oleh

Goes to School LINTAS PENA MEDIA ke SDN Nagalintang Berbagi Rejeki

PADA hari Kamis 8 Desember 2022, program “Goes to School” LINTAS PENA MEDIA Group kali ini berkunjung  ke SDN Nagalintang pimpinan Hj.Siti Habibah,S.Pd,M.Pd yang berada di Desa Jayapura Kec.Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya. Direktur Utama PT LINTAS PENA MEDIA Redi Mulyadi didampingi Komisaris Utama Lukman Nugraha,SP , Manager Promosi Irenia Sakinah, dan wartawan Dede Herdiawan.

            Kunjungan LINTAS PENA MEDIA ke SDN Nagalintang ini, selain silaturahmi dan menjalin kemitraan, juga “Berbagi Rejeki” kepada anak yatim dan piatu yang ada di sekolah ini yang tercatat sebanyak 20 anak.

            “Alhamdulillah, media kami senantiasa mengadakan kegiatan baksos dan berbagi rejeki ke sekolah, pemerintahan desa maupun masyarakat luas.Kali ini, kami berkunjung ke SDN Nagalintang dan berbagi rejeki berupa uang jajan kepada anak yatim, piatu dan yatim piatu meskipun nilainya tidak seberapa,”ujar Redi Mulyadi.

            Redi Mulyadi menyebutkan, bahwa program LINTAS PENA MEDIA Goes to School Berbagi Rejeki akan terus berlangsung dalam setiap kesempatan, baik berupa santunan maupun berbagi rejeki lainnya, karena pihaknya sangat peduli terhadap kemajuan dunia Pendidikan.

            Sementara itu, Kepala SDN Nagalintang Hj.Siti Habibah,S.Pd,M.Pd menyambut baik adanya program “Goes to School” berbagi rejeki dari LINTAS PENA MEDIA karena dinilai positif dalam berbuat kebaikan, sehingga dia berharap menjadi contoh bagi media lain dalam bermitra.”Kami mengucapkan terima kasih,”ungkapnya.

            Pada kesempatan tersebut, Hj.Siti Habibah,S.Pd,M.Pd menyampaikan bahwa jumlah peserta didik di SDN Nagalintang cukup banyak dan tiap tahun terus meningkat, dengan sarana prasarana dan fasilitas sekolah dinilai cukup memadai. Namun demikian, sekolah dasar yang dipimpinnya membutuhkan meubeler (meja dan kursi), karena dari 6 ruang kelas yang ada, ternyata yang meubelernya masih bagus hanya di 2 ruang kelas. “Jadi, kondisi meubeler di 6 kelas itu sudah tidak layak, dan berharap mendapat bantuan.”tuturnya.

            Selain itu, staf pengajar/ guru yang mengabdikan diri di SDN Nagalintang ini, dari 8 orang itu ternyata hanya 3 orang berstatus PNS dan 5 orang sukwan. “Kondisi guru sukwan atau honorer yang jauh lebih banyak ketimbang berstatus PNS, tentu saja sangat memberatkan bagi sekolah ini, dan diharapkan pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kabudayaan Kabupaten Tasikmalaya memperhatikan,”kata Redi Mulyadi menanggapinya.(***

Komentar