oleh

dr Bayu Yudiawan : “Tambahan 1 Pasien Positif Terkonfirmasi PCR di Ciamis”

Ciamis, LINTAS PENA

Pada hari Jum’at (15/05/2020) bertempat di Cobid 19 Center Ciamis, sebagai narasumber dr.Bayu Yudiawan kepada awak media menjelaskan perkembangan Covid 19 di wilayah Kab.Ciamis sebagai berikut:

Dari kasus Confirm ada tambahan 1 pasien positif terkonfirmasi pcr

Dari 6 0rang 3 orang dinyatakan sembuh dengan konfirmasi PCR negatif dua kali berturut turut, dan 2 orang lagi yang sudah negatif 1 kali dan ada negatif 2 kali menjadi positif kembali beberapa saat lalu. Diduga adanya dua kemungkinan salah satunya re-inveksi atau yang kedua kemungkinan sudah sembuh namun segi pemeriksaan PCR nya ada pendeteksian fragmen-fragmen sehingga dideteksi positif oleh PCR.

– Kasus Confirm pasien 01 dinyatakan sembuh dan sudah beraktifitas seperti biasa. Kepadanya sudah selesei dilaksanakan kontrol self dan sudah tidak dilakukan lagi karena dinyatakan sembuh total karena sudah 2 kali tes SWAB dan engatif 2 kali berturut-turut.

– Kasus Confirm pasien 02 sempat dinyatakan sembuh,  namun saat di SWAB Control ada konfersi menjadi positif kembali, diduga adanya terinfeksisi/ reinfeksi, atau teridentifikasi fragmen-fragmen COVID-19 sehingga dianggap POSITIF dari hasil PCR

– Kasus Pasien Confirm 03, masih positif sudah bebarapa kali SWAB dan dinyatakan positif belum mendapat konfersi PCR negatif.

– Kasus Pasien Confirm 04, Tidak ada komorbid, responnya bagus sekitar hanya satu mingguan telah mendapatkan PCR negatif, dan yang kedua dilakukan di hari Sabtu sudah mendapatkan hasil PCR SWAB Negatif yang ke-2 didaptakan berturut-turut dan sudah bisa dinyatakan sembuh

– Kasus Confirm Pasien 05 didapat dari hasil PCR, hasilnya sempet konfersi negatif satu kali, sebelumnya pernah dites dan Negatif baru satu kali dan masih belum dinyatakan sembuh dan disebut masih aktif.

– Importid Case (Pasien Confirm Positif dari Luar Daerah) (Malam Kemarin) dari classter sukabumi Secapa, KTP warga Ciamis. Beliau tidak pernah berada di Ciamis karena penugasan sebagai anggota polri di daerah lain. Beliau lolos seleksi Sekolah Calon Perwira (Secapa) di Sukabumi. Dari kejadian kasus 300 RDT+ beliau dari kasus /klaster tersebut dinyatakan PCR SWAB Positif dan Dirawat dirumah sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung. Data  selama ini di KIP yang bersangkutan (SECAPA). Pasien bersangkutan pertanggal hari ini sudah dalam keadaan sembuh, Terlampir lampiran copy PCR negatif dua kali berturut-turut dari pasien bersangkutan. Pertanggal hari ini dinaikan data sebagai kasus Confirm positif 06, meski telah dinyatakan sembuh. Beliau tidak tinggal di Ciamis karena harus menyelesaikan Pendidikannya di Secapa. Tercatat KTP di Ciamis dan tetap dinaikan di sistem Databse di Ciamis agar sinkron dengan Pikobar dan PIK pusat.

KASUS PDP

Untuk Kasus pasien dalam pengawasan ada 56 orang dan sudah selesai dilakukan pengawasan Sebanyak 52 orang. Ada 4 PDP Baru 2 di Rumah sakit Ciamis dan 2 di Rumah sakit Banjar. Keadaan umum mereka terlihat membaik.

ODP

Ada 1903 orang, selesai melaksanakan pemantauan sebanyak 1861 orang dan masih dalam pemantauan 42 orang.

OPP

Untuk Orang pelaku Perjalanan (OPP), Total 41983 orang selesai melakukan pemantauan 14 hari 38519 orang dan masih melakukan isolasi mandiri sebanyak 3464 orang, untuk data-data ini grafik menunjukan melandai mulai tanggal 6-12 Mei 2020, tanggal 13-15 ada peningkatan namun sedikit.

LABORATORIUM PEMERIKSAAN

Untuk hasil pemeriksaan Laboratorium, telah dilaksanakan Rapid test antibodi sebanyak 1875 orang memberikan hasil reaktif sebanyak 20 orang dan dikonfirmasikan ulang dengan PCR SWAB sebanyak 100 tes hasilnya 5 positif dan yang 1 kasus confirm itu imported case yang lainnya menunjukan negatif baik PCR SWAB ke1-4.

Untuk screening klaster-klaster klasik kita sudah menyelesaikan tracking dan tracing sampai 96% dari klaster klasik sampai F3 atau downline tingkat 3 nya.

Trace tracking untuk di ciamis ada beberapa klaster yang kita usut diataranya Musda Hipmi, MTR, Classter Secapa Sukabumi. Untuk Claster GBI dan Bekasi-Bogor dan jamaah tablgh tidak ada. Untuk dan tracking dan tracing sekarang memfokuskan untuk OPP. Hampir semua OPP yang sedang

isolasi mandiri kita laksanakan RDT dan PCR SWAB.

KASUS Confirm

[19:20, 5/15/2020] Edis Rusmana LINTAS PENA: Positif lama (sampai 2 Bulan)

Untuk Kasus Confirm 02

– Untuk confirm 02 (curiga adanya reinfeksi) dan masih mempertanyakannya sumbernya belum diketahui dan belum terbukti,

– sistem imun yang kurang bagus karena memiliki komorbid diabets.

– ada kemungkinan sesifitas PCR (sebetulnya sudah sembuh) tetapi masih terdeteksi fragmen oleh PCR yang masih terdeteksi sehingga dianggap Positif. Kepadanya akan diusulkan untuk dilakukan Genum Sequencig ke lembaga Eijkman di RSCM Jakarta karena memang sudah lama 2 bulanan.

Untuk Kasus Confirm 03

Kasus 03 belum konfersi negatif sama sekal (46 thn) tidak ada komorbid curoga sembuh. namun fragmen virusnya masih ada sehingga dideteksi confirm positif oleh PCR. Diusulkan pengecekan genom secuensing. Ada kemungkinan kedua, karena dicuragai masih keturunan genetik penyakit auto imun (Lupus) kita belum pantau HLH-nya ada atau tidak.

Untuk kasus 04 sudah sembuh.

Untuk Kasus 05

Merupakan re-infeksi dari 02, belum melewati batas kewajatan. Kecuali untuk kasus 02 dan 03

Untuk Kasus 06 sudah sembuh

Tidak memerahkan peta karena sudah sembuh yang bersangkutan dan tidak ditinggal Ciamis

PSBB

Dari hasil evaluasi awal didapatkan pemudik tinggi ada dikisaran 2041 orang pada tanggal 5 Mei.Tanggal 6 Mei saat dilakukan PSBB terlihat datanya menurun sekitar 200 sekian, tanggal 9 sedikit dan terus flat dana da beberapa kenaikan. karena ada beberapa kelonggaran dari beberapa pihak seperti moda transportasi.

Begitu juga imbas terhadap angka PDP, ODP dan OTG pada beberapa hari tgl 6-9 tidak ada PDP = 0. Ada kenaikan setelah dibuka moda tranportasi. kita belum buat kajian korelasinya secara spesifik kalau dari angka ada pemberlakuak profinsi dengan kejadian.

Kalau sudah ada data minggu ke-1 dan 2, agar menjadi kajian terkait perpanjang atau tidaknya PSBB.Himbauan kepada masyarakat

– Masyarakat sudah terpapar terkait informasi Covid-19 pada intinya tidak berubah, perlu terus dilaksanakannya penerpan physical distancing, selama menjaga jarak tidak akan terpapar. karena penyampaian virus melalui melalui droplet invection dahak, maka perlu jaga jarak.

– kewajiban memakai masker, masker itu akan melindungi kita dan orang lain dari droplet invection. jadi penggunaan masker wajib setiap interasi dengan orang-orang

– pola hidup bersih dan sehat menjadi salah satu unsur utama mencegah covid-19 dengan rajin cuci tangan, jaga kebersihan personal, dan lingkungan ditatanan rumah dengan disinvectan dan PHBS.

– Resiko yang terjadi lbih tinggi kepada orangtua atau bagi mereka yang memiliki komorbid. Harus dilindungi dengan tidak mendekati mereka yang beresiko tinggi.

(HUMAS CIAMIS/EDIS RUSMANA)***

Komentar