Kota Tasikmalaya, LINTAS PENA
Sesaat setelah usai pelaksanaan upacara peringatan Hari Jadi Ke-19 Kota Tasikmalaya yang berlangsung secara sederhana di lapangan balai kota, kemudian dilanjutkan DPRD Kota Tasikmalaya menggelar Rapat Paripurna Istimewa hari jadi tersebut. Pada kesempatan itu tampak hadir Walikota Tasikmalaya Drs.H.Budi Budiman, Wakil Walikota Drs.HM.Yusuf,M.Si, Wakil Gubernur Jawa Barat H Uu Ruzhanul Ulum, Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H.Aslim SH, Wakil Ketua I H.Agus Wahyudin,SH,MH, Wakil Ketua H.Muslim,S.Sos,M.Si. Wakil Ketua H.Mamat Rahmat,SH beserta seluruh anggota DPRD Kota Tasikmalaya, mantan Pejabat Walikota Drs.H.Wahyu Suradiharja, keluarga mantan Walikota almarhum H Bubun Bunyamin, mantan Walikota Drs H Syarif Hidayat,M.MSi, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Tasikmalaya, para pimpinan instansi bvertikal di Kota Tasikmalaya, pimpinan Bank Indonesia,pimpinan OJK, pimpinan BUMN dan BUMD serta perysahaan swasta lainnya, para alim ulama, pemuka agama, pimpinan partai politik, tokoh masyarakat, seniman dan budayawan, pimpinan organisasi profesi, cendikiawan,veteran pejuang,pini sepuh, tokoh pemuda dan insan pers.
Hal itu disampaikan Sekretaris DPRD Kota Tasikmalaya Drs. H. OSLAN KHAERUL FALAH, M.Si. kepada LINTAS PENA.”Alhamdulillah pelaksanaan Rapat Paripurna Istimewa Hari Jadi Ke-19 Kota Tasikmalaya berlangsung aman dan kondusif sebagaimana yang diharapkan,”ujarnya.
Dalam kata sambutannya, Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H.Aslim,SH mengatakan bahwa, ditengah pandemi covid-19 dalam memapak usia ke 19 tahun Pemkot Tasikmalaya ternyata sangat berdampak kepada sejumlah pembangunan yang harus tertunda, pasalnya ada instruksi dari pusat dengan terbitnya SKB Mentri keuangan dan Mentri dalam negri terkait anggaran harus direcofusing untuk dipakai Penanganan covid-19.”ujarnya
Dalam kondisi penddemi Covid 19 saat ini, lanjut Aslim , sehingga pembangunan yang sudah direncanakan dari awal tentunya banyak yang tertunda, karena anggarannya harus dialokasikan untuk Penanganan covid-19. Pembangunan itu harus ada anggaran, sehingga kedepan dalam penganggaran tersebut harus jadi skala prioritas pembangunan kegiatan yang sudah direncanakan dari awal itu harus bisa dilanjutkan kembali jangan malah merencanakan yang lain. Saat ini untuk Penanganan covid-19 itu sudah digelentorkan untuk BTT sekitar Rp. 80 miliyar, dana tersebut bersumber dari recofusing yang ada di Pemkot Tasikmalaya.”
Sementara itu, Walikota Tasikmalaya Drs. H.Budi Budiman ,bahwa perayaan Hari Jadi Ke-19 Kota Tasikmalaya di tahun 2020, tentunya akan berbeda dan tidak akan semeriah tahun sebelumnya. Dimana Pemerintah Kota Tasikmalaya selalu menggelar kegiatan Tasik Oktober Festival (TOF). Namun dikarenakan kondisi pandemi Covid-19 yang saat ini masih terjadi, maka pemerintah tidak akan menggelar TOF. “Perayaan hari jadi Kota Tasikmalaya pada 17 Oktober 2020 dilakukan secara sederhana namun tanpa mengurangi maknanya. 17 Oktober merupakan tanggal berdirinya Kota Tasikmalaya yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2001,” ungkapnya
Keberhasilan yang sudah ditempuh Kota Tasikmalaya dalam kurun waktu 19 tahun ini, lanjut Budi Budiman, tentu saja tidak lepas dari jasa dan peran serta para walikota terdahulu. Oleh karena itu, hari jadi ke-19 bisa dijadikan sebagai ajang evaluasi guna menjadikan Kota Tasikmalaya semakin lebih baik ke depannya.”Di hari ulang tahunnya yang ke-19 ini, alhamdulillah Kota Tasikmalaya mendapatkan kado istimewa berupa hibah satu buah mesin PCR dari BNPB. Sehingga untuk tahun ini, kami pun akan fokus kepada pembangunan kesehatan, keselamatan masyarakat serta dampak lain dari pandemi Covid-19 . Pemerintah juga akan lebih fokus bagaimana menangani kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya agar bisa dilakukan dengan cepat, sehingga pemulihan ekonomi pun dapat dilakukan secara cepat dan akurat.”Kami meminta kepada seluruh masyarakat Kota Tasikmalaya untuk turut berperan aktif dalam membantu pemerintah dalam percepatan penanganan Covid-19 agar kasus Covid-19 tidak terus meningkat,” ujarnya.
Semua masyarakat, lanjut Walikota Tasikmalaya, diharapkan bisa disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan yang terus ditingkatkan dengan melakukan 3M yakni, memakai masker, mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak.
Drs.H.Budi Budiman mengakui ekses covid-19 sangat berdampak terhadap pembangunan karena anggarannya difokuskan untuk penanganan covid-19, termasuk anggaran yang bersumber dari APBD Kota Tasikmalaya bagi Bansos.”Terkait pasien covid-19 pada 16 Oktober 2020 ini total kasus ada 343 orang, sembuh 234 orang, yang meninggal dunia 12 orang. Perawatannya ada yang di RSUD dr Soekarjo, Rumah Sakit lain dan di Rusunawa milik Universitas Siliwangi.”[ungkas Walikota Tasikmalaya . (HUMAS DPRD/ADV)***