oleh

Gelar Budaya Kang Dedi Mulyadi Saling Curhat dan Hibur Warga Margaasih Kabupaten Bandung

Bandung, LINTAS PENA—Doel Sumbang usai menghibur ribuan penonton Gelar Budaya bersama KDM, Ohang, dan Anton Abok, dirinya menyampaikan pesan khusus untuk Kang Dedi Mulyadi. Gelar Budaya dilaksanakan berlokasi di Lapang Burujul Mekarahayu Margaasih Kota Bandung, Minggu (02/11/2024)

“Khusus buat Kang Dedi Mulyadi, jika Kang Dedi nanti dipilih oleh masyarakat dan akhirnya menjadi Gubernur Jawa Barat. Nu Utami sing amanahnya (yang utama harus amanah) Kade bisi hilap jangji – jangji mun aya jangji. Utamakan kepentingan rakyat samemeh kapentingan nu sejen. Cobalah Kang Dedi untuk menjadi Gubernur Percontohan, contoh yang baik, yang transparan dan contoh yang amanah,” Kata Kang Doel Sumbang.

Penyanyi top Sunda Doel Sumbang tak henti – hentinya diatas panggung mendokan KDM selalu sehat walafiat dan segala maksud dan tujuannya sukses tercapai.

“Semoga mulus selama 5 Tahun menjabat, tetapi kalau ternyata tidak terpilih. Besok lusa saya pikir KDM tidak boleh berhenti bekerja. Masyarakat Jawa barat tetap harus dibina, Jawa Barat tetep harus dijaga dan saya yakin Kang Dedi bisa melakukan semuanya. Salam buat Kang Dedi Mulyadi pokonamah Istimewa,” Tutur Doel Sumbang.

Gelar Budaya dilapang Burujul meski sorenya diguyur hujan tidak menyurutkan penonton untuk menyaksikan pertunjukan spektakuler tersebut bahkan banyak ibu – ibu yang datang dengan menggendong anaknya.

Dari pantauan grup PT Lintas Pena Media dalam panggung Gelar Budaya KDM nampak hadir Ketum Bandera (Baladna Dedi-Erwan) Mang Brey bersama jajaran pengurusnya, Ali Syakieb Calon Wagub Kabupaten Bandung dan tamu Istimewa lainya. Celotehan keakraban KDM ke Mang Brey Ketum Bandera “Tah Ketum Relawan Bandera nu awakna Gede biasana bobogaana leutik” Ujar Kang Dedi.

Jelang puncak acara Doel Sumbang bernyanyi menghibur warga Bandung, KDM bersama para tamu dipanggung menghimpun sumbangan spontan tanpa diminta sebesar Rp. 15juta yang diberikan seorang Nenek pedagang gerobak sayuran asli warga sekitar margaasih.

Panggung mendadak senyap, tak sedikit penonton meneteskan airmata karena sang nenek tersebut baru saja ditinggalkan swaminya wafat karena sakit struk menahun selama 7 Tahun dan harus menghidupi 4 anak dan 12 cucunya.

“Pemimpin yang peka pasti tahu siapa yang harus di ajak ke panggung dari ribuan penonton yang hadir. Kang Dedi tahu betul kesusahan seseorang dan Alhamdulillah secara spontan dan ikhlas kami dapat berbagi mengobati beban masyarakat dalam malam Gelar Budaya, untuk itulah Bandera hadir disini,” Ujar Mang Brey.

Menurut warga sekitar bahwa Nenek Urah setiap hari berjualan sayuran dengan menggunakan gerobak dan ban rodanya diikat tali temali karena sudah rusak parah. Bahkan jika kecapaian mendorong gerobak sayuran Nek Urah sering tertidur dipinggiran jalan lingkungan karena kehabisan tenaga.

Kang Dedi Mulyadi dan Nek Urah berpelukan layaknya Indung dan Anak bersimpuh dipanggung bermunajat dengan diiringi lagu Indung membuat suasana semakin khidmat. Memaknai bahwa dalam kehidupan dimanapun kita berada menurutnya sebaik – baiknya manusia adalah harus bermanfaat dimana bumi dipijak. (EKY AS)

Komentar