oleh

Demi Tegaknya Demokrasi, Bawaslu dan Partai Harus Tegas Disquaalifikasi Caleg Yang Lakukan Money Politic

Kota Tasik, LINTAS PENA

Tidak dapat disangkal pesta demokrasi tahun 2019 kali ini banyak diwarnai money Politik Khususnya di wilayah Dapil 11 Tasikmalaya, Garut. Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh DR. Fauzinoor Akademisi sekaligus Ketua  Wahid Foundation Jabar dan KH Bobon Setiadji tokoh Pesantren Suryalaya di Tasikmalaya. Money Politik tersebut jelas sangat mencedrai kwalitas Demokrasi. Bisa saja calon yang tidak berkwalitas, tidak dikenal, berahlaq negatif. terindikasi narkoba dan tukang hura-hura dapat suara banyak dan terpilih karena punya uang banyak.

“Sementara itu, caleg yang betul-betul baik, tokoh masyarakat, pintar, santun,  religius. karena jujur dan tidak bermodal Pasti Kalah dan tidak terpilih. Hal ini banyak terjadi pada Pileg 2019 kali ini.”ujar Dr.Fauzinoor di acara buka bersama awak media di Rumah Makan NINI ANTEH Jln. Dewi Sartika, Kamis (9/5/2019)

Fauzinoor menjelaskan, adapun para Caleg yang terindikasi money politik ini yang ramai jadi Pembicaraan Masyarakat dan sebagian sudah dilaporkan ke Bawaslu/ Gakumdu antara lain : M. Husein. Viman Alfarizi dari  Gerindra, kemudian  Dony Maryadi Oekon, Memo Dari PDIP dan lain . Adapun kejadianya sebagaimana dilansir dari sebagian laporan Bawaslu antara lain : daerah Tasikmalaya : di Cisayöng, Taraju, Cipatujah, Karangnunggal, Kawalu, Pataruman, dll. Di Garut Pakenjeng, Tarogong Kaler, Cisurupan, Ranca Buaya, dll  yang  dilaksanakan dengan masif dan Terstruktur di 3 Wilayah Tasik Tasik Garut. Karena melibatkan beberapa Oknum Penyelenggara Pemilu dan juga Oknum Partai. Dengan cara membagikan uang antara Rp.50 ribu sd Rp.150 ribu.

“Sebuah harga demokrasi yang sangat murah, naif dan sangat menyedihkan menjual masa depan dan Kepeminpinan bangsa dengan harga tersebut. Yang menjadikan mental Budaya Habitus Kronis Pragmatis, Instan, Apatis, Masa Bodoh dan tidak bertanggung jawab dari Masyarakat  Indonesia. Dan bila hal ini tidak segera di obati dan diantisipasi akan menghancurkan nilai-nilai Demokrasi dan Bangsa indonesia sendiri. Sehingga dengan demikian harus menjadi bahan kajian yang serius baik bagi Partai maupun Pemerintah dan seluruh elemen terkait.paparnya

Dengan demikian, mereka yang mengatasnamakan seluruh elemen masyarakat yang mencintai Dan Ingin Menjunjung Tinggi Demokrasi di Indonesia dan juga sebagai suatu Pembelajaran untuk masa depan dan masa yang akan datang. Sangat diharapkan agar Bawaslu, partai dan Institusi terkait berani bertindak Super Tegas tanpa pandang bulu, menghukum dan mendisqualifikasi para Calegnya yang betul-betul terbukti melakukan Money Politik.

“Andaikan tidak tersentuh hukum Formal pun, Minimal adanya tindakan Super Tegas dan Berani dari Internal Partai. Berupa tindakan hukuman Kode Etik/ Mahkamah Internal berupa Disqualifikasi. Bila hal ini dilakukan kami yakin 200 %, hal ini akan mendapat apresiasi dan acungan jempol masyarakat. Sekaligus akan mengangkat wibawa dan marwah Bawaslu /partai tersebut sebagai sebuah Lembaga yang Bershi, Disiplin dan Terpercaya. Rakyat sangat rindu lembaga yang tegas jujur dan berani. bukan hanya lembaga ajang Sandiwara. Kami Yakin lembaga/partai tersebut nanti akan menjadi lembaga /Partai Idaman. Lembaga /Partai Panutan terpercaya yang di cintai masyarakat. Jayalah demokrasi .. Jayalah Indonesia. Merdeka.”pungkasnya. (REDI MULYADI)****

Komentar