oleh

Bupati Meranti Tinjau Kilang Sagu di Desa Tanjung Peranap

Meranti,LINTAS PENA

Bupati Kepulauan Meranti Irwan Nasir meninjau kilang sagu yang ada di Desa Tanjung Peranap Kecamatan Tebingtinggi Barat, Minggu lalu. Kunjungan itu dilakukan pada kilang sagu milik Ayan Charli, yang merupakan kilang sagu terbesar di desa tersebut.

Kunjungan dimaksudkan untuk melihat dan mengetahui secara langsung kondisi usaha pengolahan sagu pada saat pandemi Covid-19 sekaranh. Dan Bupati Irwan mendapati usaha tersebut ikut terdampak namun masih bisa tetap berproduksi.

“Usaha kilang pengolahan sagu memang ikut terdampak karena tidak bisa ekspor akibat Malaysia dan beberapa negara tujuan ekspor sagu masih lockdown. Sementara permintaan dalam negeri juga menurun,” ungkap Irwan usai berdiskusi dengan Ayan Charli dan beberapa karyawannya.

Namun dia bersyukur kilang-kilang sagu yang ada di seluruh Meranti, masih tetap berproduksi. Meski ada pengurangan volume produksi dan jumlah karyawan, namun pemilik kilang masih bersedia membeli batang sagu dari kebun-kebun masyarakat.

Dengan jumlah persediaan sagu yang melimpah ini, Irwan mengaku akan segera mengusulkan agar sagu dikonsumsi secara luas terutama di Provinsi Riau, untuk mengurangi ketergantungan pada beras selama masa pandemi ini. “Jika stok beras makin terbatas, sagu Meranti siap menyuplai kebutuhan pangan masyarakat baik di Meranti sendiri maupun di seluruh Riau,” tegas Irwan.

Sebenarnya, kata Irwan, pihaknya telah lama mengkampanyekan agar sagu dikonsumsi secara luas oleh masyarakat. Dan saat ini secara nasional orang semakin mengenal sagu sebagai bahan pangan yang sehat dan bisa dikonsumsi seperti beras.”Sekarang orang tidak minder lagi makan sagu. Soalnya sagu lebih sehat, karbohidratnya tinggi sekali dan rendah gula sehingga sangat bagus bagi orang yang menderita diabetes atau baik untuk diet,” urainya.

Saat ini luas lahan sagu di Meranti mencapai 53 ribu hektar lebih dengan total produksi sagu mencapai 200.000 ton lebih per tahun. Jumlah ini akan dapat mensupport kebutuhan pangan lokal dan derah khususnya Provinsi Riau. Terlebih harga sagu jauh lebih murah dibandingkan beras.

“Kita sangat berharap wabah Covid-19 ini segera berakhir. Namun bila ternyata berakibat kekuarang pasokan bahan pangan, sagu kita siap mensupport kebutuhan pangan daerah,” ungkapnya.( PONIATUN/RILIS)