Oleh: Titania Fanesa Setia Mevia (Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang Prodi Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan)*
VIRUS covid-19 adalah virus yang mematikan, Bisa kita ketahui bahwa virus ini berasal dari kota Wuhan, China. Pandemi ini berdampak besar pada berbagai aspek kehidupan baik makro maupun mikro, seperti pendidikan, perekonomian, dan lainnya. Covid-19 ini menyebabkan angka pengangguran meningkat. Pandemi Covid-19 semakin meruncingkan perang dagang Amerika Serikat-China. Badan statistik menyatakan bahwa Amerika Serikat dan China adalah mitra pedagangan perekonomian utama di Indonesia, tak terkecuali pada aspek perdagangan internasional.
Aspek Perdagangan internasional merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara. Terjadinya perekonomian dalam negeri dan luar negeri akan menciptakan suatu hubungan yang saling mempengaruhi antara satu negara dengan negara lainnya, salah satunya adalah pertukaran barang dan jasa antar negara. Perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama dan tejadinya salah satu konflik hubungan antara Amerika Serikat dengan China.
Hubungan Amerika Serikat dengan China semakin memanas, membuat perdagangan antara kedua negara tersebut menjadi kurang baik. Amerika Serikat menuduh bahwa negara China yang telah membuat virus corona ini tersebar ke seluruh dunia, dengan itu juga negara Amerika Serikat sangat kesusahan dalam menangani virus ini karena merasa sangat dirugikan atas adanya virus tersebut yang diakibatkan oleh negara China. Bahkan sampai berimbas keluarnya Amerika dari keanggotaan Badan Kesehatan Dunia (WHO) efektif per 6 Juli 2021. Amerika juga menghentikan sumbangan ke WHO yang mencapai USD 500 juta per tahun Dampak dari pemboikotan teknologi pemerintah China ini berpengaruh sangat besar bagi Amerika Serikat dikarenakan China masih lebih unggul dalam perekonomian.
Lalu, Amerika Serikat juga melarang perusahaan teknologi China, Huawei untuk menggunakan teknologi chip negaranya. Perusahaan teknologi China di “bidik”’ dan dicurigai sebagai mata-mata pemerintah untuk melumpuhkan Amerika Serikat. Namun, mantan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton berkata bahwa “bisa jadi langkah Trump ini merupakan bagian dari taktik politik agar dirinya bisa kembali memimpin Amerika Serikat”. Amerika Serikat kehilangan kesempatannya untuk memiliki jaringan 5G, yang mana jaringan itu sangat penting di era ekonomi digital dan Huawei mengambil bagian yang lebih besar di pasar global.
Presiden Donald Trump telah menandatangani keputusan penetapan biaya masuk import produk asal tiongkok. Presiden Donald Trump tidak tanggung-tanggung untuk membidik tarif import produk tiongkok sebesar 60 milyar dolar amerika atau setara dengan 824 triliun rupiah dan tidak menunggu lama tiongkok membalas dengan hal serupa, lantas perang produk raksasa ekonomi dunia terus terjadi.(***)
BIODATA PENULIS:
Nama : Titania Fanesa Setia Mevia
TTL : Probolinggo,20 Februari 2001
Prodi : Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan
Universitas : Universitas Muhammadiyah Malang
Email : titaniafanesa00@gmail.com
Komentar