oleh

Bupati Musi Rawas: “Entaskan Desa Tertinggal Melalui Gerakan Kampung KB 2018 Dimulai”

Musi Rawas, LINTAS PENA

Sejak tahun 2017 lalu, Pemerintah Kabupaten Musi Rawas telah meluncurkan
pencanangan Program Kampung Keluarga Berencana (KB). Kini, melanjutkan apa yang sudah dilakukan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Musi Rawas melakukan action dengan menyatukan serta mengintegrasikan seluruh program kerja lintas sektor di Kampung KB guna mempercepat terwujudnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dimana dalam setiap pelaksanaan Gerakan Kampung KB seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) akan terlibat langsung, namun tetap pada tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) masing-masing. Seperti halnya, dalam pelaksanaan Gerakan Kampung KB, Selasa (3/4) di Desa Mekar Sari Kecamatan Muara Kelinggi.

Hadir langsung dalam kegiatan tersebut, Bupati Musi Rawas, H. Hendra Gunawan beserta Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Musi Rawas, Jemain dan perwakilan BKKBN Sumsel.

Dalam sambutannya, H. Hendra Gunawan menyampaikan, program gerakan kampung KB yang dilaksanakan setiap bulan diluar program lainnya. Ini dilakukan untuk melihat dari 186 desa dan 13 kelurahan yang masih banyak yang kurangnya. Namun dengan adanya program-program ini dapat memberikan bantuan dan melihat langsung kondisi desa.”Saya yang diberikan amanah menjadi pemimpin untuk memajukan Kabupaten Mura, maka saya akan bekerja dengan setulus-tulusnya dan seikhlas-ikhlasnya dalam memberikan pelayanan,” Ujar Bupati.

Sementara itu, Perwakilan BKKBN Sumsel Nurdin mengatakan, dirinya mengapresiasi atas dukungan yang diberikan oleh bupati yang telah memberikan komitmen dengan melaksanakan program Kampung KB. Gerakan Kampung KB ini tentu saja tindak lanjut dari pencanangan Kampung KB, yang memberikan manfaat yang dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat.

“Khuusnya bagi daerah miskin, padat penduduk dan daerah terpencil. Karena Gerakan Kampung KB ini diprioritaskan di desa-desa miskin dan juga desa tertingal, yang tujuannya untuk membantu mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan perekonomian desa,” kata Nurdin, dalam arahannya.

Dikatakannya, pada intinya pencanangan gerakan ini merupakan upaya mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, dan terbentuknya SDM yang berkualitas, serta mampu melaksanakan delapan fungsi keluarga.”Dan jika dilaksanakan semuanya, maka pembangunan keluarga di Indonesia akan berdampak pada keluarga yang berkualitas,” ucapnya.

Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penyerahan bantuan, mulai dari makanan tambahan bagi ibu hamil dan juga bayi dari Dinkes, bantuan beras dan sembako dari Dinsos, penyerahan Akte Kelahiran dan KTP-el dari Disdukcapil, dan bantuan kolam terpal dari Diskan, serta bantuan-bantuan lainnya.(HARIS IRAWAN/KOMINFO)***

Komentar