oleh

Guru Penjaskes SDN Sukamulya Dimonitoring Kemendikbud

Tasikmalaya,LINTAS PENA

Sebagai tindaklanjut kegiatan semiloka kepelatihan pelatih sepakbola guru Sekolah Dasar pada bulan Oktober 2018 lalu, Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan gencar lakukan monitoring kepada 30 orang peserta semiloka. Ke 30 orang tersebut mewakili beberapa provinsi se-Indonesia. Monitoring tersebut dilakukan sebagai pembinaan agar progres dari kegiatan semiloka dapat tercapai, juga untuk melihat sejauh mana implementasi hasil kegiatan tersebut.

Salah seorang guru yang dimonitoring adalah Irvan Kristivan guru Penjaskes SDN Sukamulya Kota Tasikmalaya Prov. Jawa Barat. Selasa pagi (18/12/18) yang monitoring ke SDN Sukamulya adalah Drs. H Abdul Malik, M.M., M.ba. Pukul 09.00 WIB  pagi Abdul Malik sudah tiba di SDN Sukamulya. Tanpa basa-basi Abdul Malik langsung mengemukakan maksud dan tujuan kedatangannya. Juga melakukan wawancara kepada Irvan, Kepala SDN Sukamulya  Noneng Rosnatii,SPd , Guru-guru, siswa peserta ekskul sepakbola, juga kepada Andi Tubagus Sekum. Asosiasi PSSI Kota Tasikmalaya yang turut hadir dalam kesempatan itu. Wawancara seputar kiprah Irvan dalam sepakbola kgususnya sepakbola usia dini serta progres setelah mengikuti Semiloka Kepelatihan Pelatih Sepakbola Guru Sekolah Dasar Lisensi D.

Abdul Malik mengemukakan bahwa ini merupakan kebanggaan bagi Kota Tasikmalaya khususnya SDN Sukamulya  karena Irvan terpilih mengikuti kegiatan Semiloka Pelatih Sepakbola. “Ada ribuan guru PJOK yang ada di Kota Tasikmalaya bahkan puluhan ribu guru PJOK di Indonesia, tapi kenapa harus Irvan tang terpilih ? itu artinya ada sesuatu yang “lebih” dari Irvan” ungkap Abdul Malik. Selanjutnya Abdul Malik menambahkan bahwa keberhasilan Irvan tidak lepas dari dorongan, motivasi, serta kerjasama antara irvan dengan guru-guru, kepala sekolah, serta dinas terkait

Andi Tubagus menegaskan bahwa “pemegang Lisensi D pelatih sepakbola di Kota Tasikmalaya ini sangat minim. Hanya ada 7 orang saja termasuk Irvan. Semoga dengan bertambahnya pelatih sepakbola berlisensi dapat memberikan warna bagi perkembangan sepakbola di Kota Tasikmalaya. Apalagi Irvan ini sebagai guru PJOK tentu sangan potensial untuk mengembangkan sepakbola usia dini. Karena usia grassroot adanya di SD”

Noneng Rosnati menambahkan bahwa “kami merasa bangga dan bersyukur  Irvan terpilih mengikuti Semiloka pelatihan pelatih sepakbola, karena memang dia konsisten membina ekskul sepakbola. Saya sebagai Kepala Sekolah hanya bisa memberi suport penuh agar dia berkembang dan peserta didikpun berkembang dan maju”

Kegiatan berlanjut dengan melakukan monitoring ke Disdik. Plt. Kasi Kesiswaan H. Dedi menyambut baik kegiatan ini karena dengan adannya pelatihan pelatih sepakbola lisensi D, guru PJOK akan diakui  profesionalitasnya sebagai pelatih. Diharapkan guru lebih kreatif dan aktif dalam mengembangkan ekskul di sekolahnya sesuai bidang keahliannya masing-masing. (SUNAR)***

 

Komentar