oleh

Free Palestine Network Menyambut Seruan Ismail Haniyah Untuk Aksi Solidaritas Gaza

BANDUNG–Menindaklanjuti wasiat almarhum Ismail Haniyah untuk menjadikan tanggal 3 Agustus sebagai hari solidaritas sedunia untuk tahanan Gaza dan Palestina, seluruh anggota FPN bergabung bersama beragam komunitas di berbagai kota melakukan aksi solidaritas.

“Anggota FPN di berbagai kota melakukan aksi solidaritas bersama beragam komunitas yang menolak genosida Israel di Palestina,” ungkap Furqan AMC, Sekjen FPN.

“Di antaranya di Jakarta, Bandung, Makasar, Semarang, Palembang, Malang, Majene, Bondowoso, Samarinda dan berbagai kota lainnya di seluruh Indonesia” tambah Furqan.

Di Bandung ratusan massa aksi membentangkan spanduk “Free Palestine” di depan Gedung Merdeka, tempat Konferensi Asia Afrika. Selain itu mereka juga menaruh bendera zionis Israel dijalan agar dilindas oleh para pengendara jalan.

Lebih lanjut Furqan menjelaskan beberapa hari sebelum gugur syahid dibunuh Israel di Iran, Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyah menyerukan agar 3 Agustus menjadi hari solidaritas nasional dan internasional bagi para tahanan Gaza dan Palestina.

Haniyah menekankan pentingnya partisipasi aktif dari komunitas lokal, nasional, regional dan internasional pada hari tersebut, serta kelanjutan demonstrasi dan unjuk rasa setelah 3 Agustus.

“Menurut Haniyah tujuan solidaritas ini menekan pendudukan Israel untuk mengakhiri agresi dan kejahatannya terhadap rakyat Gaza dan para tahanan di penjara serta kamp penahanan Israel”, jelas Furqan.

Sementara itu Ketua Dewan Pakar FPN yang merupakan ahli kajian Asia Barat/Timur Tengah Dr. Dina Y. Sulaeman, M.Si mengatakan “Ismail Haniyah berharap 3 Agustus menjadi hari yang penting dan berdampak di seluruh Palestina, kamp pengungsian, diaspora, dunia Arab, Islam, dan komunitas internasional.”

Menurut Akademisi dari Unpad ini, latar Belakang Penetapan tanggal 3 Agustus sebagai hari solidaritas merupakan respons terhadap genosida yang dilakukan oleh pendudukan Israel selama sepuluh bulan berturut-turut dan peningkatan jumlah tahanan yang menjadi martir di penjara Israel.(REDI MULYADI)