DI SEBUAH desa kecil yang dikelilingi hutan lebat, hidup seorang pemuda bernama Bimo. Bimo dikenal sebagai pemuda yang cerdas, tetapi sangat pemalu. Ia merasa selalu ragu dengan dirinya sendiri, terutama ketika harus berbicara di depan orang banyak atau mengambil keputusan penting. Ketika ada kesempatan besar di depan matanya, Bimo merasa takut gagal dan sering menghindar. Ia merasa tidak cukup berani untuk mengambil langkah besar dalam hidupnya.
Suatu sore yang cerah, Bimo pergi berjalan-jalan di sekitar hutan untuk menenangkan pikirannya. Saat ia melangkah lebih dalam, ia mendengar suara kicauan yang lembut. Tertarik, ia mengikuti suara itu dan menemukan seekor burung Perkutut yang sedang bertengger di sebuah pohon besar. Suara kicauan burung itu begitu menenangkan, dan Bimo merasa tertarik untuk mendekat. “Wahai burung Perkutut, aku sering merasa takut dan ragu untuk mengambil langkah besar dalam hidup. Apa yang harus aku lakukan agar bisa lebih berani?” tanya Bimo dengan rendah hati.
Burung Perkutut itu berhenti sejenak dari kicauannya, menatap Bimo dengan penuh kebijaksanaan, dan berkata, “Keberanian bukanlah ketiadaan rasa takut, Bimo. Keberanian datang ketika kita memilih untuk melangkah meskipun kita merasa takut. Aku mungkin tampak tenang saat bernyanyi, tetapi setiap kali aku terbang, aku tidak tahu pasti apakah aku akan berhasil mendarat dengan aman. Namun, aku tetap terbang, karena aku percaya bahwa meskipun ada risiko, perjalanan itu akan mengajarku sesuatu yang berharga.”
Bimo terdiam mendengarkan kata-kata burung itu. “Tapi bagaimana jika aku gagal? Bagaimana jika aku melakukan kesalahan?” tanya Bimo, masih merasa ragu.
Burung Perkutut itu tersenyum lembut dan menjawab, “Kegagalan adalah bagian dari perjalanan. Ketika kamu gagal, kamu tidak benar-benar kalah. Kamu hanya belajar. Keberanian adalah menerima kenyataan bahwa tidak semua hal akan berjalan mulus, tetapi tetap melangkah dan mencoba lagi. Jangan biarkan rasa takut menghalangimu untuk mengambil langkah pertama. Setiap langkah, meskipun kecil, membawa kamu lebih dekat kepada impianmu.”
Bimo mulai merenung. Ia menyadari bahwa selama ini ia terlalu banyak berpikir tentang kemungkinan kegagalan, sehingga ia tidak pernah berani mencoba. Ia terlalu takut membuat kesalahan, padahal kesalahan adalah bagian dari proses belajar dan tumbuh. Sejak saat itu, Bimo bertekad untuk lebih berani menghadapi ketakutannya. Ia memutuskan untuk melangkah keluar dari zona nyamannya dan mencoba hal-hal baru, meskipun dengan rasa takut.
Setiap kali Bimo merasa ragu, ia mengingat pesan burung Perkutut itu. Ia mulai mengambil langkah kecil, berani berbicara di depan orang, dan mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidupnya tanpa takut akan kegagalan. Dengan waktu, Bimo merasa dirinya semakin kuat dan percaya diri. Ia tidak lagi terbelenggu oleh ketakutan yang sebelumnya menguasainya.
Burung Perkutut itu kembali bernyanyi dengan suara yang lebih merdu, mengingatkan Bimo bahwa keberanian datang dari dalam diri, dan bahwa setiap langkah yang diambil dengan penuh keyakinan akan membawa kita lebih dekat kepada tujuan kita.
KESAN DAN PELAJARAN:
Cerita ini mengajarkan kita bahwa keberanian bukanlah ketiadaan rasa takut, melainkan kemampuan untuk melangkah meskipun kita merasa takut. Ketakutan adalah hal yang wajar, tetapi jangan biarkan itu menghalangi kita untuk mencapai impian. Setiap langkah, meskipun penuh risiko, adalah bagian dari proses belajar yang penting. Keberanian datang ketika kita memilih untuk mencoba dan belajar dari setiap pengalaman.
#Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata
#burung #burungperkutut #cerita #kisah #dongeng #cerpen #tahunbaru #akhirtahun #tahun2024 #sorotan #literasi #inspiratif #tahun2025