Bengkalis – LINTAS PENA. Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti, H.M Adil mengajak seluruh masyarakatnya untuk bersama-sama pemerintah kabupaten bersinergi membangun daerah. Terutama bagi warganya yang berkarir di luar daerah maupun yang sedang menimba ilmu di berbagai perguruan tinggi. Imam Sutadi dan Ahmad Faqih contohnya. Dua orang mahasiswa asal Kepulauan Meranti itu sedang berkuliah di Politeknik Negeri Bengkalis. Mereka sengaja bertemu Bupati Adil usai melaksanakan MoU kerjasama pendidikan di kampus tersebut belum lama ini.
Kedatangan mereka mengenalkan kepada bupati hasil karya mereka yang bernilai bagi peningkatan ekonomi masyarakat.
Imam Sutadi, mahasiswa Teknik Mesin Produksi dan Perawatan asal Tanjung Kedabu, Rangsang Pesisir mengenalkan mesin sangrai (roaster) kopi hasil karyanya sendiri. Dia pun membawa langsung contoh kopi liberika Meranti yang disangrai lewat mesin buatannya.”Mesin ini bisa memasak kopi dengan kapasitas 4 kilogram perjam” sebutnya.
Keunggulan dari mesin tersebut, kata mahasiswa angkatan 2018 itu, bisa diproduksi dengan harga murah dibandingkan mesin serupa yang dijual dengan harga hingga Rp 20 juta ke atas.”Biaya produksi mesin ini hanya Rp 10 juta saja,” ujarnya.
Selain mesin produksi kopi, Imam Sutadi juga membawa parfum mobil beraroma kopi liberika hasil olahan tangannya sendiri.”Sejauh ini produk saya baru diperjual belikan dalam lingkungan kampus dan sekitarnya,” kata Imam.
Berbeda dengan Imam, Ardhi Faqih menunjukkan produk madu kelulut hasil produksi masyarakat kampungnya di Desa Bagan Melibur Kecamatan Merbau. Madu tersebut diproduksi oleh kelompok masyarakat yang dibinanya.
“Semoga bapak bupati berkenan membantu pengembangan madu yang diproduksi kelompok masyarakat di Bagan Melibur ini,” harap mahasiswa jurusan Teknik Informatika Politeknik Negeri Bengkalis itu.
Mendengar pemaparan mahasiswa asal Kepulauan Meranti itu, Bupati Adil pun menyambut baik dan siap memfasilitasi. Dia mengajak Imam dan Ardhi bersinergi bersama pemerintah kabupaten. “Saya sangat mengapresiasi, ternyata ada anak Meranti yang sudah mampu membuat mesin seperti ini,” ujar Adil.
Bahkan dirinya lewat Plt. Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, meminta Imam Sutadi menyiapkan satu buah mesin sebagai contoh untuk dipamerkan di Meranti.
“Kita akan mengenalkan inovasi ini kepada masyarakat. Kedepan bagaimana ini bisa dikembangkan lebih baik lagi. Mari terus berinovasi untuk membangun kampung kita,” katanya lagi.
Dia juga menawarkan kepada dua mahasiswa tersebut program pinjaman di Bank Riau Selatpanjang, sebagai modal pengembangan usaha bagi entrepreneur muda di Kepulauan Meranti.”Jadi cukup bayar pokok pinjamannya saja. Soal bunga akan ditanggung oleh Pemkab Kepulauan Meranti,” tutur Adil lagi.
Dalam kesempatan itu juga, dua inovator muda Meranti tersebut menghadiahkan kopi, parfum dan madu hasil olahan mereka kepada Bupati Adil. Hadiah itu pun dengan bangga diterimanya sambil menyerahkan sejumlah uang.
“Saya harus beli, masa bupati mau gratis,” sebut Adil bercanda sambil membayar semua produk yang diberikan sebagai bentuk dukungannya kepada dua mahasiswa tersebut. (PONIATUN/humas)