oleh

Burung Perkutut dan Pemuda Yang Menemukan Kebijaksanaan Dalam Kehidupan

DI SEBUAH desa yang dikelilingi alam yang indah, hidup seorang pemuda bernama Ardi. Ardi adalah seorang pemuda yang ambisius dan sangat berfokus pada pencapaian materi. Setiap hari ia bekerja keras, berusaha untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, namun ia merasa semakin kosong dan tidak puas. Meskipun banyak orang melihatnya sukses, Ardi merasa hidupnya tidak memiliki makna yang mendalam. Ia merasa terjebak dalam rutinitas yang monoton dan tidak menemukan kedamaian batin. 

Suatu pagi yang cerah, saat berjalan di taman desa yang penuh dengan pepohonan, Ardi mendengar suara kicauan yang merdu. Ia melihat seekor burung Perkutut yang sedang bertengger di atas cabang pohon. Suara burung itu sangat tenang dan menyentuh hati Ardi. Dengan penasaran, Ardi mendekati pohon tempat burung itu berada dan bertanya, “Wahai burung Perkutut, aku merasa hidupku kosong meskipun aku telah mencapai banyak hal. Aku sering merasa terjebak dalam keinginan untuk selalu lebih, tetapi hati ini tidak merasa puas. Apa yang harus aku lakukan untuk menemukan kedamaian?” 

Burung Perkutut itu berhenti sejenak dari kicauannya, lalu menatap Ardi dengan penuh kebijaksanaan. “Keinginan untuk lebih, Ardi, adalah hal yang wajar. Namun, kebahagiaan sejati datang bukan dari apa yang kita miliki, tetapi dari bagaimana kita melihat hidup ini dan menghargai apa yang ada. Aku hidup dengan kesederhanaan, namun aku merasa penuh. Kedamaian datang ketika kita menerima hidup apa adanya dan belajar bersyukur atas setiap hal kecil yang kita miliki.” 

Ardi merenung mendengar kata-kata burung itu. “Tetapi bagaimana bisa hidup bahagia jika kita tidak terus berusaha untuk mendapatkan lebih?” tanya Ardi, merasa bingung. 

Burung Perkutut itu tersenyum lembut dan berkata, “Hidup ini tidak harus selalu tentang mengejar lebih. Hidup yang bahagia adalah hidup yang penuh dengan rasa syukur dan kedamaian dalam setiap langkah. Cobalah untuk berhenti sejenak, hargai hal-hal kecil di sekitarmu, dan rasakan kedamaian dalam dirimu. Jangan biarkan pencarian tanpa akhir menghalangimu untuk menikmati momen yang ada.” 

Ardi terdiam dan mulai merenung. Ia menyadari bahwa selama ini ia terlalu fokus pada pencapaian dan memiliki lebih banyak harta, tetapi ia sering kali melupakan untuk menghargai apa yang sudah dimilikinya. Selama ini ia merasa tertekan untuk terus berlari menuju sesuatu yang lebih besar, tanpa pernah merasa puas dengan perjalanan yang telah ia tempuh. 

Sejak saat itu, Ardi mulai mengubah cara pandangnya. Ia tidak lagi terobsesi dengan tujuan akhir, melainkan lebih fokus pada perjalanan dan proses hidup itu sendiri. Ia mulai menghargai kebahagiaan dalam hal-hal kecil, seperti senyuman teman-temannya, keindahan alam, dan waktu yang ia habiskan bersama keluarga. Ardi merasakan kedamaian yang sebelumnya tidak ia rasakan. 

Burung Perkutut itu kembali bernyanyi dengan suara yang menenangkan, mengingatkan Ardi bahwa kebahagiaan dan kedamaian sejati ada dalam kesederhanaan dan rasa syukur, bukan dalam pencapaian atau harta. 

KESAN DAN PELAJARAN:

Cerita ini mengajarkan kita bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada apa yang kita miliki atau berapa banyak yang kita capai, tetapi pada cara kita menghargai hidup dan bersyukur atas apa yang ada. Kadang-kadang kita terlalu fokus mengejar lebih, tetapi kita lupa untuk menikmati perjalanan dan menghargai momen yang ada. Kebahagiaan datang ketika kita menerima kehidupan dengan hati yang terbuka dan penuh rasa syukur.

#Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata

#burung #burungperkutut #cerita #kisah #dongeng #cerpen #tahunbaru #akhirtahun #tahun2024 #sorotan #literasi #inspiratif #tahun2025