis mata dari Yogyakarta.

Atas kecerdasannya di bidang dirgantara, Presiden Soeharto mengirim Ibnu Sutowo ke Jerman untuk mengajak Habibie pulang ke Indonesia. Salah satu karya fenomenal Habibie adalah pesawat N-250 Gatotkaca. Pesawat pertama buatan putra-putri Indonesia.

Kejeniusan BJ Habibie, salah satunya adalah ditemukan rumus untuk menghitung keretakan atau Crack propagation on random sampai ke atom oleh Habibie. Untuk menghargai temuan itu, persamaan tersebut diberi nama Faktor Habibie. Habibie juga dijuluki sebagai Mr. Crack oleh para spesialis penerbangan

Komentar