oleh

Catatan Redi Mulyadi: “Anton Charliyan, Sosok Jenderal Polisi Sederhana, Nyantri, Peduli dan Mengayomi ”

NAMA Irjen Pol (Purn) Dr.H.Anton Charliyan,MPKN kini  makin santer terdengar menjadi salah satu kandidat atau calon legislatif DPR RI dari PDI Perjuangan nomor 1 untuk Dapil Kota/Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Garut.

Jenderal polisi yang santun dan nyantri mantan Kapolda Jawa Barat ini memiliki semangat juang untuk mengabdikan diri kepada masyarakat Jawa Barat tidak pernah berhenti, khususnya untuk wilayah Priangan Timur termasuk Kota/Kabupaten Tasikmalaya dan Kab.Garut. Bahkan, semangatnya  makin berkobar untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat melalui jalur politik yang kini digelutinya.

Meski sempat ‘gagal’ gagal pada Pilgub 2018 sebagai Wagub Jabar, tetapi Abah Anton panggilan akrab Anton Charliyan ini, ternyata masih  sering blusukan ke berbagai pelosok,. Karena itu, mantan Kapolwil Priangan Timur ini tentunya tidak mengalami kesulitan untuk kembali turun ke lapangan untuk sosialisasi  memperkenalkan diri kepada masyarakat, melakukan silaturahmi ke tokoh masyarakat dan tokoh agama, terutama ke pondok pesantren pondok pesantren yang ada di daerah pemilihannya: Tasikmalaya dan Garut. Entah itu sosialisasi dirinya sebagai bursa Calon Anggota DPR RI Nomor Urut 1 dari PDI Perjuangan untuk daerah pemilihan (DAPIL XI) yang mencakup Kota/Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Garut, kemudian istrinya Hj.Ajeng Anjarsari Caleg DPRD Provinsi Jawa Barat nomor urut 3 dari PDI Perjuangan, juga Hj.Ina Kartina Caleg DPRD Provinsi Jawa Barat nomor urut 3 Dapil Kab.Garut maupun sosialisasi pasangan capres cawapres nomor urut 01 Joko Widodo – KH.Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 melalui #2JP Jokowi Dua Periode dan Forum Bersama Aksi Care Centre (Forbes ACC).

Penulis mengenal sosok Anton Charliyan sebenarnya sudah cukup lama, terutama ketika menjabat Kapolwil Priangan Timur dengan pangkat Kombes Pol. Pada saat itu, Kombes Pol Anton Charliyan cukup terkenal dan dekat dengan masyarakat, karena dia sering “blusukan” melakukan silaturahmi ke tokoh masyarakat dan tokoh agama, terutama ke pondok pesantren pondok pesantren yang ada di wilayah teritorialnya. Bahkan, dia tidak segan segan memberikan penghargaan “Polisi Kehormatan” ( honorary police) kepada masyarakat yang berjasa dalam menjaga Kamtibmas, termasuk kepada 18 rekan wartawan.

Bahkan penulis sempat berpikir, bahwa Anton Charliyan termasuk sosok polisi pemberani, dimana dia menggagas “Polwan Berjilbab” bagi anggota polwan yang muslimah, kemudian “Polwan Menjadi Guru Ngaji”, juga “Polisi Bersholawat” saat menghadapi aksi demo, ada “Polisi Santri” di pesantren pesantren, “Polisi Siswa” disekolahan, hobi mengoleksi kitab kuno  termasuk Alquran sekitar 200 kitab kuno miliknya, mendirikan Tugu Kujang di objek wisata Kampung Naga Kab.Tasikmalaya, mendirikan Gong Perdamaian di situs purbakala Karang Kamulyaan Kab.Ciamis, dan masih banyak lagi yang membuat heboh Abah Anton ini.

Nah, kini Anton Charliyan nyaleg pada Pemilu 2019 sebagai anggota DPR RI dari PDI Perjuangan nomor 1 untuk Dapil Kota/Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Garut. Hemat penulis, beliau memang layak untuk menjadi anggota DPR RI  . Sebab, beliau cukup dikenal masyarakat Jawa Barat, khususnya Priangan Timur. Beliau memiliki kemampuan untuk memimpin , peduli terhadap masyarakat dari berbagai kalangan, peduli terhadap kemajuan dunia pendidikan umum dan agama termasuk pondok pesantren, juga terhadap sektor perekonomian, sektor industri, sektor pertanian, dan sektor lainnya” ungkap Kang Thonny panggilan akrabnya.

Irjen Pol (Purn) Dr H. Anton Charliyan MPKN adalah asli putra Priangan yang sangat paham terhadap kultur budaya Sunda. Jendral berbintang dua  ini   juga ngarang buku Leadhership Berbudaya Sunda. “Teryata teori kepemimpinan yang dikembangkan di Amerika dan di Inggris sudah ada di kehidupan orang Sunda pada abad 7 saat dunia dan ditanah air terjadi disharmoni cenderung mengarah ke disintegrasi bangsa. Beliau pun menggagas Gong Perdamaian Dunia. Dalam upaya menciptakan stabilisasi diberbagai kehidupan dia menggagas Sawala Kebangsaan agar Jabar ngahiji, kondusif, dan  aman untuk meningkatkan kesejahteraan dalam upaya mendorong NKRI Jaya.” Paparnya

Sosok Jenderal Polisi yang Nyantri dan Sederhana ini, ketika tidak jadi memimpin Jawa Barat pada Pilgub yang lalu, Anton Charliyan tetap bersemangat untuk mengabdikan dirinya kepada negeri terutama kepada masyarakat Jawa Barat. “Kuring mah kukuh pengkuh kana pamadegan, seja babakti ka lemah cai, bebela ka rahayat Jawa Barat. Utamana masarakat di wilayah Priangan Timur, lembur matuh banjar pamidangan,” ucapan Anton Charliyan yang disampaikan kepada penulis.

Karena itu, Anton Charliyan memilih terjun ke dunia politik, mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari PDI Perjuangan nomor urut 1 untuk Dapil XI : Kota/Kab.Tasikmalaya dan Kab. Garut. Abah Anton selalu berkata, jika masyarakat Jawa Barat (terutama masyarakat Priangan Timur yang menjadi daerah pemilihannya) berkenan,Insya Alloh sebagai putra asli Tasikmalaya  akan berdo’a dan ikhtiar, karena jiwa raganya akan diwakafkan agar Jawa Barat ngahiji, kondusif dan aman untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Selama ini, sangat peduli kepada masyarakat kalangan bawah sekalipun, terhadap kemajuan dunia pendidikan termasuk di lembaga pesantren, perekonomian , pertanian dan sektor lainnya. Untuk mewujudkan keinginannya dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat, tentunya kita perlu juga mendukung beliau menjadi anggota DPR RI, dengan mencoblos nomor urut 1 Anton Charliyan,”pungkasnya. (***)