oleh

DKPP Kabupaten Tasik Gelar Pertemuan Evaluasi Program AUSREM

Kab.Tasikmalaya, LINTAS PENA

Kepala Dinas Kesehatan Dan Pengendalian Penduduk(DKPP) Kabupaten Tasikmalaya dr.Heru Suharto membuka secara resmi kegiatan Evaluasi Program Ausrem yang digelar di aula Dinas Kesehatan Dan Pengendalian Penduduk (DKPP) hari Selasa (29-9-2020)

Dalam sambutannya dia mengatakan apakah yang menjadi justifikasi/argument bahwa tenaga kesehatan di puskesmas harus tetap melaksanakan pelayanan kesehatan program anak usia sekolah dan remaja (AUSREM).Mungkin jawabannya yaitu karena inventaris kesehatan pada anak usia sekolah dan remaja(AUSREM)adalah upaya untuk menggapai bonus demografi 2035-2045 dimana pada tahun ini 23 % ini akan berubah menjadi kelompok produktif yang 68% pada tahun 2035 nanti” ujarnya

Heru menambahkan pengertian anak usia sekolah dan remaja(AUSREM) terdapat pada permenkes no .25 tahun 2014 anak usia sekolah merupakan anak umur lebih dari 6 tahun sampai sebelum usia 19 tahun dan remaja merupakan kelompok usia 10 tahun sampai 19 tahun tambahnya

Menurutnya pada masa covid-19 seperti sekarang ini anak usia sekolah dan remaja mempunyai resiko tertular covid-19,karena aktivitas yang tinggi dan kecenderungan berkelompok,namun karena daya tahan tubuh yang baik, seringkali Covid-19 pada kelompok ini tidak memperlihatkan gejala,atau hanya gejala ringan,sehingga sering diabaikan dan berpotensi menular pada orang sekitar,dampak dari Covid-19 terhadap anak usia sekolah dan remaja dapat mempengaruhi kesehatan fisik maupun kesehatan jiwa mereka paparnya

Salah satunya dalam rangka memutus penyebaran Covid-19 terhadap anak usia sekolah dan remaja yaitu semasa pandemi Covid-19 ini yakni pelaksanaan pelayanaan kesehatan anak usia sekolah dan remaja disekolah/madrasah/pontren dilaksanakan melalui trias UKS yang terdiri dari pendidikan kesehatan,pelayanan kesehatan,dan pembinaan lingkungan sekolah sehat secara daring jelasnya

“Ada penyesuain layanan dengan tujuan mengurangi beban sistem kesehatan,meminimalisir paparan infeksi akibat Covid-19 serta  memastikan akses dan ketersediaan layanan,dan puskesmas didorong membuka pendaptaran secara online  atau telepon,sekaligus melakukan skrining gejala dan keterkaitan dengan covid-19,pasien dan pendamping melakukan protokol kesehatan,pemisahan jalur antrian ruang tunggu dan ruang pemeriksaan pasien dengan gejala Covid-19 “pungkasnya.(MUMUH MUHLIS)****

Komentar