Kuningan,LINTAS PENA– Bupati Kuningan H. Acep Purnama, SH.,MH Membuka Kegiatan Training of trainer (TOT) Digital Marketing BUMDes bagi 75 (tujuh puluh lima) Orang Pengurus BUMDes yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Kuningan, bertempat di Hotel Horison Jl.Raya Panawuan- Sangkanhurip No. 98, Panawuan, Cigandamekar, Kabupaten Kuningan, Kamis (24/03/2022).
Dalam sambutannya Bupati Acep menyampaikan bahwa pada saat ini kita bangsa indonesia dan masyarakat dunia telah memasuki era industri digital, perkembangan teknologi yang semakin pesat membawa banyak perubahan di dalam kehidupan manusia, tak terkecuali di sektor perdagangan. Model pasar kita telah mengalami perubahan dari pasar tradisional menjadi pasar digital/online.
“Terjadi perubahan perilaku akibat dampak COVID-19. Yang tadinya berbelanja konvensional sekarang jadi daring. Hal itu mendorong kebiasaan baru masyarakat dalam berbelanja yang lebih praktis,” ujar Bupati
Ia mengatakan kemajuan teknologi internet telah mempermudah masyarakat melakukan beragam kegiatan di berbagai aspek kehidupan, salah satunya kegiatan ekonomi.
Selain praktis, lanjut dia, teknologi dan internet juga memberikan beberapa manfaat lain, seperti hemat waktu, biaya, cepat, dan jangkauan luas. Ia menambahkan kemudahan yang ditawarkan teknologi internet menjadi peluang besar bagi pelaku usaha, termasuk BUMDes untuk melakukan kegiatan jual-beli. “Salah satunya bila BUMDes ingin menyasar pengguna media sosial dalam memasarkan produk atau jasanya, Tim Pemasaran dari BUMDes perlu masuk di dunia digital marketing dan membuat penawaran, promosi, pemberian informasi kepada calon konsumen melalui iklan, email marketing, brosur daring, dan banyak lagi,” Ujarnya.
Dengan adanya dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta PT. Shopee indonesia dengan implementasi program infrastruktur pusat digital desa melalui pendistribusian laptop bagi bumdes diharapkan menjadi pondasi bagi masyarakat pedesaan untuk memasuki era digital dalam menopang percepatan pembangunan ekonomi perdesaan di Kabupaten Kuningan. serta dapat mendongkrak kerjasama ekonomi sehingga menjadi satu komunitas yang lebih luas yang saling mengisi, memberi, interkoneksi dan saling menguntungkan, katanya.
“ Diharapkan juga produk unggulan dan kerajinan hasil UKM yang ada di pedesaan dapat dipasarkan dan berkembang luas menembus pasar nasional maupun internasional. searah dengan visi kuningan maju berbasis desa tahun 2023, merujuk pada misi ke empat “mewujudkan pembangunan kawasan perdesaan berbasis pertanian, wisata, budaya dan potensi lokal” untuk mempercepat pertumbuhan serta pemerataan ekonomi rakyat diharapkan dapat segera terwujud. sehingga keterpurukan ekonomi pasca pandemi covid-19 segera pulih” ungkap Bupati Acep.
Sementara itu dikatakan Bupati Acep, sebagai upaya memaksimalkan produktivitas peranan pusat digital desa, pemerintah kabupaten kuningan menyelenggarakan pelatihan training of trainer (tot) digital marketing BUMDes, kegiatan ini diharapkan dapat memaksimalkan peranan BUMDes dalam memasarkan produk-produk UKM masyarakat di desa dan berkembangnya pelaku usaha di pedesaan. diharapkan produk-produk yang dipasarkan tidak terpaku pada produk olahan dan bahan jadi saja, tapi diharapkan lebih luas dan bersifat makro, bisa juga pada hasil pertanian, peternakan, kerajinan, atau perantara lainnya.
Bupati berpesan mengatakan, setelah selesainya pelatihan ini saya tekankan, saudara direktur bumdes segera menjalankan aktifitas online untuk fasilitasi pemasaran produk-produk UKM Perdesaan.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat Rita Yunia Pratidina, SIP., Mp.Pd mewakili Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kuningan Drs. H. Dudi Pahrudin, M.Si melaporkan bahwa eserta acara pelatihan Acara Training Of Trainer (TOT) Digital Marketing BUMDes adalah sebanyak 75 (tujuh puluh lima) orang dan kegiatan ini bertujuan , untuk meningkatkan kapasitas pengelola BUMDes dalam menyikapi era industri digital melalui acara pelatihan training of trainer (TOT) Digital Marketing BUMDes agar dapat berdaya saing kuat baik dalam skala lokal maupun nasional, yang diharapkan berdampak pada meningkatnya produktivitas dan daya beli masyarakat. (ADING MULYADI/Diskominfo).