oleh

Dadan Wardana S.IP.,MM “Pembelajaran Tatap Muka Semester Genap di Lingkungan Disdikbud Kab. Tasikmalaya Kita Tangguhkan Dulu “

Kab.Tasikmalaya LINTAS PENA. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali menegaskan bahwa penyenggaraan pembelajaran semester genap yang di mulai pada januari 2021 tetap mengacu kepada surat keputusan bersama (SKB) empat menteri  yakni Mendikbud,Menteri Agama,Menteri Kesehatan,dan Menteri Dalam Negeri.

Mengacu pada panduan penyelenggaraan pembelajaran semester genap tahun ajaran 2020-2021 di masa covid -19 Kepala Dinas Pendidikan  Kabupaten Tasikmalaya Dadan Wardana S.IP.,MM mengatakan kepada LINTAS PENA pada hari Selasa 5 Januari 2021 diruang kerjanya bahwa untuk di Kabupaten Tasikmalaya pembelajaran tatap muka (PTM) kita tangguhkan dulu 14 hari kedepan sambil melihat perkembangan sekolah itu dan kita juga tentunya mengacu apa yang di sampaikan oleh Pak Mendikbud Mas Nadhim.

Adapun persyaratan utama untuk melaksanakan PTM yang pertama  harus zona hijau yang kedua izin dari pemerintah daerah dalam hak ini tentunya ketua gugus tugas kabulaten yang ketiga memenuhi daftar periksa sarana prasarana sekolah harus terpenuhi seperti jambanisasi,westafel fentibel,alat pendeteksi suhu  panas yang ke empat izin orang tua atau komite sekolah kalau dari empat syarat atau salah satunya  tidak terpenuhi tidak boleh dilaksanakan untuk pembelajaran tatap muka (PTM) .

Sementara itu di Kabupaten Tasikmalaya kalau saya perhatikan perkembangan covid-19  turun naik dan ini harus jadi pertimbangan semua.

Prinsip kami dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten tasikmalaya untuk kesehatan lahir bathin suswa,pendudik,tenaga keoendudikan,warga sekolah tetap menjadi faktor  utama keselamatan sehingga kami akan mengedepankan itu oleh karena itu sekolah nanti pertanggal 11 sampai 23 januari kita akan coba sambil menunggu vaksin, kalau itu meredakita akan melakukan pembelajaran secara ratap muka kalau sudah zona hijau dan tetap taati empat syarat yang tadi jelas kadisdikbud.

Kami sangat memahami bahwa semua orang tua selama kurang lebih 9 bulan ini mungkin sudah jenuh mendampingi anaknya belajar di rumah,dan dampak negatifnya siswa karena terlalu lama di belajar tatap muka kita sangat memikirkan itu,dan ada pula kalau di daerah selama kemarin belajar jarak jauh bisa membantu orang tuanya berkebun atau mengambil kayu bakar dan launnya.

“Kami sangat memperhatikan tumbuhkembang peserta dudik dan kondisi psikososial insan pendidikan. Dengan situasi yang ada seperti ini.kami Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab.Tasikmalaya ingin memberikan pemahaman kepada orang tua.Jadi satu sisi kita mengedepankan keselamatan, kesehatan siswa, pendidik dan tenaga kependidikan .Sedangkan di sisi lain dihadapkan dari sisi dampak negatif maka deua alternatif ini yang harus kita kaji.

Kami berharap mudah mudahan wabah covid-19 dan wabah lainnya bisa hilang di muka bumi ini agar kegiatan belajar mengajar dan aktifitas yang lainnya bisa normal kembali,” tuturnya (ABA)*